Note: forwarded message attached.


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 
--- Begin Message ---
 

 

From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Guido Dewa
Sent: Friday, January 25, 2008 1:32 PM
To: KAHMI; BPP HIPMI; Hipmi 2007; SMA 6 95; TMED 95
Subject: [hipmi_jaya_2007] Fwd: Soekarno..... Sejarah yang tak memihak

 

Semoga membangun kearifan kita....

[EMAIL PROTECTED] wrote: 


-- 
Best Regards,
Ida Ayu Sanis T.A, ST
Q&SHES Division
PT PELITA AIR SERVICE
Jl. Abdul Muis 52-56
Jakarta 10160 INDONESIA
Phone : +6221 2312030 ext.278
+6221 3524317
Fax : +6221 3522094
E-mail: [EMAIL PROTECTED]

-- Please Consider the Environment before printing this Email --






----- Forwarded message from anita siregar -----
Date: Thu, 24 Jan 2008 03:16:32 -0800 (PST)
From: anita siregar 
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wbdanqueen] Fwd: Soekarno sejarah yang tak memihak
To: Widya Budaya , Rifi Arifianto 
, jodyano musyanif 



Dear All,
Sorry yach kalo OOT tapi boleh khan biar kita tahu sejarah
dan anggap saja pengisi waktu luang


Guys please read all the story it's good reading.... 
Makanya bangsa ini selalu menjadi kerdil karena tak pernah peduli dengan 
sejarah dan selalu melupakan orang2 yang benar2 berjasa pada negri ini....



Soekarno - Sejarah yang tak memihak

Posted by Iman Brotoseno

under: SEJARAH; SOEKARNO .



Malam minggu. Hawa panas dan angin seolah diam tak berhembus. Malam

ini saya bermalam di rumah ibu saya. Selain rindu masakan sambel

goreng ati yang dijanjikan, saya juga ingin ia bercerita mengenai

Presiden Soekarno. Ketika semua mata saat ini sibuk tertuju, seolah

menunggu saat saat berpulangnya Soeharto, saya justru lebih tertarik

mendengar penuturan saat berpulang Sang proklamator. Karena orang tua

saya adalah salah satu orang yang pertama tama bisa melihat secara

langsung jenasah Soekarno.

Saat itu medio Juni 1970. Ibu yang baru pulang berbelanja, mendapatkan

Bapak ( almarhum ) sedang menangis sesenggukan.

" Pak Karno seda " ( meninggal )

Dengan menumpang kendaraan militer mereka bisa sampai di Wisma Yaso.

Suasana sungguh sepi. Tidak ada penjagaan dari kesatuan lain kecuali 3

truk berisi prajurit Marinir ( dulu KKO ). Saat itu memang Angkatan

Laut, khususnya KKO sangat loyal terhadap Bung Karno. Jenderal KKO

Hartono - Panglima KKO - pernah berkata ,

" Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO. Merah kata Bung Karno, merah

kata KKO "

Banyak prediksi memperkirakan seandainya saja Bung Karno menolak untuk

turun, dia dengan mudah akan melibas Mahasiswa dan Pasukan Jendral

Soeharto, karena dia masih didukung oleh KKO, Angkatan Udara, beberapa

divisi Angkatan Darat seperti Brawijaya dan terutama Siliwangi dengan

panglimanya May.Jend Ibrahim Ajie.



Namun Bung Karno terlalu cinta terhadap negara ini. Sedikitpun ia

tidak mau memilih opsi pertumpahan darah sebuah bangsa yang telah

dipersatukan dengan susah payah. Ia memilih sukarela turun, dan

membiarkan dirinya menjadi tumbal sejarah.

The winner takes it all. Begitulah sang pemenang tak akan sedikitpun

menyisakan ruang bagi mereka yang kalah. Soekarno harus meninggalkan

istana pindah ke istana Bogor . Tak berapa lama datang surat dari

Panglima Kodam Jaya - Mayjend Amir Mahmud - disampaikan jam 8 pagi

yang meminta bahwa Istana Bogor harus sudah dikosongkan jam 11 siang.

Buru buru Bu Hartini, istri Bung Karno mengumpulkan pakaian dan barang

barang yang dibutuhkan serta membungkusnya dengan kain sprei. Barang

barang lain semuanya ditinggalkan.

" Het is niet meer mijn huis " - sudahlah, ini bukan rumah saya lagi ,

demikian Bung Karno menenangkan istrinya.

Sejarah kemudian mencatat, Soekarno pindah ke Istana Batu Tulis

sebelum akhirnya dimasukan kedalam karantina di Wisma Yaso.

Beberapa panglima dan loyalis dipenjara. Jendral Ibrahim Adjie

diasingkan menjadi dubes di London . Jendral KKO Hartono secara

misterius mati terbunuh di rumahnya.



