Fitch Tetapkan Rating CP Prima Kamis, 14 Juni 2007 Jakarta (Indofinanz) - Fitch Ratings menetapkan Issuer Default Ratings (IDRs) mata uang jangka panjang PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) di posisi "B+ dengan prospek stabil. Pada saat yang sama, lembaga pemeringkat internasional itu menetapkan peringkat ekspektasi "B+" dan ekspektasi recovery di level "RR4" untuk usulan surat utang senio yang akan diterbitkan Blue Ocean Resources Pte Ltd dan dijamin oleh CP Prima. Perusahaan eksportir udang itu diperkirakan akan menerbitkan mandatory convertible subordinated notes senilai Rp1,7 trilyun untuk menutup kebutuhan pendanaan pembelian aset PT Dipasena beberapa waktu lalu. CP Prima Raih Rating B1 Kamis, 14 Juni 2007 Jakarta (Indofinanz) - PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima), perusahaan eksportir udang beku terbesar nasional mendfapatkan Provisional "B1" untuk peringkat utang valas jangka panjang dan usulan surat utang dalam denominasi US$. Pada kesempatan yang sama, Moody's Investors Service menetapkan provisional "B1" atas korporasi dan provisional "A3.id" untuk peringkat skala nasional. Seluruh rating yang diperoleh emiten berkode CPRO itu mendapat outlook stabil. Lembaga pemeringkat internasional itu dalam keterangannya menjelaskan, rating "B1" merefleksikan tingkat kepuasan dan integrasi fasilitas produksi serta posisi perseroan yang memimpin pasar ekspor udang serta pasar industri udang/ikan nasional. Hanya saja faktor yang bisa memperlemah adalah risiko kebijakan regulator dan batasan perdagangan internasional serta keamanan makanan. openSubscriber is not affiliated with the authors of this message nor responsible for its content. Copyright © openSubscriber.com 2004-2006 All rights reserved.
Sutikno Tikno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ha ha..... kalo berita itu bener, berarti selama ini kt semua ketipu atau kita salah interpretasi dengan pemberitaan media Kalo hanya arengger ya gak terkait dengan fundamental CP Prima Wah..? ngalamat pak Frendy Lopster-nya kembali ke Laptop jd Eby lg atu bahkan jd Benur untung kemarin cpro udh sy CL balik modal >salam -----------Gempuir-------- ----- Pesan Asli ---- Dari: Frendy Chandra <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com Terkirim: Sabtu, 16 Juni, 2007 4:08:36 Topik: Re: [obrolan-bandar] CP Prima tak ikut akuisisi saham Dipasena wah....apa artinya nih ? "CP Prima tidak ikut membeli. Mereka hanya sebagai arranger karena harus ada pihak yang punya keahlian di bidang tambak udang, menangani kegiatan operasional. Ada agreement [kesepakatan] seperti itu, mereka tidak ikut beli," tuturnya kepada pers, kemarin. jadi CP Prima apakah cuma menangani kegiatan operasional aja ? udangnya batal donk jadi lobster ? :p ----- Original Message ----- From: aris To: junior_Trader@ yahoogroups. com ; [EMAIL PROTECTED] com ; obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Saturday, June 16, 2007 12:24 PM Subject: [obrolan-bandar] CP Prima tak ikut akuisisi saham Dipasena Jumat, 15/06/2007 Menjadi pemimpin konsorsium Neptune CP Prima tak ikut akuisisi saham Dipasena Cetak JAKARTA: Meskipun menjadi pemimpin konsorsium Neptune, PT Centra Proteinaprima Tbk (CP Prima) diketahui tidak ikut mengakuisisi 100% saham PT Dipasena Citra Darmaja yang nilainya mencapai Rp688,12 miliar. Sebagai pemimpin konsorsium CP Prima memberikan deposit Rp25 miliar seperti ditetapkan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai syarat pendaftaran calon pemilik Dipasena. Dalam laporannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) , emiten