thanks atas inspiring story-nya pak edwin. :)

memang, sesama cucu mBah sebaiknya kita jadi partner daripada jadi rival.

tapi, isi kepala setiap member  disini kan lain-lain. 

salam,



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "edwinkdr" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> >   Cuma mungkin kita perlu saling Meng INGAT kan, bahwa siapa kita.
> >   Istilahnya diatas langit masih ada langit.
> >    
> >   Bila memang benar, Bozz yg pak Oen sebutkan benar2 SAKTI
> MANDRAGUNA (serius nih)
> >   Musuh kita bukan INVESTOR LOKAL MURNI.
> 
> 
> Hi hi hi.....^^
> 
> Pak Jack, bukannya gaya penyampaian Pak Oen dari dulu memang seperti
> itu ^^
> Mungkin Pak Jack sebagai pemain yg besar juga ^^ agak tersindir kali
> ya...apalagi Kericuhan yg terjadi di milis dan pasar saling bertularan...
>  
> Yah, harap maklum tho Pak....^^
> 
> Masa sesama jagoan di milis mo berantem cuman gara2 PROVEN Bener atau
> Salah :-)
> 
> Sekedar tambahan saja, yg mungkin bermanfaat....
> Keras kepala atau dalam bahasa jawa.."ngukuhi" bener atau salah
> menurut persepsi dan melawan hukum alam, pada akhirnya akan menjadi
> SOMBONG atau merasa bisa menyamai TUHAN.....
> Dan Buah dari KESOMBONGAN tsb akan menjadi BENCANA bagi dirinya
> sendiri dan bahkan orang disekitarnya.....
> 
> Dalam "Etimologi Aksara Jawa" Bab 4....setelah manusia mempunyai
> KEKUASAAN atas HUKUM ALAM....
> 
> Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang
> dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia sudah
> seharusnya pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi
> hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
> 
> 
> >   Karena tujuan miling list ini sebenarnya untuk mendapat info dan gain.
> 
> Semoga kita bisa sama2 mendapat MANFAAT dari milis dan PERSAHABATAN
> kita di milis ini ^^
> 
> Tks
> 
> Best Regards
> 
> 
> Seorang Pawang yang Menangkap Ular Beku
> 
> Alkisah, seorang pawang ular ternama pergi ke daerah pegunungan untuk
> menangkap ular dengan keahliannya. Saat itu, salju turun dengan sangat
> deras. Pawang itu pun mencari ke setiap sudut gunung untuk menemukan
> ular yang besar. Setelah beberapa lama, akhirnya ia menemukan bangkai
> ular naga yang amat sangat besar.
> 
> Pawang itu senang sekali dan ia ingin menyombongkan tangkapannya di
> hadapan seluruh penduduk kota. Ia membungkus naga itu dan membawanya
> ke Baghdad untuk dipertontonkan. Turunlah ia dari gunung dengan
> menyeret ular sebesar pilar istana. Ia sampai di kota dan segera
> menceritakan kehebatannya kepada setiap orang yang ia temui. Ia
> katakan bahwa ia telah bergumul dan berkelahi habis-habisan sampai
> ular itu mati di tangannya.
> 
> Masalahnya, ternyata ular naga itu tidak benar-benar mati. Ia hanya
> teridur karena kedinginan akibat salju yang sangat tebal. Si pawang
> tak mengetahui hal ini. Ia malah mengadakan pertunjukan untuk umum di
> tepian sungai Tigris. Berduyun-duyun orang datang dari seluruh penjuru
> kota untuk melihat pemandangan luar biasa; seekor ular naga dari
> gunung yang mati di tangan seorang pawang ular.
> 
> Semua orang mempercayai cerita pawang ular itu dan mereka tak sabar
> ingin melihat binatang yang langka ini. Semakin banyak pengunjung,
> semakin besar pula pemasukan yang didapat sang pawang. Oleh karena
> itu, pawang itu menunggu lebih banyak lagi orang yang datang sebelum
> ia membuka bungkusan ular naga. Dalam waktu singkat, tempat itu sesak
> dipenuhi para pengunjung. Sang pawang lalu mengeluarkan ular besar itu
> dari kain wol yang membalutnya selama perjalanan dari gunung.
> 
> Meskipun ular itu diikat kuat dengan tambang, sinar mentari Irak yang
> terik telah menerpa bungkusan ular itu selama beberapa jam, dan
> kehangatan itu mengalirkan kembali darah di tubuh ular.
> Perlahan-lahan, sang naga terbangun dari tidurnya yang panjang. Begitu
> ular itu bangun, ia segera meronta dari ikatan tambang yang
> melilitnya. Para penonton menjerit ketakutan. Mereka berhamburan lari
> ke berbagai arah dengan paniknya. Kini, naga itu telah
> lepas dari ikatan dan ia mengaum keras seperti seekor macan. Banyak
> orang terbunuh dan terluka karena peristiwa ini.
> 
> Si pawang ular berdiri terpaku ketakutan. Ia menjerit-jerit, "Oh
> Tuhan, apa yang telah aku lakukan? Apa yang telah aku bawa dari
> gunung?" Ular naga lalu melahap sang pawang dalam sekali telan. Dengan
> cepat ia menyedot darahnya dan meremukkan tulang-tulangnya seperti
> ranting-ranting kering.
> 
> Rumi menutup cerita itu dengan berkata: Ular naga adalah perlambang
> nafsu lahiriah. Bagaimana matinya ular itu? Nafsu hanya dapat beku
> dengan penderitaan dan kekurangan. Berilah nafsu itu kekuatan dan
> hangatnya sinar mentari, maka ia akan terbangun. Biarkan ia beku dalam
> salju dan ia takkan pernah bergerak. Namun bila kau melepaskannya dari
> ikatan, ia akan melahapmu bulat-bulat. Ia akan meronta liar dan
> menelan semua hal yang ia temui. Kecuali kau sekuat Musa dengan
> tongkat mukjizatnya, ikatlah selalu ular nagamu dalam lilitan keimanan.
> 
> 
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Jack Cowok <jackcowok2@> wrote:
> >
> > Setelah menulis reply beberapa email, saya jadi tersadar.
> >    
> >   So sorry untuk rekan-rekan yg tidak sependapat dengan saya.
> >   Terutama P.Oen dll, jangan salah tafsir dengan email saya yang
> sudah terlanjur saya posting. We are Old Friends in SAHAM & OBROLAN
> BANDAR.
> >    
> >   Cuma mungkin kita perlu saling Meng INGAT kan, bahwa siapa kita.
> >   Istilahnya diatas langit masih ada langit.
> >    
> >   Bila memang benar, Bozz yg pak Oen sebutkan benar2 SAKTI
> MANDRAGUNA (serius nih)
> >   Musuh kita bukan INVESTOR LOKAL MURNI.
> >    
> >   Musuh sebenarnya : INVESTOR ASING dan ASIONG.
> >    
> >   Itu kalau si BOZZ selama ini tidak berperan sebagai ASIONG.
> >   Tapi kalau si BOZZ cuma bagian dari FOLLOWER ASING, yach.........
> >    
> >   Selamat berjuang.
> >    
> >   KITA SEMUA SAHABAT.
> >    
> >   Karena tujuan miling list ini sebenarnya untuk mendapat info dan gain.
> >    
> >    
> >   Salam
> >   JACK
> >    
> >
>


Kirim email ke