Buat Mbah, sory kalau OOT... cuma sharing saja
MEMAHAMI KEBIJAKAN MONETER (4) 1. PENDUDUK yang TERBEBANI HUTANG NEW MONEY is issued by the creation of DEBT. Untuk penggambaran sederhananya, lihat pada situasi moneter desa FINANSIA. Pada system ini, kepala suku (Bank dengan system multiplier effectnya) mengeluarkan new money (karena penduduk belum punya saving) agar penduduk dapat bertransaksi. Jumlah total uang beredar $1000 (100 per orang), bank mengenakan beban bunga 10% per tahun. Akhir tahun 7 orang memiliki uang lebih dari $120 per orang (sukses), sementara 3 orang sisanya hanya $50 per orang (walaupun ketiga orang ini punya barang hasil produksi tapi masih belum terjual). Apa yang terjadi selanjutnya? Bank yang prihatin tidak bisa dapat balik uangnya, akhirnya mengambil keputusan Perpanjang UTANG atau RESCHEDULING. Perhatikan Balance Sheet seluruh penduduk (10 orang) Asset $1000 kas, dan DEBT $1100 pada akhir tahun. Karena penduduk tidak bisa menciptakan uang, sudah jelas bahwa pada akhir tahun, PASTI ada yang default bayar (dalam hal ini 3 orang). Untuk jelasnya lihat table (asumsi 3 orang tersebut selalu tidak berhasil entah karena kurang pendidikan, atau bencana alam, dll yang efeknya mempercepat hasil akhir sistem: Asumsi, sukses karena profit 20%... sementara penduduk default cuma bisa raih sisa dari uang beredar 7 Penduduk Sukses: 3Penduduk Default Bank Uang Uang Utang Uang Utang 10% Beredar Yr 0: 700 700 300 300 1000 1000 Yr 1: 840 770 160 330 1100 1000 setelah bayar interest: Yr 1: 770 700 130 300 1100 1100 Yr 2: 924 770 176 330 1200 1100 setelah bayar interest: Yr2: 854 700 146 300 1200 1200 Yr3: 1025 770 175 330 1300 1200 setelah bayar interest: Yr 3: 955 700 145 300 1300 1300 Anggaplah kemudian karena 7 penduduk sukses, mereka menambah lagi utang, masing-masing $100 dan usaha mereka tetap profitable (20%) Setelah tambah utang: 7 Penduduk Sukses: 3Penduduk Default Bank Uang Uang Utang Uang Utang 10% Beredar Yr 3: 1655 1400 145 300 2000 2000 Yr 4: 1986 1540 14 300 2200 2000 setelah bayar bunga: Yr 4: 1846 1400 -16 316 2200 2200 Dari table di atas, terlihat bahwa total transaksi bank membesar (mengindikasikan total DEBT) yang perkembangannya tidak seimbang dengan perkembangan uang beredar. Sistem seperti ini tidak memungkinkan masyarakat secara umum untuk mencapai DEBT free trading system (sebagaimana kerasnyapun ia berusaha). Sebab itulah banyak Negara (bahkan Negara Amerika) juga semakin lama semakin terjerat dengan jumlah UTANG yang semakin besar. Kenapa? Sistemnya memang karakternya seperti ini. Tiga orang yang default hutang bukannya tidak rajin, bukan juga tidak pintar. Masalahnya system ini tidak menyediakan cukup uang untuk menutupi bunga yang tercipta dan mengakibatkan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Masalah bisa terpecahkan bila dalam peng-issuing money ini, jumlah uang beredar otomatis ditingkatkan di peredaran untuk mengakomodasi profit dari bank maupun profit dari Peminjam (artinya debt 1000 tapi issue uang 1200). Masalahnya pengeluaran seperti ini dasarnya apa? Peminjam belum bekerja sudah dapat uang tambahan untuk bayar interest, bahkan sudah disediakan uang profit sebelum bekerja ini kan guyonan besar jadinya. