Bursa saham diperkirakan bullish sepanjang tahun dengan pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus melambung menuju posisi 3.600 pada akhir tahun ini. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah menilai kenaikan tersebut dipicu peningkatan jumlah investor reksa dana saham, yang akan mengalihkan likuiditas berlebih dari perbankan ke pasar modal.
"Dengan asumsi terjadi perbaikan faktor global seperti kondisi perekonomian AS, harga minyak stabil, dan kondisi politik dan keamanan kondusif, IHSG akan menyentuh level 3.600," tuturnya di sela-sela diskusi menjelang Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), kemarin. Dia mengatakan penurunan BI Rate akan membuat dana deposito di perbankan beralih ke pasar modal, terutama melalui instrumen invstasi reksa dana. Rasio laba per saham dibandingkan harga saham (price earning ratio/ PER) bursa Indonesia terhitung murah dibandingkan dengan PER bursa dunia, yakni di posisi 16,92 atau lebih rendah dibandingkan dengan PER bursa Singapura yang sebesar 17,97, bursa Jepang sebesar 28,7, atau Malaysia 17,7. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah optimistis pertumbuhan apsar modal tahun ini tumbuh 30%. "Pada 2007, pasar modal ditutup dengan bahagia. Pada 2 Januari 2008 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar pertumbuhan pasar modal naik 30%. Saya rasa itu realistis. Meski beruangnya sedikit keluar [bearish], tapi kita segera bullish. Itu seninya hidup," katanya pada pembukaan Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia. Pada musyawarah anggota AEI kemarin, diadakan pemilihan pengurus baru periode 2008-2011. Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia periode 2005-2008 Airlangga Hartarto terpilih kembali. Ditingkatkan Menkeu lebih lanjut mengatakan pertumbuhan pasar modal harus terus ditingkatkan, menyusul pertumbuhan pada 2007 yang menggembirakan. Berdasarkan hasil penawaran saham umum perdana, penawaran umum saham terbatas (rights issue) dan obligasi pada 2007, pasar modal membukukan Rp78 triliun dan bila ditambah dengan surat utang negara, maka mencapai hingga Rp165 triliun. Pada 2007 pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menarik bagi perusahaan, seperti pemotongan pajak 5% untuk saham beredar yang jumlahnya di atas 40%. Kebijakan-kebijakan itu, lanjut Menkeu, memiliki nafas yang keuntungannya tidak hanya dapat dinikmati oleh korporasi, tapi juga oleh seluruh pemangku kepentingan dan pengembangan ekonomi kerakyatan. "Saya bersedia jadi spoke person agar lebih banyak lagi perusahaan tertutup dan perusahaan keluarga yang masuk ke pasar modal." Menko Perekonomian Boediono mengatakan seluruh pelaku pasar modal agar sama-sama menjaga tingkat kepercayaan pasar modal. "Oleh karena itu, transparansi, independensi dan akuntabilitas semua harus dikedepankan." Selain itu, otoritas pasar modal dan fiskal juga perlu mengelola kepercayaan dari pelaku ekonomi. Bisnis Indonesia __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com