Berikut kiriman berita dari teman Anda yang beralamat di: [EMAIL PROTECTED] ----------------------------------------
Selasa, 16 November 2004 21:25 WIB Muntaber Menyerang Solok, Empat Orang Meninggal 32 Dirawat PADANG--MIOL: Wabah muntaber menyerang Kota Solok dan Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) sehingga empat orang meninggal dunia dan 32 lainnya masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Umum Solok dan RS Tentara Solok. Semenjak ditemukan pertama kali di Solok pada Senin (8/11) lalu hingga Selasa (16/11), sudah 206 orang warga Solok yang pernah dirawat di RS akibat serangan penyakit tersebut. Jumlah tersebut belum termasuk puluhan lainnya yang tidak menjalani rawat inap. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Azwar Hijar selain menyerang Kota Solok, wabah tersebut juga menjangkiti empat kecamatan di Kabupaten Solok, yakni Kubung, Sepuluh Koto Singkarak, Bukit Sundi dan Sungai Lasi. "Warga di empat kecamatan biasa belanja di Pasar Kota Solok. Diduga, penyakit ini menyebar lewat makanan tercemar yang dijual di pasar tersebut. Namun, jumlah korban sudah jauh menurun dibanding sebelumnya," katanya. * Awalnya pada Senin (8/11) korban yang menjalani rawat inap di kedua RS karena terjangkit muntaber hanya tiga orang menyusul sehari kemudian dua pasien. Pada Rabu (10/11) korban yang masuk RS melonjak jadi 54 orang dan turun sedikit esoknya sebanyak 52 orang. Pada Jumat (12/11) pasien yang masuk turun lagi menjadi 40 orang, kemudian 23 orang pada hari berikutnya. Di hari lebaran pada Minggu (14/11) 15 lagi pasien yang masuk dan turun lagi pada Senin (15/11) sebanyak 9 orang. Hingga kemarin sore, pasien yang masuk hanya satu orang di RS Tentara. Menurut Aswir, warga Kota Solok yang terkena muntaber, pada Kamis (11/11) dia merasa sakit perut dan mual ingin muntah sekaligus setelah minum es rumput laut yang dibeli di Pasar Solok. Akibatnya, beberapa kali dia buang air ke kamar kecil dan juga muntah. "Saya coba dengan obat mencret yang dijual di apotik, tidak manjur sama sekali, sampai kemudian saya bawa ke RS Tentara ini," katanya. Karena cepat dibawa, dua hari kemudian Aswir sembuh. Namun giliran Laura, 18, anaknya yang terkena muntaber. Setelah dirawat dua hari di RS yang sama, giliran Fadli, 6, adiknya yang terkena setelah makan agar-agar jelly. “Lebaran ini, kami terpaksa di rumah sakit,” katanya. Azwar Hijar mengatakan, korban yang meninggal karena telalu lama dibawa ke RS, sehingga kekurangan cairan. Ia belum bisa memastikan penyebab wabah tersebut. “Sampelnya sudah kami kirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Sumbar di Padang, namun belum ada hasil tertulis atas sampel tersebut,” ujarnya. Namun, dia memastikan penyebaran penyakit itu masuk ke tubuh manusia melalui makanan yang tercemar. Untuk mengatasi penyakit tersebut, Dinas Kesehatan Kota Solok mendirikan Posko Penanggulangan Muntaber yang dijaga 24 jam. Posko tersebut, berfungsi sebagai pusat data, informasi, penyuluhan dan distribusi obat-obatan. “Sampai Senin (15/11) kami sudah mendistribusikan 800 botol infus cairan dan 7 ribu kapsul anti muntaber, tetracycline bantuan Dinas Kesehatan Sumbar untuk dua rumah sakit,” katanya. Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Yasril Rivai menyiagakan 18 Puskesmas di Kabupaten Solok berikut petugasnya selama 24 jam untuk mengatasi meluasnya penyakit tersebut. (HR/O-1) ---------------------------------------- Sumber: Media Indonesia Online <http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?Id=51917> Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________