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah perbandingan antara kas dan Debt dari 7 orang sukses tersebut. Akhir tahun (jika usahanya profitable), jumlah kas akan membesar dibanding debt. Atau dalam istilah persahaman Debt Equity ratio jadi semakin kecil. Dalam sekian tahun mendatang, dapat dipastikan ke tujuh orang sukses tersebut akan meningkatkan jumlah utangnya lagi (ISSUE NEW MONEY dengan menambah utang). Akibatnya apa? Utang semakin besar, pembayaran interest semakin besar, dan diskrepansi (perbedaan) antara jumlah uang beredar dengan DEBT juga akan SEMAKIN besar. Dalam siklus yang seperti ini, kira-kira bisakah kita mengharap jumlah DEBT yang semakin berkurang? Sangat sulit. Mekanisme ini menjelaskan paradoks yang jelas kelihatan, dimana ada situasi kekurangan uang yang berkelanjutan (perennial shortage of money) walaupun jumlah total uang dan total kekayaan materi yang diciptakan terus meningkat (tanya saja Bear Sterns, Northern Rock, atau pengutang-pengutang KPR/mortgage yang sekarang KESULITAN CARI uang). Utang meningkat secara pasti, dan menyeret supply uang DIBELAKANGnya. Karena uang harus diperoleh dengan usaha (menyediakan barang atau jasa, produksi akhirnya juga terhambat pada akhirnya (RESESI). Shortage of money is relative to the accumulating debt. The shortage is not relative to people's present real needs or wants. So Apa yang akan terjadi dengan Mikro Kredit yang dicanangkan pemerintah? Benar bahwa supply uang yang dibawa ke daerah TERTINGGAL akan membantu meningkatkan aktivitas commerce di daerah tersebut. Tapi apakah harus dengan menciptakan benih MONSTER Debt? 2. Menciptakan UANG (Issuing money) dan Menginvestasikan (INVESTING) Konflik antara fungsi uang sebagai Sarana TRANSAKSI dan Media SIMPAN NILAI (Value Storage) MONEY/uang adalah abstraktif dari Wealth (kekayaan). Hal ini terjadi karena uang memiliki dua fungsi, yang pertama sebagai media transaksi (exchange transaction), dan satu lagi sebagai Simpan Nilai (Storing Value). Kita bayangkan saja apa akibatnya jika satu pihak sukses atau yang kebetulan sedang beruntung akhirnya menyimpan uangnya untuk dipakai merenovasi toko beberapa tahun ke depan. Pada contoh table diatas, uang beredar yang Cuma $1000 menjadi makin berkurang karena anggap saja $200 disimpan dan digunakan sebagai store of value. Jumlah uang yang beredar pun semakin berkurang, dan berakibat dengan terhambatnya aktifitas ekonomi dan produksi (hanya gara-gara banyak yang ingin pegang cash). Lihat saja di bursa kita sekarang ini.. apakah yang sering diutarakan? " bearish-bearish, --- 100% cash . 70% cash" Dalam iklim dimana uang disimpan, transaksi ekonomi tidak akan berjalan. Yang jelas menyimpan uang bukanlah larangan. Dikala tua kalau sudah tidak bisa bekerja tentu saja Cuma bisa mengharap tabungan bisa cukup untuk menghidupi sehari-hari. Jadi menyimpan nilai adalah suatu kebutuhan. Yang bikin masalah, disaat menyimpan ini, yang disimpan bukan Cuma Nilai, tapi juga sarana tukar dan transaksi yang sebenarnya diperlukan untuk kegiatan ekonomi. Dan di system yang mana uang diciptakan centralized, Bank Indonesia ataupun Fed Reserve di AS juga kesulitan. Satu saat semua orang tidak mau pegang uang (uang banyak beredar karena dipakai sebagai media pertukaran dagang), disaat lain berubah total jadi media simpan nilai yang tidak keluar di pasar dagang (sehingga terjadi resesi). Sampai akhirnya kemudian Fed Reserve mencoba dengan teknik perubahan suku bunga dan Reserve Requirement bank agar uang yang sedang dalam status simpan nilai berubah jadi sarana transaksi (atau sebaliknya). Beberapa pemikir kemudian berupaya mencari cara agar kedua fungsi ini nantinya bisa dipisah, Cuma bagaimana caranya? Idealnya, besaran uang yang diperlukan untuk transaksi bisa naik dan turun otomatis sesuai kebutuhan. Untuk itulah banyak pihak yang mulai berpikir untuk membentuk variasi dari split barter system (dikenal dengan RIEGEL money). Ada yang berpendapat bahwa system ini akan banyak bermanfaat di daerah tertinggal sebab seringkali mereka memiliki asset (wealth) seperti sapi atau hasil gandum, namun