Saya termasuk orang yang gembira dengan masuknya Pak Dahlan Iskan menjadi
Dirut PLN yang baru.

Beliau adalah salah satu pengusaha lokal yang saya kagumi. Saya
sempat tinggal beberapa lama di Serbeje, dan saya menyaksikan salah satu
icon keberhasilan beliau yaitu Jawa Pos. Beliau sukses dalam
mem-positioning-kan Koran Jawa Pos jadi koran yang rada-rada "norak" (mohon
maaf untuk menggunakan istilah itu) tetapi berhasil menjadi koran kebanggaan
masyarakan Jawa Timur. Jawa Pos berhasil meng-"eksploitasi" ciri dan
kekayaan lokal Jawa Timur-an dengan sangat baik. Demikian juga dalam hal
finansial. Kesuksesan itu di-"franchise" ke koran-koran lokal daerah-daerah
lain dengan baik.

Dalam hal keuangan, kita tidak pernah dengar berita-berita miring tentang
group usaha beliau, baik waktu krismon maupun krisis tahun lalu.
Demikian juga, saya suka membaca ulasan-ulasan beliau, dan saya perhatikan
cara berpikir beliau yang jernih, cara berpikir yang merdeka dari
keterikatan pola berpikir yang sempit.

Tantangan untuk mengubah PLN adalah tantangan yang sangat besar, kalau
dilihat dari komposisi direksinya saja, beliau satu-satunya direktur yang
tidak berdarah "PLN" diantara 10 anggota dewan direksi yang baru, artinya
beliau adalah satu2-nya yang bisa berpikir tanpa terdistorsi proses2 warisan
yang sudah lama berjalan di PLN.
Belum lagi "penolakan" dari serikat karyawan yang sedikit banyak digerakkan
ketakutan adanya rasionalisi karyawan yang secara text-book hampir pasti
harus dilakukan untuk "mengganti" darah dalam tubuh PLN. Tantangan lain
adalah karena secara business, proses kebijakan investasi dan tarif dapat
dipolitisasi oleh "koboi-koboi" di Senayan, dan tantangan2 dari dalam dan
luar PLN lainnya.

Apapun hasilnya, saya sangat berharap PLN bisa menjadi perusahaan yang
sehat sehingga dapat berkontribusi bagi kemajuan negeri tercinta ini.
Selamat bekerja Pak Dahlan Iskan!

Regards,
Bandar Bola

NB:
Kalo boleh kasih masukan, pak: logo PLN yang sudah kelihatan
"norak" tidak perlu diganti, eman-eman duit-e...
Atau kalaupun diganti, sekalian diganti yang "lebih norak" juga tidak
apa-apa, asalkan keadaan finansialnya tidak "norak" dan malui-maluin.

Kirim email ke