Jawaban di bawah pertanyaan.
http://www.financeindonesia.org/content.php

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, ron sur <ronny_surya...@...> wrote:
>
> Pak Socrates, saya ingin bertanya pendapatnya untuk menambah wawasan saya:
>  
> 1. Artinya Amrik akan msk dkm kondisi hyperinflation dr faktor mencetak uang 
> krn bail out?
Ya, hipotesa akan terjadinya hyperinflation sudah sering dilontarkan. Ada 
tulisan saya mengenai kemungkinan hyperinflation yg juga saya posting disini di 
akhir 2009. 
http://www.financeindonesia.org/entry.php?14-The-Nightmare-of-Sang-Raksasa-Hyperinflation


>  
> 2. besar kemungkinan the fed akan naikin bunga sebentar lagi, akhirnya US 
> dollar menguat kembali dan menekan pasar saham spt bbrp artikel yg saya baca.

Ini adalah konsekuensi logis yg hrs diambil oleh mereka jika niatnya adalah 
menekan laju pertumbuhan hutang negara dan melakukan stabilitas nilai US 
berbanding harga komoditi terutama emas

>  
> 3. apakah tdk berlebihan Indonesia msk dlm BRIC, krn melihat angka kemiskinan 
> msh tinggi dan pembangungan infrastruktur yg lambat, kecuali kalau cuma 
> melihat growth, yg artinya akan berulang spt jaman dulu, yaitu hanya di 
> nikmati kalangan tertentu tanpa mengalir ke bawah.

BRIC berawal dari identifikasi emerging countries dgn potensi dan pertumbuhan 
ekonomi terbaik. Dalam hal ini Indonesia sudah layak utk bergabung dengan 
mereka. Masalah distribusi kemakmuran yg tidak merata tidaklah terkait dgn 
indikator penentu dimaksud. Walaupun scr pribadi saya setuju bahwa masih banyak 
kalangan bawah yg belum tersentuh kemajuan ekonomi.

>  
> 4. Pak saya ingin menanyakan mengapa Indonesia tdk bisa menjadi penentu harga 
> komoditas yg emang hampir di kuasai kita spt timah, batubara , CPO . knp yg 
> jadi patokan harga di negara lain spt london, malaysia dll.

Ini ada bursa/pasarnya, sbg contoh Malaysia punya utk timah. Indonesia belum 
punya bursa sejenis, kalopun ada bursa komoditi, visinya (sbg price 
maker/leader) masih blm mengarah kesana. 