berhubung sumber uang tidak ada akhirnya harus menjualnya di daerah kota untuk dijagal (padahal ada demand sapi untuk membajak sawah hanya saja tak ada penduduk desa yang cukup punya uang untuk membelinya). Sistem ini akan sangat cocok di daerah terpencil. Di pasar tradisional (wet market kalau bahasa singlishnya - cuma yang pernah saya masuki ini sih bener-bener becek) dimana banyak pedagang kecil bertransaksi... sering dijumpai uangnya kembalian yang kita terima sudah benar-benar lusuh, lama. Ini juga indikasi perdagangan tempat itu kekurangan uang sebagai media exchange. Beberapa system transaksi (local currency) sudah mulai dikembangkan yang tujuan UTAMA adalah untuk meningkatkan pendayagunaan masyarakat local, mengurangi pengangguran dan menggunakan keahlian orang-orang yang belum terpakai di daerah-daerah tertinggal. Salah satunya adalah Local Employment Trading System (LETS) yang bertujuan mengatasi kurangnya uang beredar (lack of official money) dan mengembangkan kekayaat (keep wealth) di komunitas local. European Comission sedang menguji coba 4 sistem pilot test. Swiss mengembangkan WIR system. Scotlan memiliki SOC system. Ireland memiliki project ROMA (berdasarkan LETS system). Belanda menggunakan Amstelnet yang merupakan urban business trading network. Secara prinsip, dasarnya mirip dengan koperasi, cuma fokus lebih ke sistem moneter. Semua system ini bertujuan apa? Agar seluruh komunitas masyarakat bisa berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi. Bila dilihat dari table sebelumnya, proses yang terjadi adalah polarisasi sukses dan gagal (makin kaya vs makin miskin). Dan dari proses ini Negara akan menjadi Negara kayak arena semua rakyat miskin sudah tiada (average GDP naik karena yang miskin banyak mati muda karena stress atau dipenjara dan dihukum mati). Prinsip ini adalah prinsip kompetisi yang mematikan. Kalau bisa, Indonesia janganlah sampai menjadi Negara yang anarki seperti ini. Kesatuan rakyat bisa tercapai kalau semuanya menyumbang sesuai kemampuan. Kompetisi perlu untuk terus maju dan semakin baik dalam melakukan usaha, tapi tidak perlu sampai tiba di anarki. Menyambung quote nya pak DE bahwa "the only real money is gold or silver", barangkali saya ada sedikit tambahan. Kalimat ini lebih menunjuk pada fungsi gold sebagai media simpan nilai sebab gold susah dicari, dan propertinya tidak berubah. Tapi yang lebih mendasar: Real money sebenarnya tidak berwujud. Real money IS commitment masyarakat untuk melaksanakan kehendak pemegang uang tersebut. Money adalah AGREEMENT bahwa bearernya berhak memiliki service atau goods senilai apa yang dipegangnya. MONEY involves TRUST and Commitmentt of community. Semakin besar kemampuan Community untuk achive something (fly to the moon and back, prevent natural disaster or flood), build mesin yang bisa bikin perhitungan secepat kilat, potong rambut, menyediakan air bersih THAT is REAL MONEY. Jadi kalau masyarakat belum bisa narik minyak dari perut bumi, kasi belajar maka ada real money nantinya supaya bisa sedot minyak bumi. Yang susah dicapai makin dihargai. Elu sedot minyak buat nerangin kota, gue sediain setahun supply indomie, plus ini, plus itu . Something like that. Jadi memBANGUN keTANGGUHAN Masyarakat untuk mencapai ini itu is REAL MONEY. Money (notes) hanyalah abstraksi dari wealth. Contoh saja jaman dulu di Papua nugini kerang laut dipakai sebagai uang. Jaman sekarang kertas yang ada gambar burung merak dijadiin uang. Di mesir jaman purba potongan keramik jadi uang. Uang hanyalah abstraksi dari wealth. Wealth tercipta kalau masyarakatnya MAMPU melakukan banyak hal (mengemudi kapal, nambang batubara, nambang minyak, dll)