Embah pernah tulis kalo saham adalah bussiness common sense,dimana PER jadi 
ukuran salah satunya. Mis kita beli saham PER 10 maka growth seharusnya adalah 
10%. PER tinggi gak masalah kalo proyeksi growth laba juga tinggi seperti kata 
pak Eka. Kala harga udah new high,satu 'aliran' bilang udah mahal sedangkan 
para highlander katanya hajatan bakal dimulai. Itulah market,banyak persepsi 
yang berbeda dan disitu kita semua ketemu.

[EMAIL PROTECTED] wrote:          Pemikiran 'klasik' memang selalu bilang, PER 
rendah berarti murah, PER
tinggi berarti mahal. Ini sama aja dengan pemikiran jika harga sudah
mendekati new high maka paling bagus sahamnya dijual dan jangan
sekali-kali beli. Jadi inget waktu diprospek orang Amway dulu,
beberapa kali ketemu member Amway pasti selalu cerita kisah dua orang
yang diutus ke pedalaman Afrika untuk survey market sepatu. Yang satu
bilang "Di sana tidak ada orang pakai sepatu, jadi mending jangan
jualan sepatu", sebaliknya satunya bilang "Fantastik, di sana orang
belum pada pakai sepatu, market terbuka lebar, belum ada pesaing"
hihihi...

Mana yang benar mana yang salah, let the market decides... time will tell...

Rgds

On 12/27/07, Eka Suwandana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> yg jadi ukuran growth itu present value dari future earning. Kang Ocoy
> pernah jelasin.
> Makanya BUMI selalu real PER dinilai lebih tinggi dari PTBA soalnya lagi
> expansi, mungkin fund asing lagi ngeayangin yg omes2 terhadap labanya so
> saham diburu terus.
>
> Saya perhatikan di TRUB, DEWA, BUMI ini 3 saham per bakal tinggi utk 1-2
> tahun.
>
> Sekedar pengalaman dulu saham Freeport (FCX) jaman 60$ di tradingkan dgn
> PER 16-19x, karena rumor akuisisi, growth harga cooper laba naik sekarang di
> atas harga $100, PER 11x. Dan analis2 di amrik anjurkan Strong Buy, Standard
> and Poor kasih 5 star, walau Jim Moffet chairman-nya sudah jual saham di
> level 98$.
>
> Atau taun 2004 s/d 2007 saham Boeing (BA) ditadingkan dgn PER 25-40x jaman
> harga 45$-90$, pernah ke 100$ balik lagi 90$ tapi saat ini dgn PER 18x, tahu
> siapa pendorong saham ini naik? Salah satunya pembelian 737-900 oleh Lion
> Air, Air China, Kingfisher (India), dsb
>
>
>
>
>
> Jeff Hadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Berarti yang menjadi ukuran GROWTH adalah laba OPERASIONAL atau
> laba BERSIH? Banyak perusahaan yang tidak menunjukkan peningkatan usaha atau
> bahkan rugi,karna adanya 'pendapatan lain2' akhirnya laba bersih tetap
> positif,bahkan ada emiten yang 'diselamatkan' oleh laba kurs sehingga gak
> jadi rugi. Mis. SMCB Q3'07 ini laba usaha naik kencang tapi laba bersih
> tidak naik signifikan karna gak ada laba kurs sebesar 2006,tapi dari harga
> saham udah jelas ada growth. Mungkin maksud pak Halim agar lebih liat
> kemampuan laba operasional kalo buat invest,walau saham BUMI naik.
> jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> wrote: --- In
> obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Hendra Santosa" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > 1. Kalau penjualan tata dikeluarkan apakah benar penya benar 40?
> > 2. Cash penjualan dll tinggi sekali, kalau sampai terjadi
> > pembelian/akuisisi, bukannkah akan memberi "bonus" yang luar biasa
> ke
> > pemegang sahamnya?
> > HS
>
> Penjualan investasi di Q2 sekitar 550 juta USD
> Jumlah saham = 19,4 juta lembar
> Anggap kurs = 9300
>
> EPS dari jual investasi = 550 juta x 9300 / 19404 juta = 264.
>
> Net profit (tanpa jual investasi) = 800 - 550 = 250
> EPS (tanpa jual investasi) = 250 juta x 9300 / 19404 juta = 120
> atau 160 setahun.
>
> EPS (est 2008) = EPS dari jual investasi + EPS operasionil
> = 264 + 160 = 424
>
> EPS = 800 x 9300 / 19404 = 383
>
> - PER (berikut jual investasi) = 6000 / 383 = 16
> - PER (tanpa jual investasi) = price/eps = 6000/160 = 38
>


                         

       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Kirim email ke