Manuruik ambo, tindakan Ibu Mega ko mambuktikan bahwaso inyo samo
sekali indak pantas menjadi presiden.

Ambo alah pernah diundang ke istana tu. Ado poto ambo sadang basalam
jo Ibu Mega tu, jikok dunsanak nio mancaliak, bisa ambo kirimkan beko.

Tapi nampaknyo poto ambo nan sadang tapampang di kampuang tu, tapaso
baturunkan lai. Karano aratinyo ndak sarupo dulu lai.

Dari dulu ambo marasokan bahaso Megawati ko indak layak manjadi presiden.
Dan tindakannyo nan tarakhir ko semakin menguatkan perasaan ambo tu.

Bye bye, Bu Mega. Selamat tidur siang kembali dan anda tidak akan
terganggu lagi oleh banyaknya persoalan2 yang menuntut seorang
pemimpin yang memiliki kemampuan manajerial.

Bukan seorang yang tidak bisa berbicara dan dipuja karena mitos.

Wady (30th)



On Wed, 20 Oct 2004 01:24:55 -0000, Darwin Bahar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Silang pendapat mengenai alasan Ibu Mega untuk tidak hadir pada
> pelantikan Pak SBY nanti malam terjawab sudah. Dan menurut saya alasan
> itu sangat manusiawi. karena sekalipun Ibu Mega seorang tokoh besar,
> tokoh partai yang mempunyai jutaan pengikut, menjadi Presiden salah
> satu negara berpenduduk terbesar di dunia yang sudah berhasil
> melakukan perbaikan-perbaikan yang berarti di bidang perekonomian dan
> kemanan (bagi seorang  yang karena pekerjaan sering bepergian secara
> berkala ke sejumlah daerah termasuk Papua, bagi saya hal ini terlihat
> nyata), dan telah berhasil menyelenggarakan salah satu Pemilu yang
> sangat aman dan demokratis di dunia, beliau adalah manusia seperti
> kita juga, punya hati dan perasaan, hati dan perasaan seorang
> perempuan, seorang Ibu.

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke