Mari ber - andai2:
SEANDAINYA Indon KRISIS:
-       Pendapatan per capita menurun
-       Daya beli menurun
-       Sektor Riil hancur
-       etc, etc, dll (dan lupa lagi)
Dampaknya:
-       Industri textile, obat, makanan, otomotif , dll . meluncur kebawah
-       Daya beli/nilai rupiah, merosot tajam

Bagaimana dgn industry Minyak, Batu bara dan CPO:
-       Penjualan DN terseok2
-       Lalu switch jual ke LN (Apakah harganya akan turun ???? )

The Problem is :
1. Apakah Industri2 Crude Oil, Cowl and CPO, akan tetap Survive ? 
2. Apakah nilai saham2 industri diatas no 1, juga akan terjun bebas

Mohon penjelasan senior2, ini pendapat orang yg awam.

-----Original Message-----
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Odink
Sent: 05 April 2008 17:27
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Di dunia ini, juga di Asia tidak ada ekonomi
yang setangguh Indonesia.

mumpung wiken.. ngebahas yg gak penting...

emangnya di amrik income per capitanya berapa sih? koq masih krisis jg..  
jadi apakah krisis berhubungan dengan income per kapita?

coba datanya di breakdown lagi.. berapa persen keluarga di indonesia yg  
penghasilannya di atas income per capita dibanding yg di bawah income per  
kapita?

endonesa kaya sumber daya alam, penghasil cpo terbesar yg gak bisa nyedain  
minyak goreng murah buat rakyatnya.. rakyat disuruh konversi dari minyak  
tanah ke gas, tapi gas nya ngilang dari pasaran.. gitu deh tangguhnya  
kita.. heheee
pemerintahan yg responsif dengan keadaan itu bagus.. tapi akan lebih bagus  
dan bijaksana jika sebelum masalah itu timbul sdh di antisipasi. kesannya  
gak punya grand design.. memble di riset & master plan.

On Sat, 05 Apr 2008 03:13:07 +0700, indf2000 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> detikFinance
>
> Bandung - Kondisi Indonesia saat ini dinilIai sudah keluar dari krisis  
> multidimensi. Masyarakat tidak harus lagi menggembor-gemborkan krisis  
> yang terjadi di Indonesia.
> Demikian disampaikan Wakil Presdien, Jusuf Kalla dalam sambutannya di  
> acara Tepung Sudagar Tatar Sunda di Gedung Pertemuan Bank Indonesia, Jl  
> Braga No 108 Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/3/2008).
> "Krisis itu terjadi 10 tahun yang lalu, sekarang tidak lagi. Sampai  
> sekarang dari pidato sampai doa pasti ada kata-kata krisis  
> multidimensi," ujar Kalla.
>
> Bagi Kalla, sudah keluarnya Indonesia dari krisis tergambar dari segi  
> pendapatan per kapita. Di mana ketika sebelum krisis pendapatan perkapita
> US$ 1.000 per tahun, saat krisis turun menjadi US$ 600 per tahun. Namun  
> sekarang sudah mencapai US$ 2.000 per tahun.
>
> "Kondisi Indonesia sekarang jauh lebih makmur," ungkap Kalla. Contoh
> lainnya dari pendapatan ekspor. Ketika tahun 2000 pendapatan ekspor
> sebesar Rp 50 miliar, sekarang sudah mencapai Rp 110 miliar.
>
> Kalla pun mengungkapkan hutang Indonesia yang memiliki penurunan. Saat
> krisis hutang Indonesia mencapai 80 persen dari GDP, sekarang tinggal 32
> persen dari GDP. Presentase tersebut menandakan hutang Indonesia  
> mengalami
> penurunan. Penurunan presentase dikarenakan Indonesia mengalami kenaikan
> pendapatan.
>
> Kalla menambahkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki ekonomi yang
> tangguh. "Ekonomi Indonesia tangguh luar biasa," tuturnya.
> Di dunia ini, juga di Asia tidak ada ekonomi yang setangguh Indonesia.
>
> Hal itu disebabkan, ungkap Kalla, karena negara lain tidak memiliki  
> sumber
> energi selegkap Indonesia. Indonesia memiliki minyak, gas, batu bara juga
> mineral.



------------------------------------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links



Kirim email ke