oiya....   kata2 beberapa eksekutif minyak: Ini pertama kali minyak tinggi
tapi oil company pesimis, buyernya collaps....

Saya agak setuju sama mereka karena kenaikan komoditi kali ini berbarengan
dengan credit crunch dan economy slowdown....  atau boleh dibilang
stagflasi.....

Klo masalah industri dalam negeri yg pake minyak klo minyak turun harusnya
seneng dong karena seharusnya industri kan gak pake minyak bersubsidi
(sesuai market)....  Kecuali mereka selama ini curang pake BBM bersubsidi...

Mengenai BBM bersubsidi bila minyak international turun artinya APBN akan
byk duit cash nganggur...  semoga aja dimanfaatkan utk sektor2 yg produktif

any other comments????

Pada 23 Mei 2008 16:58, Marina Utama <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

>   Jika Oil Crash maka saham2 yg paling diuntungkan adalah saham yg banyak
> menggunakan oil, tapi masalahnya jika oil crash apakah harga BBM di dalam
> negeri juga akan turun? Jika ya maka saham2 transportasi, manufacturing dan
> infrastruktur jelas diuntungkan, karena secara teori harga bahan baku pun
> akan menyesuaikan diri,
>
> Tapi apalah artinya jika harga international oil crash tapi harga BBM kita
> tetap saja, tidak turun? Kecuali sektor2 manfacturing tersebut banyak
> menggunakan bahan baku import dimana bahan baku import itu tergantung dengan
> harga BBM Intl sehingga mereka akan diuntungkan
>
> *vividtrader <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
>  Menurut teori sector rotation sich setelah komoditi tambang/kebun
> dilanjutnkan dengan pulp and paper (sudah terbukti) lalu dilanjutkan
> dengan finance+telekomunikasi.
>
> Tapi mengingat inflasi tinggi bunga tinggi apakah finance akan menjadi
> leading sector??
> Telekomunikasi persaingannya sangat ketat dan cenderung perang tarif
> dan menggerus laba apakah akan menjadi leading sector??
>
> Kalau bukan finance+telekomunikasi lalu apa yg akan menjadi leading
> sector??
>
> any comments?????
>
>
>  
>



-- 
http://www.vividtrader.blogspot.com

Kirim email ke