tambak udang terintegrasi itu mengaku CP Prima hanya menjadi pengatur dan tidak menyetorkan dana sepersenpun untuk mencaplok perusahaan udang tersebut. Dalam penjelasannya kepada Kepala Divisi Pencatatan BEJ Ignatius Girendroheru pada 23 Mei 2007 dengan surat No: 24/CPP-JKT/CS/ 07, CP Prima mengaku sebagai pemimpin konsorsium Neptune dengan anggota PT Pertiwi Indonesia dan Blue Lion Grup. Selanjutnya pada 24 Mei 2007 melalui surat No: 25/CPP-JKT/CS/ 07 CP Prima memaparkan PPA melalui surat no: S-1370/PPA/D- PAKP/0507 telah menyatakan Neptune sebagai pemenang. Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan (PKP) Sektor Riil Bapepam-LK Nurhaida mengatakan CP Prima membeli sebagian aset Dipasena pasca akuisisi, bukannya membeli saham perseroan melalui konsorsium Neptune. Terkait working interest (porsi kepemilikan) CP Prima di konsorsium Neptune, Nurhaida tidak menjelaskan lebih detil. "CP Prima tidak ikut membeli. Mereka hanya sebagai arranger karena harus ada pihak yang punya keahlian di bidang tambak udang, menangani kegiatan operasional. Ada agreement [kesepakatan] seperti itu, mereka tidak ikut beli," tuturnya kepada pers, kemarin. Karenanya, otoritas pasar modal menganggap transaksi tersebut tidak material, sehingga tidak perlu persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sebagaimana ditegaskan dalam peraturan No.IX.E.2 tentang transaksi material. Nurhaida menambahkan pihaknya telah menerima laporan CP Prima tentang rencana RUPSLB yang mengagendakan persetujuan publik pemegang saham atas rencana pembelian aset Dipasena dan beberapa perusahaan afiliasi Sjamsul Nursalim itu. "Untuk detil agendanya, mereka harus menyampaikan dalam 28 hari sebelum RUPLSB. Ini yang mesti dilihat nanti, yakni detil nilai aset yang mereka beli," ujarnya. Terhadap transaksi itu, otoritas pasar modal akan melakukan penilaian pembelian aset, bukan penilaian pembelian saham. CP Prima telah melibatkan Barclays Capital dan BNP Paribas sebagai penasihat keuangan untuk mengakuisisi Dipasena. Dalam perdagangan kemarin, harga saham berkode CPRO ini ditutup pada posisi Rp610 per saham, tak berubah dibandingkan posisi perdagangan sehari sebelumnya. Komitmen jelas Sekretaris Perusahaan PPA Renny O. Rorong ketika dikonfirmasi mengatakan konsorsium Neptune telah menunjukkan kemampuan keuangan untuk membeli Dipasena dan menjalankan oeprasional perusahaan pertambakan tersebut. "Mereka mempunyai komitmen yang jelas dalam mengembangkan Dipasena," ujarnya kemarin. Sekretaris Perusahaan CP Prima Hendrik Silalahi menjelaskan perseroan akan menjelaskan secara detail transaksi pembelian Dipasena dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan. "Kami sampaikan sesuai dengan ketentuan dan UU maupun persyaratan yang ditetapkan oleh BEJ, Bapepam & LK maupun otoritas terkait lainnya," paparnya tadi malam. Neptune membeli 100% saham Dipasena dengan nilai jual Rp688,12 miliar. Nilai buku perusahaan tambak tersebut ketika diserahkan ke BPPN sebagai Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) Sjamsul Nursalim yang mencapai Rp28 triliun ditetapkan Rp19,9 triliun. (arif.gunawan@ bisnis.co.id/ munir.haikal@ bisnis.co. id) Oleh Arif Gunawan S. & M. Munir Haikal Bisnis Indonesia -- ============ ========= ====== Se queremos progredir, não devemos repetir a história, mas fazer uma história nova. If we want to progress, we do not have to repeat history, but to make a new history. --------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! --------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!