http://bisnis.vivanews.com/news/read/4776-capital_investment_lirik_panin_life

VIVAnews - Saham PT Panin Life Tbk (PNLF) dikabarkan sedang dilirik
Capital Investment Group, perusahaan investasi dari Abu Dhabi, Uni
Emirat Arab.

Sumber VIVAnews menjelaskan, institusi asing itu berniat membuka jasa
asuransi syariah di Indonesia dengan cara menkonversi asuransi
konvensional. 

Capital, ujar dia, menawar harga saham Panin Life di kisaran Rp
100-150 per lembar melalui penawaran tender (tender offer). "Momentum
murahnya harga saham saat ini juga bakal dimanfaatkan investor untuk
membeli melalui pasar sekunder."
 
Wakil Presiden Direktur Panin Life Tri Djoko Santoso ketika dimintai
konfirmasi mengatakan, rencana masuknya investor asing dalam perseroan
sudah berhembus sejak dua-tiga tahun terakhir ini. Namun, sampai saat
ini belum ada yang terealisasi walau sudah menemui pemegang saham.
"Jadi, tidak menutup kemungkinan kalau mereka saat ini memiliki saham
kami melalui pasar sekunder," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta,
Rabu, 22 Oktober 2008.

Per 30 September 2008, Mellon S/A Cundill Recovery FD memiliki saham
berkode PNLF  sebesar 10 persen, PT Panin Insurance Tbk 49 persen, dan
UBS Ag London Branch A/C IPB Segregated 8 persen.

Pada perdagangan sesi pertama Kamis, 23 Oktober 2008, PNLF dibuka
melemah Rp 9 di level Rp 86. Menurut pengamat pasar modal Gunawan
Tjandra, bakal masuknya investor Timur Tengah itu belum tentu
memengaruhi pergerakan saham perseroan untuk jangka pendek maupun
menengah. Sebab, harus dililihat terlebih dahulu berapa besar saham
yang akan diakuisisi.

"Kalau di bawah 50 persen, tidak ada pengaruhnya. Tapi kalau sampai 50
persen seperti yang di lakukan HSBC pada Bank Ekonomi, pasti menjadi
positif bagi PNLF," ujarnya.

Dia menambahkan, masalah harga pembelian institusi asing tersebut
turut menentukan pergerakan saham Panin Life. "Bila benar dibeli di
harga Rp 100-150, PNLF bakal melonjak," jelas Gunawan.

Pada kuartal pertama 2008, perseroan mencatat pendapatan bersih Rp
409,94 miliar dan laba bersih mencapai Rp 115,82 miliar.
• VIVAnews 



Kirim email ke