http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/24/07404947/Bakrie.Klaim.Ditawari.Sejumlah.Investor.Luar.Negeri
Kompas.com, Jumat, 24 Oktober 2008 | 07:40 WIB JAKARTA, JUMAT - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengklaim telah memperoleh tawaran dari berbagai investor strategis potensial dari, Australia, India, Malaysia dan Filipina termasuk dari dalam negeri, untuk merasionalisasi sahamnya di PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Direktur Bakrie & Brothers Dileep Srivastava mengatakan pihaknya pertama kali mengumumkan rencana rasionalisasi pada tanggal 12 Oktober 2008, dan menjelaskan rencana pelunasan kewajiban yang dijaminkan sebesar 1,2 miliar dollar AS. "BNBR melaksanakan paparan publik pada 13 Oktober 2008, bersama dengan kelima perusahaan yang terafiliasi, memberikan informasi terbaru tentang fundamental perusahaan yang kuat, juga memberi klarifikasi terhadap berbagai rumor mengenai pinjaman dan gadai serta rencana rasionalisasi portofolionya," kata Dileep dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (23/10). Dikatakan proses tersebut ditandai dengan kerjasama strategis BNBR dengan Avenue Luxembourg SARL, dimana Avenue Luxembourg SARL telah menambah kepemilikan sebesar 15,3 persen di PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), anak perusahaanya, sebesar 46 juta dollar AS. "Penawaran yang sedang dinegosiasikan tidak hanya harga dan struktur transaksi, tapi juga perjanjian pasokan batu bara. Proses negosiasinya memerlukan pertemuan intensif, yang diadakan di Indonesia dan di luar negeri, sehingga memerlukan waktu untuk finalisasi. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa BNBR memperoleh hasil yang terbaik bagi kepentingan seluruh stakeholder," kata Dileep. Penawaran telah diberikan oleh mitra strategis potensial yang berminat baik dari swasta maupun pemerintah Indonesia, Australia, India, Malaysia, dan Filipina. Dikatakan semua perusahaan portofolio BNBR telah mengumumkan kepada regulator rencana mereka untuk membeli kembali saham (buy back). PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan membeli kembali maksimum 7,5 persen, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) maksimum 20 persen, Bumi Resources maksimum 20 persen, Bakrie Development maksimum 20 persen, dan PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) maksimum 20 persen," papar Diilep. Dia menambahkan perseroan berusaha untuk menyelesaikan aksi korporasi ini secepatnya dan akan senantiasa memberikan informasi mengenai perkembangan proses ini kepada seluruh stakeholders. Hasanuddin Aco Sumber : Persda Network