NEUROTRANSMITTER, STOCK
BEHAVIORS 

AND ITS
APPLICATION IN TRADING

 

            Salah satu topik terberat yang
pernah saya pelajari semasa kuliah dulu adalah neurotransmitter, perjalanan
impuls-impuls listrik di otak, dan implikasinya dalam membentuk cara berpikir,
mempengaruhi mood, dan membentuk kepribadian manusia. Yang menjadikan
mata kuliah ini berat bukan saja karena memang topiknya sangat abstract, tetapi
juga karena professornya yang sudah sepuh dan lebih memusatkan perhatian
kepada textbook dibanding memperhatikan para mahasiswinya yang sudah jungkir
balik berusaha menarik perhatiannya. Kha!  

 

Secara garis
besar, pelajaran tentang neuotransmitter mengajarkan bahwa:

      1.   Otak kita memiliki ratusan milyar sel neuron yg
saling berhubungan. 

      2.   Untuk menyimpan informasi, mempelajari dan
menguasai ketrampilan tertentu kita harus kita harus menge-set ulang cara otak
kita bekerja. 

      3.   Belajar berarti menciptakan ”pathway” bagi impuls-impuls
listrik dalam otak kita dengan jalan menghubungkan neuron-neuron ini sehingga
terbentuk pola pikir tertentu dalam menghadapi suatu peristiwa. 

      4.   Untuk
menjadikan pathway tersebut kuat dan otomatis, kita harus
mengulang-ulang route tersebut sehingga otak kita akan dapat dengan
mudah menemukan ”folder” di mana kita menyimpan informasi tertentu dan
memberikan kekuatan instictive kepada otak kita untuk ”menguasai” kita
baik secara mental, perasaan maupun fisik. 

      5. 
 Untuk menjaga bilamana “jembatan”
antar neuron tersebut ambrol, kita harus menciptakan lebih dari satu pathway ke
folder-folder di otak kita.

      6.   Visualisasi sangat membantu otak dalam
menginternalisasikan route yang harus ditempuh untuk retrieve
data tertentu atau untuk mengatasi situasi tertentu. 

      7.   Otak kita mengenali tanda-tanda tertentu yang
tidak wajar, menghubungkannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, mengolah
dan memberikan peringatan dini kepada kita. Ini yang kita sebut dengan intuisi
(ilmu titen dalam bahasa Jawa). Seringkali
kita tidak dapat menjelaskan phenomena ini namun tidak berarti kita boleh
mengabaikannya begitu saja. 

 

Neurotransmitter,
BD dan tingkah laku saham:

 

            Pemahaman dan permenungan tentang
neurotransmitter ini memberikan keyakinan kepada saya bahwa setiap BD memiliki
pathways tertentu dalam jaringan otaknya ketika dia menggerakkan saham yang
menjadi lahan olahannya. Pathways ini tergambar jelas dalam chart yang
mencerminkan perjalanan suatu saham baik itu dalam pola menitan, harian,
mingguan, dsb. Berhubung menciptakan pathway baru di dalam otak bukanlah hal
yang mudah, maka pathways ini akan cenderung mengikuti pola tertentu yang
berulang. 

            Implikasi dari pemahaman ini dapat dengan
mudah menjelaskan mengapa Mbah sangat piawai dalam menebak arah gerakan Sumi.
Mbah telah bertahun-tahun menyelami pathways di otak para BD Sumi. Ibaratnya,
Sumi dan move Boss sudah menjadi the dreams when Mbah sleeps, the
words that Mbah speaks, the thoughts when Mbah awakes, dan the songs
that Mbah sings (hahahaha, Dolly Parton banget, ya Mbah? Maaf….). Jend Art
menghabiskan 9 tahun pertama karirnya dalam dunia saham ”hanya” untuk
mendalami psikologi pengisian bid dan offer berikut implikasinya terhadap 
pergerakan
saham dan terhadap IHSG. Dengan demikian, di otak A9 telah terpola sistem-sistem
tertentu menyangkut bid dan offer, arah market dan tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan untuk memenangkan permainan. Semua kembali ke pathways yang
menghubungkan milyaran sel dalam otak yang memungkinkan untuk memberikan
respons yang adekuat bahkan membuat alternatif-alternatif pemecahan baru yang
kreatif. 

 

Lessons learnt buat (para) nubie katrok
macam Nin:

 

      Petuah
beberapa senior OB layaknya kita renungkan dan ikuti. Mereka dengan tegas
mengajarkan, ”Fokus hanya ke beberapa saham, pahami gerakan dan menarilah
bersama mereka.” Para senior ini memahami betul tingkah laku saham-saham
kesukaan mereka sehingga mereka mendapatkan gambaran yang jelas bukan saja
melalui perhitungan TA, namun juga berdasarkan “feeling” kapan harus memungut
dan membuang. Mereka tidak harus melakukan trading tiap hari namun cukup
memantau dan menaikkan Trailing Stop atau clear position terlebih dahulu
untuk masuk lagi nantinya sesudah saham cukup beristirahat. 

      Sulit
melaksanakan karena tiap hari melihat di running trade ada saja saham yang
digoreng sampai puluhan persen? Hahahaha. Sangat manusiawi! Namun inilah
analogi yang mungkin dapat membantu kita: apakah kita mesti harus selalu 
memperhatikan
setiap cowok ganteng atau cewek cakep yang lewat di depan kita? Barangkali cukup
bagi kita untuk memperhatikan beberapa yang istimewa dan menjadikan mereka
orang-orang kepercayaan dalam hidup kita. Bedanya, untuk saham kita harus rela
melepas mereka terlebih dahulu saat mereka resting, tetapi untuk sahabat2
istimewa dalam hidup, pastinya kita akan senantiasa mempertahankan mereka 
sepanjang
segala abad.

      Have a blessed week-end, everyone.

 

*This
article is humbly dedicated to my great teachers at OB: Mbah & Gend Art,
also to  each and every OBer who has
shared the passion to make OB a nurturing
place to learn and grow up together.   

 

Nindya9

http://club9saham.blogspot.com/

facebook: Nindya Gracia

  
 == only with the heart one can see clearly ==  


      

Kirim email ke