http://www.trakindo.co.id/website/pages/home.php
Trakindo memang agen tunggal Caterpilar di Indonesia. Di US gak ada perusahaan namanya trakindo. Salam, Angelo 2008/4/29 Hubert Pras <[EMAIL PROTECTED]>: > Trakindo ya trakindo dari US > Caterppilar itu Eropa = IntracoPenta Tbk > United Tractor = Komatsu > > semoga berguna.com > > ----- Pesan Asli ---- > Dari: Angelo Ferdinand <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Terkirim: Jumat, 25 April, 2008 13:52:59 > Topik: Re: [obrolan-bandar] Trakindo = UNTR? > > Trakindo kalau gak salah Caterpilar pak, saingannya UT > > On Fri, Apr 25, 2008 at 1:12 PM, oetomo_susanto <[EMAIL PROTECTED] org<[EMAIL > PROTECTED]>> > wrote: > > > Bad News... (kalau bener) > > > > sumber: http://www.radartim ika.com/article/ > > Utama/5056/<http://www.radartimika.com/article/Utama/5056/> > > > > NEWS no. 1 > > > > Selasa, 22-04-2008 02:24 (GMT-4) > > Karyawan Trakindo Tembagapura Mogok > > > > TIMIKA – Sekitar 150 karyawan PT. Trakindo Utama divisi mekanik yang > > bekerja di Mega Shop Tembagapura, ikut menggelar aksi mogok kerja > > seperti halnya karyawan lainnya di low land. Para karyawan tersebut > > telah bergabung dengan ratusan karyawan Trakindo low land yang > > bekerja di Light Industrial Park (LIP) Kuala Kencana. > > > > Sekitar 150-an karyawan Trakindo dari Tembagapura itu sebelumnya > > sempat tertahan tidak bisa turun ke Timika karena tidak diizinkan di > > Mile 68, sebab tidak sesuai jadwal off kerjanya. Namun kemudian > > berhasil turun hari Minggu (20/4) sekitar pukul 09.00 WIT. Kini > > mereka bergabung di gedung TDS, Jalan Cenderawasih, Timika, yang > > dipakai karyawan Trakindo sebagai posko induk. > > > > Koordinator Lapangan (Korlap) Bechman Hutabarat dan Christian > > Fonataba kepada Radar Timika, di posko induk konsentrasi karyawan > > Trakindo di gedung TDS, Senin (21/4), mengatakan mogok kerja > > tersebut dilakukan sebagai konsekwensi dari perjuangan menyangkut > > kesejahteraan. Menurut keduanya, para karyawan Trakindo sudah siap > > bertangung jawab sampai ada keputusan serta solusi dari dua tuntutan > > karyawan, yaitu kenaikan upah serta transparansi yang belum > > dimasukan dalam peraturan perusahaan, sesuai tuntutan pada demo > > Jumat (18/4) lalu. > > > > Sementara itu Indri Hay, Pengurus SPSI PT. Trakindo selaku Ketua > > Bidang Pembelaan kepada Radar Timika, tuntutan yang diajukan bukan > > merupakan bentuk protes, tetapi mencari solusi secara transparan > > sehubungan kenaikan upah karyawan 97,54 persen berdasar kesepakatan > > bersama PTFI dan Tongoi Papua, 21 April 2007. > > > > Menurutnya, aksi mogok kerja ini merupakan buntut dari empat kali > > pertemuan yang dilaksanakan bersama pihak manajemen tapi menemui > > jalan buntu. Lanjut Indri, jika transparansi tidak dapat diketahui > > secara umum, menurutnya paling tidak hal tersebut dibicarakan > > alasannya, sehingga tidak menimbulkan iri hati antarkaryawan > > khususnya menyangkut pengupahan yang diindikasi adanya kesenjangan. > > > > Indri Hay juga mempertanyakan dasar himbauan yang dikeluarkan > > Diskimnaker terhadap karyawan Trakindo agar tidak melakukan demo. > > Menurutnya, demo secara damai tanpa tindakan anarkis adalah jalan > > untuk menjawab serta mencari solusi dari persoalan yang dihadapi > > karyawan. > > > > Pihaknya berharap melalui mediasi dengan DPRD, persoalan ini > > secepatnya diselesaikan dan ada solusi sesuai aturan yang tidak > > mengecewakan karyawan. "Kita mau ada win solution, bukan saling > > mencari kesalahan," ujar Indri. > > > > "Karena itu, resiko dari aksi mogok kerja sudah siap diterima jika > > akhirnya tidak ada solusi atau penyelesaiannya," tambahnya. (eng) > > > > ============ ========= ========= == > > NEWS No. 2 > > Rabu, 23-04-2008 05:00 (GMT-4) > > Demo, Karyawan Trakindo Berlanjut > > > > DEMO LAGI: Karyawan Trakindo menggelar demo di halaman kantor DPRD > > Mimika, Jalan Cenderawasih, Timika, Selasa (22/4). > > > > > > * Sebagian Anak-Istri Diajak Turut Serta.. Tetap Meminta Kenaikan > > Gaji 