Kembali ke kesaksian yang diceritakan ibu saya. Saat itu belum banyak

yang datang, termasuk keluarga Bung Karno sendiri. Tak tahu apa mereka

masih di RSPAD sebelumnya. Jenasah dibawa ke Wisma Yaso. Di ruangan

kamar yang suram, terbaring sang proklamator yang separuh hidupnya

dihabiskan di penjara dan pembuangan kolonial Belanda. Terbujur dan

mengenaskan. Hanya ada Bung Hatta dan Ali Sadikin - Gubernur Jakarta -

yang juga berasal dari KKO Marinir.



Bung Karno meninggal masih mengenakan sarung lurik warna merah serta

baju hem coklat. Wajahnya bengkak bengkak dan rambutnya sudah botak.

Kita tidak membayangkan kamar yang bersih, dingin berAC dan penuh

dengan alat alat medis disebelah tempat tidurnya. Yang ada hanya

termos dengan gelas kotor, serta sesisir buah pisang yang sudah hitam

dipenuhi jentik jentik seperti nyamuk. Kamar itu agak luas, dan

jendelanya blong tidak ada gordennya. Dari dalam bisa terlihat halaman

belakang yang ditumbuhi rumput alang alang setinggi dada manusia !.

Setelah itu Bung Karno diangkat. Tubuhnya dipindahkan ke atas karpet

di lantai di ruang tengah.

Ibu dan Bapak saya serta beberapa orang disana sungkem kepada jenasah,

sebelum akhirnya Guntur Soekarnoputra datang, dan juga orang orang

lain.

Namun Pemerintah orde baru juga kebingungan kemana hendak dimakamkan

jenasah proklamator. Walau dalam Bung Karno berkeingan agar kelak

dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor . Pihak militer tetap tak mau

mengambil resiko makam seorang Soekarno yang berdekatan dengan ibu

kota .

Maka dipilih Blitar, kota kelahirannya sebagai peristirahatan

terakhir. Tentu saja Presiden Soeharto tidak menghadiri pemakaman ini.



Dalam catatan Kolonel Saelan, bekas wakil komandan Cakrabirawa,

" Bung karno diinterogasi oleh Tim Pemeriksa Pusat di Wisma Yaso.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara cara yang amat kasar, dengan memukul

mukul meja dan memaksakan jawaban. Akibat perlakuan kasar terhadap

Bung Karno, penyakitnya makin parah karena memang tidak mendapatkan

pengobatan yang seharusnya diberikan. "

( Dari Revolusi 1945 sampai Kudeta 1966 )



dr. Kartono Mohamad yang pernah mempelajari catatan tiga perawat Bung

Karno sejak 7 februari 1969 sampai 9 Juni 1970 serta mewancarai dokter

Bung Karno berkesimpulan telah terjadi penelantaran. Obat yang

diberikan hanya vitamin B, B12 dan duvadillan untuk mengatasi

penyempitan darah. Padahal penyakitnya gangguan fungsi ginjal. Obat

yang lebih baik dan mesin cuci darah tidak diberikan.

( Kompas 11 Mei 2006 )



Rachmawati Soekarnoputri, menjelaskan lebih lanjut,

" Bung Karno justru dirawat oleh dokter hewan saat di Istana

Batutulis. Salah satu perawatnya juga bukan perawat. Tetapi dari Kowad

"

( Kompas 13 Januari 2008 )



Sangat berbeda dengan dengan perlakuan terhadap mantan Presiden

Soeharto, yang setiap hari tersedia dokter dokter dan peralatan

canggih untuk memperpanjang hidupnya, dan masih didampingi tim pembela

yang dengan sangat gigih membela kejahatan yang dituduhkan. Sekalipun

Soeharto tidak pernah datang berhadapan dengan pemeriksanya, dan

ketika tim kejaksaan harus datang ke rumahnya di Cendana. Mereka harus

menyesuaikan dengan jadwal tidur siang sang Presiden !



Malam semakin panas. Tiba tiba saja udara dalam dada semakin bertambah

sesak. Saya membayangkan sebuah bangsa yang menjadi kerdil dan

munafik. Apakah jejak sejarah tak pernah mengajarkan kejujuran ketika

justru manusia merasa bisa meniupkan roh roh kebenaran ? Kisah tragis

ini tidak banyak diketahui orang. Kesaksian tidak pernah menjadi

hakiki karena selalu ada tabir tabir di sekelilingnya yang diam

membisu. Selalu saja ada korban dari mereka yang mempertentangkan

benar atau salah.



Butuh waktu bagi bangsa ini untuk menjadi arif.

Kesadaran adalah Matahari

Kesabaran adalah Bumi

Keberanian menjadi cakrawala

Keterbukaan adalah pelaksanaan kata kata

( * WS Rendra )

 

Guido Dewa K

+62 818 995 955 / +62 21 996 50 933

  

  _____  

Looking for last minute shopping deals? Find
<http://us.rd.yahoo.com/evt=51734/*http:/tools.search.yahoo.com/newsearch/ca
tegory.php?category=shopping>  them fast with Yahoo! Search.

 


--- End Message ---

Kirim email ke