biasa pak ada yang ngerumorin nggak2 ama banking indo......huehehehehehe
  harus nya sih berani masuk tuh,orang discount gitu ,berita nya juga g jelas 
juntrungan nya kok....dan kalo terbukti nggak,bisa rebound kenceng tuh
  u/ timing nya mendingan Mr.jsx trader yang kasih komando

  ada2 aja tuh yang bikin rumor,g ngeri apa hari gini..bapepam lagi garang gitu 
huehehehehe

  btw disclamer lho

  hehehe

    ----- Original Message ----- 
    From: indeks bei3000 
    To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
    Sent: Friday, October 17, 2008 11:25 AM
    Subject: Re: [obrolan-bandar] BBRI kok parah



    KUR dan UMKM justru HARDWORKER di saat-saat Krisis, ini pengalaman dari 
saat Krismon.
    Sebagai perbandingan, Press Release BDMN yg terbaru , Kita tunggu LK Q3 nya 
BBRI dan BMRI
    http://www.danamon.co.id/news.php?idx=391&lng=1
          Jakarta, 15 Oktober 2008  
          Kredit Danamon Tumbuh 33% Year-on-Year, 
          Laba Bersih Setelah Pajak Kuartal Ketiga Rp 1,76 Triliun

          ***
          Kinerja Danamon Meningkat Dibandingkan Kuartal Sebelumnya

          PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) hari ini mengumumkan 
pertumbuhan kredit sebesar 33% secara setahunan (year-on-year) untuk kuartal 
ketiga tahun 2008. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang berlanjut pada 
segmen mass market dan consumer finance. Dalam jangka satu tahun terakhir, 
kredit Danamon tumbuh sebesar Rp 16,4 triliun, mencapai Rp 66,5 triliun pada 
tanggal 30 September 2008. Untuk sembilan bulan pertama tahun 2008, Laba Bersih 
Setelah Pajak (konsolidasi) Danamon mencapai Rp 1,76 triliun, meningkat 10% 
dari Rp 1,60 triliun untuk tiga kuartal pertama tahun 2007. Rasio NPL berada 
pada tingkat terendah, yaitu 2,1% sementara rasio kecukupan modal (CAR) 
konsolidasi berada pada tingkat 16,6%.

          "Melanjuti momentum positif pada bisnis kami, kinerja kuartal ketiga 
Danamon secara keseluruhan lebih kuat dibandingkan kuartal sebelumnya," kata 
Sebastian Paredes, Direktur Utama Danamon. "Terlepas dari kondisi usaha yang 
menantang, kami terus melanjutkan komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan 
perekonomian dengan memberikan akses yang semakin luas, khususnya bagi 
segmen-segmen mikro, kecil dan menengah, atau UMKM, yang kami tekuni," 
lanjutnya.

          "Bersamaan dengan itu, likuiditas kami terjaga pada posisi yang kuat 
sejalan dengan pertumbuhan yang solid pada dana pihak ketiga didukung oleh 
akses yang kami miliki kepada pendanaan jangka panjang," jelas Sebastian. Total 
pendanaan mencapai Rp 83,9 triliun meningkat 20% year-on-year. Pada akhir 
kuartal ketiga 2008, rasio kredit terhadap total pendanaan (Loan to Total 
Funding) juga meningkat menjadi 77,4% dari 70,8% pada akhir kuartal ketiga 
tahun 2007, dengan memperhitungkan pendanaan jangka panjang. Rasio kredit 
terhadap dana pihak ketiga (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) mencapai 90,7%, naik 
dari 85% setahun sebelumnya. 

          Berkaitan dengan kualitas aset, Sebastian menjelaskan, "NPL Gross 
turun ke tingkat 2,1% per September 30, 2008, dari 2,8% setahun yang lalu, 
sementara itu Net NPL Danamon tetap berada pada angka nol dengan rasio 
penyisihan terhadap NPL sebesar 161,6%, setelah memperhitungkan nilai agunan." 

