Yang benar turun pak, tadi pagi sempat beberapa orang sempat ketipu dapet *
rumor* tetap, termasuk saya sendiri :(


On Dec 6, 2007 3:26 PM, DAVID HUSODO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>    Yang bener yang mana sih ?? Tetap / turun ?? Bingung....
>
>
>  <[EMAIL PROTECTED]>**
>
>  ------------------------------
> *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:
> [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Åkßâr
> *Sent:* Thursday, December 06, 2007 1:14 PM
> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
> *Subject:* [obrolan-bandar] BI Rate Tetap 8,25%
>
>           *Stabilitas Ekonomi Makro dan Sistem Keuangan Tetap Terjaga : BI
> Rate Tetap 8,25%*
>
> Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini memutuskan untuk
> mempertahankan BI Rate pada tingkat 8,25%. Pengambilan keputusan hari ini
> didasarkan pada pembahasan serta evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh
> mengenai proyeksi dan perkembangan perekonomian, prospek pencapaian target
> inflasi untuk tahun 2007 dan 2008, serta identifikasi terhadap faktor-faktor
> risiko yang ada.
>
> Bank Indonesia juga mencermati secara seksama berbagai perkembangan dewasa
> ini, khususnya terkait dengan meningkatnya harga minyak dunia dan belum
> berakhirnya dampak dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, serta
> melakukan asesmen mengenai dampak perkembangan tersebut terhadap kondisi
> perekonomian nasional. Hasil asesmen menunjukkan bahwa dampak meningkatnya
> harga minyak saat ini terhadap ekspansi perekonomian dan inflasi
> diperkirakan relatif terbatas. Dengan ketahanan perekonomian Indonesia yang
> semakin tinggi, proses peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan masih
> stabil dan tetap berjalan.
>
> Sampai dengan akhir tahun 2007, inflasi diperkirakan masih akan berada
> pada kisaran sasarannya sebesar 6%±1%. Sedangkan untuk tahun 2008, Bank
> Indonesia melihat adanya potensi peningkatan beberapa faktor risiko yang
> dapat memberikan tekanan pada inflasi ke depan. Oleh karena itu, diperlukan
> upaya-upaya yang lebih intensif dari semua pihak didalam mengantisipasi
> peningkatan risiko kenaikan harga-harga, sehingga target inflasi tahun 2008
> sebesar 5%±1% dapat tercapai. Faktor-faktor risiko yang perlu diwaspadai dan
> dicermati secara seksama tersebut antara lain, peningkatan harga minyak
> dunia yang terus berlanjut sehingga berpotensi mendorong kenaikan
> harga-harga barang, termasuk harga CPO, karet dan komoditas export nonmigas
> pertanian lain, belum meredanya gejolak pasar keuangan global yang
> diakibatkan krisis subprime mortgage, serta terus meningkatnya ekspektasi
> masyarakat akan tingginya inflasi ke depan. Berbagai hal tersebut menjadi
> pertimbangan Bank Indonesia dalam memutuskan BI Rate pada bulan November
> 2007.
>
> Secara tahunan tekanan inflasi IHK tercatat lebih rendah dibandingkan
> bulan sebelumnya. Inflasi IHK pada Oktober 2007 tercatat sebesar 6,88%,
> lebih rendah dibandingkan 6,95% di September 2007. Meski demikian, hal yang
> patut dicermati adalah meningkatnya inflasi inti dari 6,03% menjadi 6,13%.
> Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya inflasi dari barang-barang
> impor yang meningkat harganya seiring dengan pengaruh peningkatan harga
> komoditas dunia. Selain itu, masih tingginya ekspektasi masyarakat akan
> inflasi ke depan juga turut memberi tekanan pada inflasi inti. Di sisi lain,
> tekanan inflasi dari kelompok makanan bergejolak (volatile food) dan
> harga-harga yang ditentukan Pemerintah (administered prices) relatif lebih
> rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
>
> Kondisi nilai tukar rupiah pada Oktober 2007 secara rata-rata terlihat
> menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Apresiasi rupiah tersebut disertai
