thanks udah di share pak james....SOL

On 7/27/07, laksono dwighty <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   thanks much for the story james....
> take care....
>
> *James Arifin <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
>
>  Hati2 sekarang penipuan makin canggih aja bahkan makin bermodal.
>
> Regards,
>   Kalau kita yang mengalami kisah dibawah ini mungkin kita juga tertipu.
> **********************************************
>
> Semoga bermanfaat.
>
> Kejadian berikut ini benar-benar terjadi pada seorang teman kantor saya
> pada 24 Juli 2007 lalu. Semoga cerita ini bermanfaat.
>
> Berawal dari sebuah panggilan melalui telepon rumah (fixed line/PSTN),
> yang menanyakan identitas dan alamat yang sama persis dengan data yang ada
> di buku telepon. Orang yang mengaku dari "Metro TV" tersebut mengabarkan
> bahwa sang pemilik nomor telepon berhak atas Grand Prize berupa mobil
> "Kijang Innova". Karena sudah terlalu sering mendengar penipuan semacam ini,
> maka dijawablah dengan ketus, "... kalau memang benar hadiah mobilnya buat
> saya, kirim aja Pak mobilnya ke sini!".
> Singkat cerita, 2 jam kemudian sampailah di depan rumah teman kita ini
> sebuah Kijang Innova yang benar-benar baru, lengkap dengan pelat nomor
> polisi yang masih putih!
>
> Masih dengan perasaan yang ragu, sekaligus surprised, maka dipersilakanlah
> tiga orang yang mengantarkan mobil tersebut masuk ke dalam rumah. Dengan
> menunjukkan seberkas dokumen, yang konon berupa Surat Jalan, dokumen Pajak,
> dokumen Asuransi, dan dokumen-dokumen yang lain maka diyakinkanlah bahwa ia
> memang berhak atas mobil yang dibawanya tersebut. Sayangnya, belum sempat ia
> memeriksa dokumen-dokumen tersebut, beberapa orang yang mengaku dari Pajak,
> Asuransi, dan juga Notaris bergantian menghubungi via telepon dan
> mengucapkan selamat atas hadiah yang didapat.
>
> Setelah melihat ia sudah cukup yakin dengan hadiah tersebut, maka
> pembicaraan beralih ke kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang 'Pemenang
> Grand Prize', yaitu membayar pajak hadiah. Menurut si pengantar mobil,
> jumlah yang harus dibayar oleh 'sang pemenang' adalah 25% dari harga mobil
> atau senilai 42 juta rupiah. Menyadari simpanan dana yang ada tidak
> mencukupi untuk jumlah tersebut, maka sempat terfikir untuk mundur. Namun,
> tanpa mengenal kata menyerah, si pengantar mobil kembali meyakinkan bahwa
> soal pembayaran pajak adalah hal sepele, bisa ditunda kapan saja, dan bisa
> dibayar dengan dicicil... 10% dulu misalnya. Maka muncullah kembali harapan
> teman kita ini sambil bergumam, "... kalau 10 juta sih saya punya...".
> Gotcha!!
> "OK Pak, 10 juta saya kira bisa diterima oleh Pak Notaris", tukas si
> pengantar mobil.
>
> Setelah lebih kurang 2 jam berada di rumah itu, maka tiga orang pengantar
> hadiah mobil pamit untuk menuju ke 'pemenang kedua' sambil lalu mereka pun
> mengajak untuk sekalian bertemu notaris sambil mengendarai 'Grand Prize'
> yang baru dimenangkannya. Dengan sangat meyakinkan sang pemenang
> dipersilakan untuk mengendarai mobil yang memang sudah diidamkannya selama
> ini. Sebelum berangkat si pengantar hadiah menanyakan apakah uang sudah
> dipersiapkan. Sempat muncul keraguan, namun rasa gembira mengalahkan
> keraguan yang sempat muncul, hingga dibawalah olehnya uang tunai sejumlah 10
> juta rupiah. Di tengah perjalanan, si pengantar kembali menanyakan, apakah
> perlu mampir ke ATM. Namun dijawab bahwa saldo di tabungan sudah tinggal
> sedikit. Maka perjalananpun dilanjutkan, dan melalui jalan bebas hambatan
> (tol).
> Beberapa saat di jalan tol, si pengantar dengan sopan meminta agar kemudi
> diambil alih oleh temannya. Dengan beralasan bahwa kendaraan belum
> diserahterimakan, sehingga bisa merepotkan jika terjadi kecelakaan, maka
> beralihlah kemudi ke orang lain dan ia pun berpindah duduk di samping pak
> sopir. Di saat sedang menikmati kenyamanan kendaraan baru tersebut,
> tiba-tiba dari belakang sepasang tangan membekap mulut dan hidungnya dengan
> lap atau sapu tangan yang beraroma sangat tajam, hingga ia pun tak sadarkan
> diri......
> Setengah tersadar, sekujur badan terasa sangat dingin. Setelah tersadar
> penuh, ia mendapati dirinya berada di tengah padang rumput di pinggir jalan
> tol. Beruntung, dompet dan seluruh isinya hanya diacak-acak hingga ia pun
> bisa pulang kembali ke rumah dengan selamat. 'Beruntung', hanya 10 juta saja
> yang dibawa oleh komplotan penipu yang memanfaatkan kekhilafannya siang
> itu....
> Teman, jika kita cermati kasus ini, maka tampak bahwa modus penipuan makin
> beragam, makin berotak, dan juga makin bermodal. Kebetulan, komplotan pada
> kasus ini masuk dalam kategori komplotan yang 'sopan', 'baik hati', dan main
> bersih (hampir tidak ada jejak yang ditinggalkan). Bukan tidak mungkin di
> lain kesempatan, bisa saja komplotan seperti ini bermain kasar. Untuk itu
> selayaknya kita mengingatkan keluarga yang kita tinggalkan di rumah saat
> kita bekerja, dan juga kita sendiri tentunya, untuk lebih berhati-hati.
>
>
>
> ------------------------------
> Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
> Visit the Yahoo! Auto Green 
> Center.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48246/*http://autos.yahoo.com/green_center/;_ylc=X3oDMTE5cDF2bXZzBF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDZ3JlZW4tY2VudGVy>
>
>  
>

Kirim email ke