          "Di jangka pendek, kami terus waspada sehubungan dengan situasi 
ekonomi global yang menantang. Prioritas kami adalah untuk menjaga posisi 
kecukupan permodalan serta likuiditas yang kuat, juga untuk memperketat 
parameter-parameter underwriting kredit kami," lanjut Sebastian. 

          Portofolio kredit UMKM Danamon terdiri dari kredit Mass Market 
melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), Consumer Mass Market (CMM) dan Adira, juga 
kredit Usaha Kecil & Menengah (UKM). Kredit Mass Market, yang kini mencapai 44% 
dari total kredit Danamon, meningkat 34% year-on-year sejalan dengan 
pertumbuhan yang pesat dalam penyaluran kredit kepada segmen mikro melalui DSP, 
CMM dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor Adira Finance. 

          Pertumbuhan kredit DSP, yang melayani segmen usaha skala mikro dan 
kecil melalui sekitar 900 unit dan mobile unit, terus berlangsung pesat selama 
periode satu tahun terakhir ini. "Dalam sembilan bulan pertama tahun 2008, 
kredit DSP terus tumbuh dengan pesat, meningkat 26%, atau senilai Rp 5,91 
triliun dan mencapai Rp 10,28 triliun. Kini kredit mikro melalui DSP ini 
mencapai 15% dari total kredit Danamon," jelas Vera Eve Lim, Direktur dan Chief 
Financial Officer Danamon.

          "Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, pembiayaan baru untuk 
kendaraan bermotor yang disalurkan Adira tumbuh 36% dibandingkan periode yang 
sama tahun lalu, atau sebesar Rp 10,7 triliun. Secara setahunan, jumlah kredit 
Adira meningkat 29% mencapai Rp 16,5 triliun pada akhir September 2008," jelas 
Vera. Pangsa pasar pembiayaan kendaraan bermotor Adira mencapai 13,8% dalam 
sembilan bulan pertama tahun 2008, dari 14,7% di tahun lalu.

          Kredit UKM tumbuh sebesar 10% year-on-year mencapai Rp 9,8 triliun, 
atau setara dengan 15% dari total kredit Danamon. Sementara itu, kredit ritel 
yang mewakili 29% dari total kredit tumbuh 29% mencapai Rp 5,7 triliun sejalan 
dengan pertumbuhan kredit kepemilikan rumah dan portofolio kartu kredit.

          Kredit wholesale Danamon, yang terdiri dari kredit Komersial dan 
Korporasi, mencakup 32% dari total kreditnya. Dibandingkan dengan akhir kuartal 
ketiga tahun 2007, kredit Korporasi Danamon telah meningkat 48% mencapai Rp 
10,45 triliun, didukung oleh pesatnya pertumbuhan pada bisnis trade finance 
yang telah secara konsisten diakui sebagai diantara yang terbaik di dunia. 
Kredit Komersial juga meningkat, sebesar 41%, atau senilai Rp 8,9 triliun, 
didukung oleh asset-based financing," kata Vera. 

          "Pencapaian Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) kami juga terus 
meningkat sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mengiringi 
pertumbuhan kredit," lanjut Vera. Pendapatan bunga bersih Danamon naik 18% 
mencapai Rp 6,23 triliun untuk tiga kuartal pertama tahun 2008 sementara net 
interest margin naik menjadi 11,4% dari 10,4% untuk periode yang sama tahun 
lalu. Dengan itu, Basic Earnings per Share (EPS) sebesar Rp 349,64, naik dari 
Rp 320,49pada periode yang sama tahun lalu, sementara ROAA dan ROAE 
masing-masing mencapai 2,4% dan 22,5%.