> dengan volatilitas yang menurun dan berada dalam level rendah. Rata-rata
> nilai tukar di Oktober 2007 tercatat Rp 9.101 atau terapresiasi 2,2%
> dibanding bulan September 2007 sebesar Rp 9.305. Terapresiasinya nilai
> tukar rupiah lebih disebabkan oleh kuatnya faktor fundamental dan
> kecenderungan penguatan mata uang global thd USD. Hal ini juga ikut
> mendorong kenaikan IHSG  mencapai level tertinggi pada Oktober 2007 sebesar
> 2.638 yang antara lain dipicu oleh arus modal masuk.
>
> Perkembangan perekonomian Indonesia secara umum masih sesuai dengan
> perkiraan. Pada triwulan III-2007, perekonomian Indonesia diprakirakan
> tumbuh sebesar 6,3% didorong oleh meningkatnya konsumsi serta ekspor.
> Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2007 secara
> keseluruhan diperkirakan masih mencatat surplus meskipun tidak sebesar
> surplus di triwulan II-2007. Surplus NPI tersebut terutama terjadi di sisi
> neraca transaksi berjalan, sementara neraca modal dan finansial mencatat
> surplus yang lebih rendah. Dengan kondisi ini, jumlah cadangan devisa pada
> akhir  Oktober 2007 tercatat sebesar 54,2 miliar dollar AS atau setara
> dengan 5,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
>
> Dari sisi perbankan, berbagai indikator keuangan dan operasional
> menunjukkan bahwa ketahanan sistem perbankan masih tetap kokoh. Fungsi
> intermediasi perbankan terus mengalami peningkatan, ditunjukkan oleh tren
> penyaluran kredit yang terus meningkat dengan pertumbuhan tahunan sampai
> saat ini mencapai jumlah sekitar Rp. 957 triliun atau tumbuh sebesar 21,5%.
> Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga perbankan juga terus mengalami kenaikan
> mencapai jumlah Rp. 1.401 triliun atau tumbuh sekitar 16,42% secara
> tahunan. NPL perbankan mengalami penurunan yang cukup besar dari 6,31%
> menjadi 5,35% (gross), dan 2,84% menjadi 2,60% (net). Penurunan ini terjadi
> seiring dengan langkah-langkah restrukturisasi kredit bermasalah di
> Bank-Bank BUMN.
>
> Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan bahwa dengan langkah-langkah dan
> strategi kebijakan yang tepat dan terkoordinasi, kita akan mampu bertahan
> melalui perkembangan global dewasa ini. Kondisi saat ini jauh berbeda dengan
> kondisi tahun 2005 dimana ketahanan Indonesia di sisi moneter, sistem
> keuangan, pengelolaan fiskal, sudah jauh lebih baik. Capaian yang telah ada
> saat ini, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, kiranya harus terus
> dimanfaatkan oleh segenap elemen bangsa sebagai pilar penopang pembangunan
> ekonomi ke depan. Berbagai langkah Pemerintah untuk menjamin kelancaran
> distribusi barang-barang kebutuhan pokok, meningkatkan efektifitas
> penyerapan anggaran oleh Pemda dan belanja modal untuk pembangunan
> infrastruktur, serta langkah-langkah pencegahan penyeludupan BBM akan sangat
> bermanfaat di dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi yang telah
> dicapai saat ini.
>
> Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan tetap melaksanakan kebijakan moneter
> secara terukur dan hati-hati dengan terus mencermati berbagai dinamika
> perekonomian. Bank Indonesia memandang, tidak berubahnya BI Rate masih mampu
> memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sejalan
> dengan masih tersedianya ruang gerak bagi bank untuk  menurunkan suku bunga
> lebih lanjut.
>
> Jakarta, 6 November 2007
> Direktorat Perencanaan Strategis
> Dan Hubungan Masyarakat
>            <http://www.incredimail.com/index.asp?id=409&lang=9>
>
>
>
>
> Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
> using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin
> accept no liability for any loss or damage arising
> from the use of this E-Mail or attachments.
>
> ------------------------------
> ::BCA::
>  
>

<<02.gif>>

<<IMSTP.gif>>

Kirim email ke