>  
> thx atas komentarnya Pak.
> 
> --- Pada Ming, 31/1/10, yokorusi <yokor...@...> menulis:
> 
> 
> Dari: yokorusi <yokor...@...>
> Judul: [ob] Re: Ekonomi, Keuangan dan Investasi Asia Berkibar di 2010
> Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Tanggal: Minggu, 31 Januari, 2010, 5:34 PM
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> TA terkait
> 
> http://www.financei ndonesia. org/entry. php?88-A- Wolfe-Wave- on-a-BUMI- 
> Daily-chart
> 
> http://www.financei ndonesia. org/entry. php?89-DEWA- JK-Next-Target
> 
> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Mata Dewa Ipat Kalipatullah 
> <kalipatullah@ ...> wrote:
> >
> > This post originally posted at:
> > http://www.financei ndonesia. org/content. php?108-LINKS- Ekonomi-Keuangan 
> > -dan-Investasi- Asia-Berkibar- di-2010
> > 
> > by 
> > Socrates Rudy Sirait
> > Satu minggu kemarin pasar saham global kembali memberikan tanda-tanda
> > akan adanya potensi koreksi secara signifikan di beberapa bursa saham
> > utama. Di Wall Street, indeks Dow dibuka di Senin 25 January 2010 pada
> > level 10239 dan ditutup di hari Jumat pada level 10067. Hampir semua
> > bursa di dunia mengalami hal yang sama. Beberapa jurnal dan blog
> > keuangan senior ekonom dan analis keuangan kembali memperingatkan
> > tentang potensi terjadinya krisis mata uang, krisis perbankan dan
> > kejatuhan ekonomi Yunani. Ini wajar terjadi karena kebanyakan dari
> > mereka bermukim di US maupun di Eropa. Apakah kekhawatiran yang sama
> > muncul di Asia? LINKS kali ini akan memberikan beberapa potongan cerita
> > yang dirangkai untuk (kembali lagi) melihat situasi ekonomi dan
> > keuangan Asia yang terkini.
> > 
> > 
> > 
> > Rencana Obama untuk membatasi agresifitas private equity dan hedge
> > funds telah memberikan dampak yang besar terhadap strategic plan dari
> > berbagai global investment bank. Dilihat dari perspektif investasi di
> > Asia maka kebijakan Obama ini semakin menguntungkan pasar keuangan Asia
> > dan sekaligus menyuburkan dunia investasi di Asia. 
> > 
> > Banks may shed private equity assets in Obama plan - Reuters.com
> > 
> > 
> > 
> > Minggu kemarin, IMF juga mengeluarkan laporan yang memberikan pujian
> > terhadap kinerja ekonomi di Asia khususnya China, India dan Indonesia
> > (dan Brazil di Amerika Selatan). Sedikit berbeda dengan laporan World
> > Bank, IMF menyatakan bahwa tidak melihat adanya risiko serius dari
> > asset bubbles di Asia. Sebuah laporan yang realistis dan tidak
> > tendensius.
> > 
> > IMF Sees 3.9% Global Growth - The Wall Street Journal/online. wsj.com
> > 
> > 
> > 
> > Laporan mengenai pertumbuhan The MSCI Emerging Markets Index juga
> > menandakan adanya perbedaan kecepatan putaran ekonomi antara negara
> > maju di Eropa dan US dibanding negara berkembang. 
> > 
> > Emerging-Market Stocks Snap Longest Losing Streak in Year - Bloomberg.com
> > 
> > 
> > 
> > Beberapa keputusan strategis dari berbagai investment bank, private
> > equity dan hedge funds juga memperlihatkan adanya trend alokasi
> > investasi menuju negara di kawasan Asia Tenggara. 
> > 
> > 
> > 
> > ING Group NV telah melepas unit Asian private banking kepada OCBC 
> > Singapore. ING, OCBC complete Asian private banking deal - Reuters.com
> > 
> > Alpinvest, sebuah private equity besar telah menyatakan strateginya untuk 
> > masuk ke kawasan Asia. Buyout firms heading east- Alpinvest - Reuters.com
> > 
> > 
> > 
> > Sehingga untuk menjawab pertanyaan di paragraf pertama: Apakah
> > kekhawatiran yang sama muncul di Asia? Jawabannya adalah tidak. Secara
> > umum kondisi ekonomi, keuangan dan investasi di Asia berjalan dengan
> > baik dan memiliki prospek yang cerah di 2010.
> > 
> > 
> > 
> > Di Indonesia, indikasi bahwa akan terjadinya penguatan di aliran
> > investasi juga terlihat dari laporan Fitch Ratings yang menaikkan
> > posisi rating obligasi pemerintah Indonesia dengan mempertimbangkan
> > pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat. Fitch Raises Indonesia Rating as 
> > Economy Improves - The Wall Street Journal/online. wsj.com
> > 
> > 
> > 
> > Dalam sebuah note yang dikeluarkan oleh Templeton Asset Management Ltd.
> > dikatakan bahwa Indonesia telah siap untuk dijadikan bagian dari negara
> > BRIC (Brazil, Russia, India dan China) sebagai negara dengan potensi
> > pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia. Pernyataan ini akan semakin
> > menguatkan pendapat pelaku pasar keuangan dan investasi akan perlunya
> > untuk segera meningkatkan alokasi dan transaksi investasi di Indonesia.
> > Mungkin saja dalam beberapa bulan kemudian istilah BRIC akan berganti
> > dengan BRICI yang telah memasukkan Indonesia sebagai bagian dari
> > prospek dunia. Indonesia in Place Among BRIC Nations, Templeton Says - 
> > Bloomberg.com
> > 
> > 
> > 
> > Jika demikian adanya situasi ekonomi, keuangan dan investasi di Asia
> > maka patutkah kita terlalu khawatir akan gejolak dan dinamika di pasar
> > saham regional Asia khususnya di Indonesia? Mungkin ada baiknya untuk
> > merubah strategi investasi saham dengan memperpanjang rentang waktu
> > investasi dan menghindari transaksi daytrading dalam volume besar di
> > awal semester I 2010. 
> > 
> > 
> > 
> > Sebagai penutup, mari kita lihat 5 (lima) saham grup Bakrie saat ini,
> > konsensus rekomendasi apakah yang terlihat di Reuters.com. 3 Hold, 1
> > Outperform dan 1 Buy. Menarik sekali!
> > 
> > 
> > 
> > Analysts: PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG.JK)
> > 
> > Analysts: PT Bumi Resources Tbk (BUMI.JK)
> > 
> > Analysts: PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP.JK)
> > 
> > Analysts: PT Bakrieland Development Tbk (ELTY.JK)
> > 
> > Analysts: PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR.JK)
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Kind Regards, 
> > 
> > 
> > Aditya
> > 
> > Disclaimer:Tabik sujud di kaki Anda semua dan mohon maaf jika ada hal yang 
> > belum sempurna
> > The materialspresented on this website are solely for informational 
> > purposes and arenot intended as investment or trading advice.
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser 
> ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
>


Kirim email ke