          Dari sisi pasiva, total pendanaan Danamon tumbuh sebesar 20% mencapai 
Rp 83,9 triliun dari Rp 70,1 triliun setahun yang lalu seiring dengan 
meningkatnya deposito berbunga rendah dan pendanaan jangka panjang. Sementara 
itu, Giro mencapai Rp 6,36 triliun dan Tabungan mencapai Rp 12,20 triliun, atau 
meningkat sebesar 15%. Keduanya ini mencakup 23% dari total pendanaan Danamon. 
Pendanaan jangka panjang (long-term funding) yang mencakup obligasi senior, 
obligasi subordinasi, surat berharga yang dijual dengan perjanjian pembelian 
kembali serta pinjaman lainnya, mencakup 14% dari pendanaan Danamon. 

          Rasio Kecukupan Modal (CAR) konsolidasi Danamon berada pada tingkat 
16,5%, jauh di atas ketentuan yang berlaku. "Didukung oleh posisi likuditas 
yang kuat, kami bermaksud untuk melunasi sub debt senilai USD 300 juta di bulan 
Maret 2009 nanti," ungkap Vera.

          Mengenai Danamon
          PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berdiri pada tahun 1956 dan kini 
mengoperasikan lebih dari 1.400 cabang termasuk unit Danamon Simpan Pinjam 
(DSP), Syariah dan cabang-cabang Adira Finance. Danamon menyediakan akses bagi 
nasabahnya kepada lebih dari 14.000 jaringan ATM, termasuk melalui kerjasama 
dengan ATM Bersama dan ALTO, yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, serta 
didukung oleh lebih dari 42.000 karyawan (termasuk anak perusahaan).

          Danamon adalah penerbit dan pengelola tunggal bisnis Kartu dan 
Merchant American Express® di Indonesia di bawah perjanjian operator independen 
yang memungkinkan Danamon untuk menerbitkan Kartu American Express kepada 
nasabah perorangan dan nasabah korporasi dan bertanggung jawab secara eksklusif 
atas penyediaan jasa kepada para merchant lokal yang menerima Kartu American 
Express di Indonesia.

          PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira) adalah anak perusahaan 
Danamon yang bergerak dalam bidang pembiayaan kendaraan bermotor dan 
mengoperasikan jaringan pelayanan yang luas di lebih dari 110 kota di Indonesia.

          Per tanggal 30 September 2008, Danamon dimiliki 67,87% oleh Asia 
Financial (Indonesia) Pte. Ltd., dan 32,13% oleh publik (dengan kepemilikan 
kurang dari 5%).

          Danamon terpilih sebagai Best Bank in Indonesia 2008 oleh Global 
Finance dan meraih peringkat atas dalam survey atas 125 bank di Indonesia tahun 
2008 yang dilakukan oleh InfoBank. Danamon juga dinobatkan sebagai "The Best 
Bank Overall 2008" dalam ATM Bersama Award 2008, yang meliputi kategori 
penilaian: akuisisi, penerbitan kartu, kinerja ATM dan aktivitas kartu. Melalui 
Danamon Peduli, Danamon berhasil memenangkan penghargaan IAMI Corporate 
Responsibility Awards (ICRA) oleh Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), 
yaitu penghargaan tertinggi untuk implementasi terbaik dalam hal Corporate 
Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan di Indonesia dalam kurun waktu satu 
tahun terakhir. Pada September 2008 lalu, Majalah Investor menganugerahkan 
penghargaan Best Syariah 2008 untuk kategori Unit Usaha Syariah Terbaik dengan 
aset di atas Rp 500 miliar kepada Danamon, penghargaan tertinggi untuk unit 
usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank di Indonesia di tahun 2008.
         


     
    2008/10/17, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>: 

      NPL nya bakal naik krn pangsa kreditnya, yaitu KUR dan UMKM kena imbas..





      Powered by Telkomsel BlackBerry®



--------------------------------------------------------------------------
      From: anthonyt20 <[EMAIL PROTECTED]>
      Date: Fri, 17 Oct 2008 10:12:26 +0700
      To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
      Subject: [obrolan-bandar] BBRI kok parah







      Kenapa ya bbri kok paling parah turunnya hari ini dibanding saham 
perbankan yang lain? ada yang bisa memberi informasi?

       








     

Kirim email ke