Siapa yang bisa tahu pasti kemana idx akan mengarah? Kita hanya bisa menganalisa dan membuat perkiraan berdasarkan fakta yang ada. Tulisan sebelumnya memang sedikit mencampur ramuan fundamental dan tehnikal, karena saya percaya bahwa kedua faktor itu yang menjadi triger penggerak idx. Tentu saja tanpa melupakan peranan bandarmologi-nya Mbah (kalau big bozz sedang nggak pengen, kita bisa apa?). Secara fundamental untuk cakrawala pandang yang lebih panjang dan luas, saya percaya bahwa krisis keuangan yang melanda dunia sudah berakhir dan karenanya dunia sekarang memasuki tahap recovery. Ditahap ini bukan berarti bursa saham dunia sudah berada di teritori bullish. Masih banyak masalah lanjutan yang masih akan menimbulkan kekuatiran dan ketakutan dikalangan investor. Momen seperti sekarang akan terulang lagi nanti, misalnya ketika FED suatu saat memutuskan menaikan Fed-rate, maka akan terjadi selloff lagi dibursa saham dan komoditi dan perburuan kembali US dollar.. Kabar baik dan buruk akan bergantian muncul, dimana secara bandarmologi dampak volatilitas yang ditimbulkan akan dimanfaatkan oleh bozz, karena bukankah bozz (sebagian dari kita juga kan?) justru senang melakukan surfing di ombak yang bergelombang tinggi? Tapi secara umum pasar keuangan dunia akan membaik, karena siapa yang betah berlama-lama hidup susah? Hanya saja jika wacana Presiden Barack Obama tentang pembatasan peranan perbankan AS dipasar modal terealisir, maka jumlah super bozz akan jauh berkurang dari sebelumnya dan karenanya kita akan sangat tergantung pada “mood” boss lokal. Transaksi harian akan mengecil dan idx akan sideways dalam waktu cukup lama. Tapi pada akhirnya market akan menemukan keseimbangannya dan kehidupan kembali pulih dan berjalan seperti sedia kala, seakan tidak pernah terjadi peristiwa apapun sebelumnya. Begitulah seharusnya. Dari sisi teknikal untuk cakrawala pandang yang lebih pendek, Bursa saham AS, Eropa dan Asia, hampir seluruhnya berada dizona kritis, dimana indikator MA200 dan level psikologis bursa-bursa saham dunia sudah dihampiri, disentuh, bahkan beberapa diantaranya sudah ditembus. Penurunan lebih lanjut hanya akan membesarkan bola salju yang sudah mulai terbentuk. Bola salju itu kini masih tertahan disuatu titik dan semoga menjadi entry level (bukan cashout) investor. Minggu depan adalah saat yang menentukan untuk memastikan pilihan mana yang benar: masuk atau malah kabur. Tapi sekali lagi, melihat pergerakan DOW pada akhir pekan lalu, kita seharusnya bisa lebih optimis terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Masih memerlukan konfirmasi memang, dan karenanya mungkin dititik ini kita memerlukan bantuan dan kejelian bung JT, uda Tasrul, Pak De, dll, dalam membaca pergerakan jangka pendek idx seminggu kedepan, sehingga kita terbantu untuk bisa melihat lebih jelas. Tentu saja kita tetap harus mendengarkan nasehat dari Mbah dan para Jenderal Besar seperti pak Artomoro agar tidak kualat. Kalau pak Arto mengatakan masih belum “mood”, maka kitapun belum. Market tidak akan kemana-mana jika Bozz Besar tidak ikutan dan Mbah tetap merupakan figur luar biasa yang telah mendedikasikan banyak waktu dan fikirannya untuk mencium jejak langkah Bozz Besar. Ikuti saja jejak itu melalui peta yang disediakan Mbah, nggak akan nyasar kok. Rgd, V
________________________________ From: Rei <highwaysta...@gmail.com> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sun, 7 February, 2010 9:26:49 AM Subject: Re: [ob] Kemana IHSG berikutnya? Kalo soal peraturan baru Obama & pengetatan likuiditas di China itu kan alasan fundamental sehingga mempengaruhi keadaan bursa Indonesia dimana banyak ditopang oleh sektor komoditi (yg harganya mengalami penurunan, oil saja sdh turun lagi ke $71-72), sedangkan alasan koreksi2 kecil menjelang imlek dan cenderung rebound setelahnya itu alasan teknikal atau tetap fundamental Bu? Apakah maksud Bu Vivie idx rebound krn didukung oleh lap keu Q4 yg akan keluar setelah imlek? Thanks. 