JANGAN PERCAYA SAMA JP. MORGAN, ITU BROKER KEPLARAT, LIAT PROSPEKTUS BBNI,
BK DITUGASI MENJADI AGEN STABLISASI HARGA DGN DANA GREEN SHOEE, ALHASIL BK
BUKAN MENJAGA HARGA MALAH IKUT-2 BUANG BARANG.

Tentang deviden perusahaan besar, banyak konsep dan pemikiran. Semua bisa
dimaklumi dan dipahami. Tidak serta merta perusahaan yg untung besar lalu
membagi deviden besar berarti bagus. Tetapi juga harus dilihat going concern
itu perusahaan, laba yang besar tidak dibagikan tapi di-invest lagi sehingga
menghasilkan laba yg lebih besar akan lebih baik. Ambil contoh perbankan,
setiap tahun BMRI atau BBRI mendapatkan laba yg sangat besar, bayangkan bila
tidak ada kas yg didistribusikan ke pemegang saham, kas tsb akan
menghasilkan laba lagi. Jika dikumulatifkan dgn laba sebelumnya akan menjadi
lebih besar. Yg ujungnya nilai perusahaan menjadi lebih besar, sehingga
bagian pemegang saham pun menjadi lebih besar. Tapi memang ada sejumlah
korporasi yg memiliki untung besar, kas yg besar, tidak ada rencana
cooporate action tapi kas tidak digunakan bahkan deviden ke pemegang
sahampun terbatas sebagai contoh Tempo Scan dan Samudera Indonesia.
Kebetulan belakangan ini SMDR ada membeli armada baru sehingga dapat
dimaklumi sdg Tempo Scan, mengelikan. Kebanyakan perusahaan yg untung
perusahaan besar, kas besar, tidak ada cooporate action hanya dinikmati
pemegang saham pengendali atau manajemen spt mengalihkan untuk pinjaman
istimewa atau membeli surat utang yg mungkin masih ada kaitan dgn manajemen
atau pemegang saham pengendali.

Salam

Kirim email ke