97,54% dan Transparansi > > > > TIMIKA - Demonstrasi karyawan PT. Trakindo Utama, Tbk. yang digelar > > sejak 18 April lalu berlanjut hingga kemarin (22/4). Jumlah karyawan > > Trakindo yang demo kemarin lebih banyak, apalagi ditambah anggota > > keluarga seperti anak dan istri mereka. > > > > Karyawan yang demo sejak pagi sudah berkumpul di halaman Kantor DPRD > > untuk mengikuti perundingan antara DPRD, perwakilan karyawan dan > > Manajemen PT. Trakindo Utama. Sedianya perundingan dilaksanakan > > pukul 09.00 WIT, namun urung dilakukan sebab DPRD masih berunding > > dengan manajemen PT. Pangansari Utama, yang beberapa waktu lalu > > karyawannya juga demo menuntut kenaikan gaji 97,54 persen. > > > > Saat menanti perundingan, karyawan Trakindo menggelar pentas seni di > > halaman kantor DPRD. Alat musik seperti gitar dimainkan dan > > menyanyikan lagu khas Papua dan tembang-tembang lawas. Bahkan ada > > yang membaca puisi diiringi musik, sampai menari Yospan. > > > > Sekretaris SPSI PT. Trakindo Utama, Tbk., Ignasius didampingi > > Ketuanya Maimun, A.Md., kepada Radar Timika mengatakan tuntutan > > mereka masih sama seperti pada awal demo, transparansi penggajian > > dari setiap level dan kenaikan gaji 97,54 persen sesuai yang > > disepakati bersama 21 April 2007. Ignasius mengatakan tertulis dalam > > Pasal 92 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan > > yakni masalah transparansi. > > > > Soal mogok kerja, menurutnya ada tertulis dalam undang-undang yang > > sama yakni dalam Pasal 137 tentang mogok kerja. Menurutnya, karyawan > > akan menggelar mogok bersama sampai ada kesepakatan dengan manajemen > > yakni dipenuhinya tuntutan mereka. > > > > Dia menambahkan, kegiatan pekerjaan Trakindo di dataran tinggi dan > > rendah berhenti. Pihaknya meminta masalah ini dapat selesai dengan > > baik. > > > > Sekitar pukul 12.00 WIT, lima perwakilan Manajemen PT. Trakindo tiba > > di Kantor DPRD Kabupaten Mimika. Kedatangan mereka mendapat applaus > > dari karyawan dan keluarganya. "Semoga segera ada solusi bagi kami, > > kasihan kami sudah berhari-hari berada di sini," kata seorang > > karyawan sembari menggendong anaknya. > > > > Sekitar pukul 12.30 WIT, perwakilan karyawan dan DPRD serta > > Manajemen PT. Trakindo melakukan pertemuan di dalam ruang sidang > > dewan. Pertemuan digelar antara perwakilan karyawan Trakindo, > > Manajemen PT. Trakindo Utama Tbk., SPSI (Serikat Pekerja Seluruh > > Indonesia), Diskimnaker (Dinas Pemukiman dan Tenaga Kerja), Tongoi > > Papua dan DPRD. Pertemuan dipimpin Pejabat Ketua DPRD Mimika, > > Stefanus Rahangiar, S.Sos. > > > > Pertemuan dimulai pukul 13.00 WIT. Masing-masing pihak diberi > > kesempatan menyampaikan tanggapan, baik karyawan Trakindo, Manajemen > > PT. Trakindo Utama, Diskimnaker, Tongoi Papua, dan DPRD. Pertemuan > > berlangsung alot seperti sebelumnya, Jumat (18/4). Masing-masing > > pihak mempertahankan prinsipnya. > > > > Pada kesempatan tersebut, DPRD meminta Manajemen Trakindo > > menghadirkan Pimpinan PT. Trakindo Utama dan pimpinan PTFI pada > > pertemuan berikutnya untuk mencari solusi sesuai aturan perundang- > > undangan dan aturan perusahaan yang berlaku. > > > > Perwakilan Manajemen PT. Trakindo tetap pada prinsip memberlakukan > > sanksi disiplin bagi karyawan yang demo. Perwakilan PT. Trakindo > > diberi kuasa oleh Pimpinan PT. Trakindo untuk hadir dalam pertemuan > > tersebut, untuk mendengar secara langsung sejumlah tanggapan baik > > karyawan, DPRD dan Diskimnaker, dan tidak mempunyai hak untuk > > mengambil keputusan. > > > > Pertemuan alot hingga Pukul 15.30 WIT. Disepakati atas usulan dewan > > untuk menskorsing sidang selama 15 menit untuk meminta Manajemen PT. > > Trakindo Utama mengontak langsung Pimpinan PT. Trakindo Utama di > > Jakarta. Setelah melakukan runding, pertemuan dilanjutkan Pukul > > 16.00 WIT dan mendengar langsung jawaban Pimpinan PT. Trakindo > > Utama. > > > > Namun jawaban yang diberikan seperti disampaikan perwakilan > > Manajemen PT. Trakindo, tidak membuahkan