http://www.detikfinance.com/read/2008/10/24/104232/1025276/5/asean+3-sepakati-pendanaan-us$-80-miliar-untuk-atasi-krisis


Jumat, 24/10/2008 10:42 WIB, Nurul Qomariyah - detikFinance

Beijing - Negara-negara ASEAN plus China, Jepang dan Korea atau
disebut ASEAN+3, menyiapkan US$ 80 miliar untuk melawan krisis global
melalui mekanisme swap yang akan efektif mulai semester I-2009.

Kesepakatan itu dicapai oleh ASEAN+3, menjelang pertemuan dua hari
dengan koleganya dari Uni Eropa dalam Asia-Europe Meeting (ASEM) di
Beijing, China. Para pemimpin ASEAN+3 pada Jumat (24/10/2008) pagi ini
melakukan 'breakfast meeting' menjelang KTT ASEM.

Kerjasama ini juga merupakan pertama kalinya dilakukan ASEAN+3 di
tengah gejolak pasar finansial yang ikut menerpa kawasan ini. Jalinan
kerjasama sebelumnya telah dilakukan oleh negara-negara Eropa.

Di bawah kesepakatan swap US$ 80 miliar itu, maka ASEAN+3 akan
memiliki akses untuk kumpulan cadangan dana tersebut, setiap saat
untuk menghadapi krisis.

"Para pemimpin dalam pertemuan tadi saling berbagi tentang perlunya
mempererat kerjasama regional untuk menghadapi krisis finansial global
dan koordinasi kebijakan," ujar juru bicara kantor kepresidenan Korsel
dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters.

"Kami sepakat untuk memperkuat peranan Asia dengan secara agresif
berpartisipasi dalam kolaborasi internasional melalui sistem kerjasama
multilateral dan mempercepat kerjasama untuk merampungkan pembentukan
pendanaan ini pada semester I-2008," demikian pernyataan tersebut.

Swap multilateral ini akan menggantikan Inisiatif Chiang Mai atau
Chiang Mai Initiative yang dibentuk sebelumnya, serta menciptakan
kumpulan pendanaan yang lebih terkelola penuh sendiri.

Korsel, China dan Jepang sepakat untuk menyediakan 80 persen dari
total pendanaan, sementara sisanya ditanggung oleh ASEAN. ASEAN+3 kini
sedang mengkontribusikan rasio dan bagaimana mengelolanya.

ASEAN terdiri dari Kamboja, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam,
Filipina, Laos, Thailand, Myanmar dan Brunei.

Secara terpisah, Presiden Korsel Lee Myung-bank menyatakan bahwa
pertemuan ASEAN+3 selanjutnya akan membahas mengenai reformasi sistem
finansial internasional yang diperlukan untuk merefleksikan
kepentingan dan posisi negara-negara berkembang.

(qom/ir)

Kirim email ke