JAKARTA : PT Inco Tbk segera merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Karebbe, Sulsel, berkapasitas 90 MW bulan depan, menyusul keluarnya surat izin sementara (principal permit) dari Departemen Kehutanan. Pembangunan PLTA tersebut merupakan yang ketiga kalinya dibangun oleh Inco. Rencananya, PLTA tersebut bisa beroperasi pada 2010 untuk memasok kebutuhan internal Inco. Presiden Direktur (Presdir) PT Inco Arif Siregar mengatakan pihaknya telah menyediakan dana sebesar US$285 juta untuk membangun PLTA tersebut. "Kami nggak ada rencana untuk mengomersialkan PLTA yang kami bangun, tapi kira-kira 3 Megawatt akan kami berikan ke community," kata dia di Jakarta kemarin. Jika PLTA ke III itu sudah beroperasi, maka Inco memiliki pembangkit listrik internal dengan kapasitas 365 MW. Sebelumnya, mereka memiliki dua pembangkit. Untuk pembangunan PLTA itu, PT Inco sempat mengalami ganjalan akibat izin dari Departemen Kehutanan belum keluar. Namun, izin itu akhirnya keluar walau sifatnya sementara. "Jadi sambil menunggu izin permanennya dari Departemen Kehutanan, kami memakai izin sementara dengan jangka waktu antara Juli tahun ini sampai Juli tahun depan. Bila hingga Juli 2007 surat itu belum keluar, itu bisa kita perpanjang," lanjut Arief. Pembangunan PLTA tersebut sangat menentukan keberlangsungan ekspansi pengelolaan nikel di area Tambang Soroako. Jika gagal, kegiatan pertambangan perusahaan itu di Karebbe bisa terhenti. Pembangunan PLTA Karebbe ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik bagi pabrik pengelolaan yang sedang mengalami peningkatan produksi dari 150 juta pon nickel matte menjadi 200 juta pon yang diharapkan bisa terlaksana setelah beroperasinya PLTA tersebut. PLTA tersebut berada di kawasan hutan lindung, dan menurut jadwal, PLTA tersebut selesai pada akhir tahun ini. Namun, belum adanya izin dari Departemen Kehutanan menyebabkan Inco menunda hingga pertengahan tahun ini. "Kalau tidak keliru hanya 190 ha lahan hutan lindung yang akan tersentuh dengan adanya proyek tersebut. Lahan tersebut tentunya harus dibebaskan dulu ke Departemen Kehutanan," kata Arif beberapa waktu lalu. Saat ini pihaknya telah menandatangani kesepakatan menghutankan kembali areal di wilayah tersebut dua kali luas lahan yang dipakai. "Untuk Luwu Timur ada 390 ha luas lahan yang akan dihutankan sebagai pengganti 190 ha lahan untuk proyek PLTA," ujarnya. (01) ([EMAIL PROTECTED]) Bisnis Indonesia Best Regards, SAMUEL SUDESWANTO YEUNG (http://samsudesyang.blogs.friendster.com/sudeswanto/) RESEARCH DEPARTMENT PT SINARMAS SEKURITAS GEDUNG PLAZA BII MENARA III Jl.M.H.Thamrin No.51 Telp : 62-21-3925550 ext.159 Fax : 62-21-3925579 DISCLAIMER : This material is issued by PT Sinarmas Sekuritas, a member of the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges, represent the opinion of PT Sinarmas Sekuritas, derived its judgement from sources deemed reliable, however, PT Sinarmas Sekuritas and its affiliated cannot guarantee its accuracy and completeness. PT Sinarmas Sekuritas or its affiliates may be involved in transactions contrary to any opinion herein or have positions in the securities recommended herein and may seek or will seek investment banking or other business relationships with the companies in this material. PT Sinarmas Sekuritas, its employees and its affiliates, expressly disclaim any and all liability for representation or warranties, expressed or implied, here in or omission there from or for any loss how so ever arising from any use of this material or its contents or otherwise arising in connection there with. Opinion expressed in this material are our present view and are subject to change without notice. GOD BLESS YOU