2010/2/7 Vivie Wimpie <vivi.wimpie@ yahoo.com. au> >Kemana IHSG berikutnya? > >Akhir pekan kemaren IHSG turun 74 poin dan tutup dilevel 2518, sedikit dibawah >major support. Penurunan IHSG lebih disebabkan oleh sentimen regional , dimana >hampir seluruh bursa saham dunia ambrol pada saat bersamaan. Penurunan ini >sebagai lanjutan dari koreksi yang terjadi setelah IHSG mencapai puncaknya >tanggal 20 Januari 2010 lalu dilevel 2689. Hanya diselingi 2 hari rebound >singkat, dalam periode 2 minggu IHSG telah terkoreksi 6.4%. Lumayan. > >Setelah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan sebelumnya, bursa >saham dunia ambruk dipicu oleh 2 hal yaitu pengetatan likuididas di China dan >rencana Presiden Barrack Obama melarang perbankan menekuni hedge fund dan >private equity fund yang berakibat investor melepas aset non dollar dan >mengalihkannya ke US dollar. Dampak lanjutannya terjadi penarikan dana >(capital outflow) lumayan besar, terutama dari pasar modal Asia, dimana >investor telah memperoleh keuntungan lumayan besar akibat kenaikan luar biasa >sebelumnya. Pengalihan aset ini telah menguatnya nilai tukar US dollar >terhadap mata uang utama dunia lainnya (indeks US dollar mencapai posisi >tertingginya dalam 7 bulan terakhir di level 80.24), sementara harga komoditi >dunia seperti oil, gold, coal, cpo, metal, dll, melemah (indeks CRB, 19 >produk komoditi utama merosot ke 363.67, level terendah sejak Oktober tahun >lalu) . > >Pasar modal Indonesia selama ini disokong oleh sektor komoditi, terutama coal, >metal dan cpo, sehingga penurunan harga komoditi berpengaruh langsung terhadap >IHSG. Kasus Bank Century yang berlarut-larut dan menyudutkan sejumlah tokoh >yang justru dihormati oleh sebagian besar pelaku pasar juga cukup mengganggu >dan memberikan sentiment negatif terhadap IHSG. > >Tapi sebenarnya tidak ada hal-hal luar biasa dan fundamental dari dalam negeri >yang akan menyebabkan IHSG melanjutkan penurunannya. Bahkan mungkin dalam >beberapa minggu kedepan, laporan keuangan emiten yang akan dipublikasikan >seharusnya memberi sentimen positif kepada IHSG. > >Permasalahan mungkin muncul dari regional. Krisis perekonomian (defisit >anggaran) yang terjadi di Yunani, Spanyol dan Portugal cukup mencemaskan dan >dikuatirkan menjalar ke negara-negara Eropa lainnya. Meriangnya bursa saham >dunia akhir pekan lalu dipicu oleh kekuatiran tersebut. Lalu beberapa negara >Asia menghadapi tahun baru China (imlek). > >Pengalaman masa lalu menunjukan bahwa bursa saham China (SSE), Hongkong (HSI) >dan Singapore (STI) sering mengalami koreksi menjelang imlek. Padahal >ketiganya seringkali ikut mempengaruhi pergerakan bursa saham kita (IHSG).. >Secara teknikal, jika diukur menggunakan indikator MA200 (moving avarage) yang >sering dipakai investor jangka panjang untuk membeli atau menjual >portofolionya, beberapa sudah mulai mengkuatirkan. HSI sudah turun dibawah >MA200, Nikkei menyentuh dan SSE mendekati. Sedangkan STI masih cukup jauh dan >IHSG masih dizona relatif aman. Bursa Jerman (DAX) sudah dibawah MA200 >sementara bursa Inggris (FTSE) bergerak menghampiri. > >Bursa AS yang sering dijadikan barometer bursa dunia juga sudah berada dilevel >kritis. DOW semalam sempat mendekati MA200 dilevel 9835 sebelum kemudian >rebound dan tutup d level 10012. Melegakan melihat pola hammer yang terbentuk, >tinggal menunggu konfirmasi minggu depan bahwa DOW sudah menemukan titik >terendahnya (bottom) tahun ini. Level 10000 merupakan level kritis psikologis, >dimana jika level itu tertembus dipercayakan akan memicu banyak investor mulai >melepas portofolionya secara masif. Uniknya level 10000 itu berhampiran dengan >level MA200 yang dipercaya juga bisa memicu hal yang sama. > >Kesimpulannya: kita berharap DOW sudah menyentuh bottom-nya tahun ini, bursa >saham dunia akan sideway sementara waktu, mungkin masih akan terjadi koreksi >kecil-kecilan di bursa saham beberapa negara Asia menjelang imlek (14 Februari >2010) dan setelah itu mulai rebound. > > CMIIW > > V >________________________________ Yahoo!7: Catch-up on your favourite Channel 7 TV shows easily, legally, and for free at PLUS7. Check it out. -- Sent from my coal-powered phone. Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com