Bagaimana dengan protes masalah dana PBB yang dilayangkan oleh Mardjono yang mengakibatkan ia terpental, kalau saya sih masih lebih percaya Mardjono daripada Yusril?? Benci? masa pendapat seperti ini langsung dikatakan membenci, lihat deh tulisan saya lagi, saya malah salut dengan kepiawaainnya (juga AT) tentu dari kacamata sebagai seorang politisi. Alasan penyamaan dengan AT tentu juga jika dilihat dari sisi sebagai seorang politisi, jangan diperluas ke yang lain, nah coba deh disimak lagi.
oh iya, ini satu lagi menteri sby hasil rekomendasi partai yang lagi jadi sorotan. wassalam, harman *** http://jkt1.detiksport.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/10/tg l/28/time/15163/idnews/232274/idkanal/82 Menpora Ketiduran, Panitia Diskusi Surati Presiden Reporter: Erika Riswanti Supported by DJARUM SUPER detikcom - Jakarta, Panitia mengirim surat tembusan kepada Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono mengenai batalnya acara diskusi olahraga gara-gara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhiyaksa Dault terlambat datang lantaran ketiduran. Seperti diberitakan sebelumnya, Adhiyaksa yang dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam diskusi panel dengan tokoh-tokoh olahraga nasional di Gedung Piramid, Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2004), telat dua jam dari waktu yang telah ditetapkan. Saat panitia menghubungi rumahnya, seorang ajudannya mengatakan Menpora sedang tidur dan dia tidak berani membangunkannya. Kedatangan Adhiyaksa ke lokasi sekitar pukul 16.00 WIB sudah tidak ada gunanya karena panitia terlanjur membubarkan acara. Padahal diskusi tersebut dihadiri orang-orang penting dari kalangan olahraga, termasuk Dirjen Olahraga Toho Cholik Mutohir, Sekjen KONI Djohar Arifin Husein, sesepuh olahraga MF. Siregar, ketua PB-PB KONI, sampai beberapa mantan atlet nasional. Dikatakan ketua panitia Mala Derita kepada wartawan di Gedung KONI, Jakarta, Kamis (28/10/2004), pihaknya telah menulis surat permohonan maaf kepada induk-induk olahraga se-Indonesia atas kejadian memalukan yang mereka sebut dengan "tragedi" itu. Selain PB-PB, tembusan surat tersebut ditujukan kepada Presiden RI, Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar, dan LSM Masyarakat Olahraga Indonesia (MOI). Kenapa mesti ke presiden? "Dia itu 'kan bawahan presiden. Dia sudah teken kontrak yang berisi kalau tidak disiplin, tidak jujur, tidak loyal, dan tidak profesional, presiden akan melakukan koreksi," tukas Mala Derita. Bagaimana kalau tidak ada respons dari presiden? "Selanjutnya kami akan melayangkan surat kepada DPR/MPR untuk mempertanyakan komitmen presiden tentang anggota kabinetnya," jawab wartawan senior kantor berita ANTARA itu. Mala menambahkan, tadi pagi ia menerima telepon dari ajudan Adhiyaksa yang mengatakan Menpora sedang tidur. Namun Mala menolak dan menyuruh "ajudannya" di rumah untuk mengatakan dirinya sedang tidur. Jika Menpora ingin minta maaf, lanjut Mala, hendaknya tidak ditujukan kepada pihak panitia melainkan para undangan dan peserta diskusi tersebut. "Kami inginnya permintaan maaf itu diumumkan Menpora di surat kabar nasional," tegasnya. Sejauh ini belum diperoleh komentar Agum Gumelar atas kejadian ini. Ketika ditemui Mala kemarin malam ia hanya tersenyum. Seorang ajudannya yang bernama Isdar juga mengatakan Agum tidak mau terlalu membesar-besarka (a2s) ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________