buikin orang bingung azah nih..
  

Hong San Kiong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            Silahkan baca beritanya di sini:
  
http://www.detikfinance.com/index.php/kanal.read/tahun/2007/bulan/05/tgl/11/time/114923/idnews/779436/idkanal/4
 

 
  On 5/11/07, sri yanto <[EMAIL PROTECTED] > wrote:               kenapa menkeu 
membuat pernyataan seperti itu disaat index sedang bull dan makro ekonomi cukup 
membaik...
  bukankah tidak mungkin hanya disebabkan oleh tuntutan eksportir saja?
  apa karena menkeu n wapres punya dollar dalam jumlah besar?
  tapi ini sangat menyeramkan...
  apalagi sekarang muridmu ini pegang CNKO..
  mohon pencerahannya Eyang...Embah..
  semoga mendapat balasan yang lebih baik dari Yang Maha Memiliki...
  terima kasih...

tigor matondang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      Yang pasti kalaupun terjadi krisis dipastikan
datangnya tidak dalam 1,2 hari, tapi akan dibiarkan
dalam hitungan bulan sampai orang terlena, yang
penting kita sudah aware dan sudah sedia payung
sebelum badai datang dengan terus mengamati anomali di 
bursa.

Saat ini kita nikmati saja situasi bull di bursa untuk
make profit dan terpenting belajar bersama di milis
ini.

Rgds
TigorNael
--- m_wiwid santoso < [EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Adakah komentar Menkeu ini berpengaruh thd pasar?
> Mohon komentar para suhu.
> 
> 
>
----------------------------------------------------------
> Kamis, 10/05/2007 14:38
> 
> Menkeu: Situasi Akhir-akhir ini Mirip
> Krisis Tahun 1997 
> Dadan Kuswaraharja - detikfinance 
> 
> Jakarta - Melimpahnya aliran modal di
> Asia saat ini mengingatkan 
> Menkeu Sri Mulyani akan krisis keuangan
> tahun 1997. Krisis yang 
> menyengsarakan Asia waktu itu juga
> dimulai dengan banjir likuiditas. 
> Negara Asia diingatkan untuk waspada.
> "Situasi akhir-akhir ini mirip dengan 
> situasi menjelang krisis waktu 
> itu dimana capital inflow banyak di
> Asia. Sebenarnya di seluruh 
> dunia karena liquidity," ujarnya.
> "Beberapa negara mengalami tekanan dari 
> capital inflow yang 
> menyebabkan apresiasi dari mata uangnya
> seperti di Thailand dan 
> India," tambahnya.
> Kelebihan likuiditas ini, menurut Sri
> Mulyani, dibahas dalam 
> pertemuan ADB beberapa pekan lalu. Salah
> satu diskusi adalah 
> pelajaran apa yang sudah dipetik Asia
> setelah krisis 10 tahun lalu 
> dan pelajaran apa yang belum dipetik.
> Dalam pertemuan dengan Menkeu ASEAN+3 di 
> Kyoto, sesuai dengan 
> inisiatif Chiang Mai, negara Asia Timur
> sepakat untuk meningkatkan 
> ketahanan terhadap krisis, termasuk
> dengan meningkatkan Billateral 
> Swap Arrangement (BSA) hingga US$ 80 
> miliar. Perjanjian bilateral 
> ini diikuti oleh 16 negara Asia Timur.
> Jika suatu negara mengalami masalah
> dalam neraca pembayaran maka 
> negara tersebut bisa menggunakan
> cadangan BSA. 
> "Untuk Indonesia disediakan hingga US$
> 16 miliar, itu bukan 
> pinjaman. Itu adalah penandatanganan
> Gubernur BI dengan negara 
> tetangga kalau ada krisis neraca
> pembayaran BSA itu merupakan line 
> of defense," ujarnya.
> Jika suatu negara menghadapi krisis
> neraca pembayaran, benteng 
> pertahanan pertama adalah cadangan
> devisa yang dimiliki negara 
> bersangkutan. Benteng kedua adalah BSA, 
> dan terakhir pinjam ke Dana 
> Moneter Internasional (IMF). 
> "Itu kalau dibutuhkan," ujarnya.
> 
> 
> 
> 
> 
>
________________________________________________________ 
> 
> Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
> http://id.yahoo.com/


________________________________________________________ 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/
 


    
---------------------------------
  Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail Q&A for great tips from Yahoo! Answers users.   
  
  
  
  
  








  

         


 
---------------------------------
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.

Kirim email ke