apa kata pakar.... INILAH.COM, Jakarta – Saham PT Bumi Resources (BUMI), Rabu (10/2) diprediksikan menguat seiring valuasinya yang sudah oversold dan positifnya sentimen market. Hold dulu untuk BUMI!
Muhammad Alfatih, analis BNI Securities mengatakan salah satu potensi penguatan saham BUMI hari ini karena harga sahamnya sudah oversold. Karena itu, valuasinya berada di level-level support Rp2.300. Secara teknikal, pada saat suatu saham berada di area support sangat kuat, cenderung mengalami rebound. “Karena itu, BUMI akan bergerak pada kisaran support Rp2.275-2.100 dan Rp2.550-2.575 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (9/2) petang. Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp100 (4,16%) menjadi Rp2.300 dibandingkan sebelumnya di level Rp2.400. Harga tertingginya mencapai Rp2.400 dan terendahnya Rp2.275. Volume transaksi mencapai 355,3 juta lembar saham senilai Rp824,8 miliar dan frekuensi 8.597 kali. Menurutnya, meski BUMI memiliki support kuat di level Rp2.275, secara tren, BUMI masih mengalami tekanan turun. Sehingga, pola trading saat ini masih mengalami tekanan jual. Pasar harus mewaspadai, jika level support Rp2.275 tidak mampu menahan tekanan jual, tidak menutup kemungkinan BUMI terus turun ke level Rp2.100. Sebab, saham sejuta umat ini masih mendapat ancaman tekanan jual dari berita Ditjen Pajak yang memenangkan praperadilan kasus kurang bayar pajak PT Kaltim Prima Coal (KPC) anak usaha BUMI. “Artinya, kalau ada satu situasi fundamental yang tidak mendukung, tidak menutup kemungkinan level support BUMI ditembus,” paparnya. Namun pelaku pasar pun harus melihat situasi market. Menurutnya, sentimen market saat ini positif sehingga kondusif bagi penguatan BUMI. Sebab, ada kecenderungan indeks rebound, setelah sebagian besar pasar Asia mengalami kenaikan. “Begitu juga dengan pasar Eropa,” paparnya. Penguatan bursa regional dipicu harapan terhadap kasus obligasi Yunani di-bailout oleh Uni Eropa. Sementara itu, bursa Indonesia sendiri dalam tiga pekan terakhir ini terimbas negatif persoalan likuditas bursa dunia. “Seperti, China yang menaikkan suku bunga jangka pendek perbankan dan menaikan Giro Wajib Minimum (GWM)-nya menjadi 16%,” imbuhnya. Kemudian, India juga melakukan pengetatan di sektor perbankan. Begitu juga dengan Amerika. Hal ini diperparah dengan Yunani yang mengakibatkan terjadinya tekanan di bursa. “Tapi, jika melihat kurs rupiah, dana asing yang keluar dari bursa saham belum terjadi capital outflow melainkan pindah dalam bentuk lain seperti obligasi,” tuturnya. Lalu, jika dilihat dalam dua hari terakhir, indeks secara intradays mengalami kenaikan 40 poin dari harga terendahnya. Hal itu menunjukan buying power sudah kembali masuk ke pasar. “Apalagi, penutupan kemarin berada di atas level pembukaan,” tukasnya. Sementara itu, sentimen dari kenaikan harga minyak dunia ke level US$72 per barel bisa menjadi sentimen positif bagi BUMI. Tapi, dari sudut pandang Indonesia memiliki dua sisi. Semakin tinggi harga minyak dunia, semakin mengkhawatirkan terhadap APBN sehingga anggaran harus diperbaiki. Pemerintah menetapkan asumsi harga minyak dalam APBN 2010 di level US$65 per barel. Tapi, angka ini merupakan harga rata-rata setahun. Kalau sekarang harga minyak di level US$72 belum tentu pemerintah menaikkan BBM karena beberapa bulan sebelumnya berada di bawah asumsi APBN. “Tapi, jika bertahan cukup lama di atas asumsi APBN, tentu BBM harus mengalami penyesuaian,” ucapnya. Tapi di sisi lain, kenaikan harga minyak bisa menguntungkan bagi emiten-emiten pertambangan energi dan crude palm oil (CPO) di bursa termasuk BUMI. “Itu bisa menjadi sentimen positif yang bisa mengangkat indeks,” ungkapnya. Di atas semua itu, Alfatih memperkirakan secara umum saham BUMI akan rebound hari ini seiring kecenderungan penguatan market. Tapi, sulit diukur mana yang lebih kuat antara berita negatif tunggakan pajak, atau positifnya kondisi market. Karena itu, ia menegaskan, meski ada peluang menguat, harus waspada bila BUMI turun di bawah Rp2.275. “Saya rekomendasikan hold terlebih dahulu. Jika turun di bawah level support Rp2.275 harus dipertimbangkan untuk peralihan portofolio,” pungkasnya. [mdr]