Kadin: Neraca Tak Sehat, Investasi Mati 
Senin, 28 April 2008 - 09:58 wib 
Hadi Suprapto - Okezone 



Pembangunan gedung (Foto:Sindo) 

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengkhawatirkan tidak 
adanya investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia lagi. Sebab, 
pemerintah bersikukuh tidak menaikkan harga BBM, bahkan pemerintah mewacanakan 
menambah subsidi BBM.

"Jika neraca kita tidak sehat, tidak lagi ada investor yang mau menanamkan 
modalnya di Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Resources Kadin 
Indonesia Dito Ganinduto kepada okezone, di Jakarta, Senin (28/4/2008).

Memang, kata dia, banyak sekali tantangan jika pemerintah menaikkan harga BBM 
saat ini. Selain inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat, pemerintah juga 
akan mendapat kecaman dari berbagai pihak.

"Tapi ingat, jangan sampai saat ini aman (dengan tidak menaikkan BBM), tapi 
masa depan investasi tidak baik," ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, wacana pemerintah dengan memilih menaikkan subsidi 
BBM dibanding menaikkan harga BBM adalah keputusan politis, yang mau tidak mau 
harus diterimanya.

Pemerintah rupanya memilih aman dengan memilih membatasi konsumsi BBM 
bersubsidi dan menambah jumlah subsidi BBM.

Dito menambahkan, jika memang seperti itu, pemerintah harus secepatnya 
memberlakukan kartu pintar (smart card), sebagai salah satu upaya menekan 
konsumsi BBM bersubsidi. "Jika tidak, tidak ada pilihan selain menaikkan BBM," 
katanya.

Padahal, selama tiga bulan pertama tahun ini, subsidi BBM telah mencapai 
Rp33,55 triliun atau sekira 26,6 persen dari total subsidi BBM berdasarkan 
APBN-P 2008 yang mencapai Rp126 triliun.

"Jika subsidi BBM sepanjang 2008 melampaui batas maksimum, neraca kita tidak 
sehat," ucapnya. (hsp) 

<<jGErcVK4Me.jpg>>

Kirim email ke