hasil. Pimpinan PT. > > Trakindo Utama tetap berkeberatan untuk menghadiri pertemuan > > berikutnya dan memberikan kepercayaan kepada perwakilan Manajemen > > Trakindo untuk melanjutkan pertemuan. > > > > DPRD tidak setuju atas jawaban Pimpinan PT. Trakindo Utama tersebut. > > DPRD menyatakan komitmennya untuk mengundang Pimpinan PT. Trakindo > > Utama menghadiri pertemuan kali berikutnya. > > > > Sementara dari Diskimnaker, John Letsoin bersama staf lainnya, > > menyampaikan agar karyawan kembali bekerja seperti biasa. Masalah > > ini akan ditangani bersama pihak berwenang, mengingat agenda > > Pemilukada sudah dekat, sehingga tidak mengganggu situasi di Kota > > Timika. John Letsoin bersama staf Diskimnaker lainnya menyatakan > > perlu transparansi struktur dan skala kenaikan gaji sehingga dapat > > memberikan motivasi bagi karyawan dalam bekerja. > > > > Kemudian Kepala Diskimnaker Kabupaten Mimika, Nikolaus Mamor, > > mengatakan pihaknya menginginkan persoalan tersebut diselesaikan > > dengan baik dan dalam suasana kekeluargaan. Menurutnya, antara > > karyawan dan Manajemen PT. Trakindo merupakan satu kesatuan yang > > tidak bisa dipisahkan. > > > > Nikolaus Mambor juga tidak sepakat jika Manajemen PT. Trakindo tidak > > mau transparan terhadap gaji. Menurutnya, transparansi penting > > sehingga karyawan lebih berinisiatif dan termotivasi untuk > > meningkatkan kinerjanya. > > > > Karyawan tetap pada pendirian. Bahkan perwakilan karyawan menilai > > ada diskriminasi, dimana karyawan yang baru masuk langsung mendapat > > jabatan dan upah yang lebih tinggi daripada karyawan yang sudah > > bekerja cukup lama. Mereka meminta keadilan. > > > > Ketua DPC SPSI Kabupaten Mimika, Agus Hugo Kreey. Agus mengatakan > > SPSI sebagai wadah untuk melindungi dan membela hak-hak karyawan. > > Menurutnya, cukup jelas bagi karyawan untuk melihat upah pokok yang > > diatur dalam skala/struktur upah. "Sehingga komponen-komponen dalam > > aturan perundingan- perundingan bisa terakomodir," katanya. > > > > Agus menjelaskan, komponen tersebut antara lain; golongan, jabatan, > > massa kerja, pendidikan dan kompetensi. Kemudian soal tuntutan > > kenaikan gaji 97,54 persen, menurutnya merupakan hasil solusi Tongoi > > Papua. Karena itu, karyawan Trakindo merasa berhak menuntut hak > > tersebut karena kontribusi dan sumbangsih yang diberikan saat mogok > > kerja 18-21 April 2007 yang telah membuahkan resolusi tersebut. > > > > Pada 18 - 22 April 2008, karyawan Trakindo kembali menyampaikan > > tuntutannya. "Tongoi Papua harus turut memperjuangkan terhadap > > kontribusi dan sumbangsih yang telah diberikan," ujar Agus. > > > > Sekretaris Pimpinan Unit Kerja SPSI PT. Trakindo Utama, Ignatius > > Purwowidiyanto mengatakan, selama aspirasi belum diakomodir maka > > karyawan tetap mogok. Menurutnya, masalah pokok tuntutan yakni skala > > upah perlu transparan dan kenaikan gaji 97,54 persen sesuai > > kesepakatan 18 April 2007. > > > > Sekretaris Komisi C DPRD Mimika, George Deda bersama anggota DPRD > > lainnya tetap berpihak pada karyawan. Karena itu, dewan mengatakan > > bila Diskimnaker tidak mampu mengatasi masalah ini, maka DPRD akan > > melanjutkannya sampai tuntas. > > > > Hal senada disampaikan anggota Komisi A DPRD, Alpius Edoway. Dia > > meminta PT. Trakindo Utama terbuka sehingga masalah ini bisa > > diselesaikan dengan baik. Anggota DPRD lain juga meminta pada > > pertemuan berikutnya pimpinan PT. Trakindo Utama hadir. > > > > Hingga petang kemarin, pertemuan belum selesai. Anggota DPRD yang > > hadir dalam pertemuan itu antara lain; Pejabat Ketua DPRD Stefanus > > Rahangiar, S.Sos, Drs. Maimun Madia, George Deda, Ivodius Jaujanan, > > SE, Marianus Maknaipeku, Anastasia Takege, Gerson Wandikbo, Alpius > > Edoway, Philipus Wakerkwa, Marthinus Maturbongs, Max Samaran, dan > > Karel Gwijangge. (sas/ino) > > > > > > ------------------------------ > Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! > Answers<http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.answers.yahoo.com/> > >