Denpasar (Bali Post) - Sedikitnya 62 perserta dipastikan meramaikan pameran "Bali Expo 2005" yang digelar di Suntec, Singapura mulai Kamis (26/5) mendatang. Dalam pameran yang berlangsung 4 hari itu, para peserta menawarkan berbagai produknya, mulai dari seni dan budaya, kerajinan, travel agent, hotel sampai properti. Setelah Singapura, pameran juga akan digelar di Mad Valey -- mall terbesar di Kuala Lumpur, Malaysia, 28 September - 2 Oktober 2005.
Demikian dikemukakan Direktur PT Mitra Duta Selindo selaku penyelenggara "Bali Expo 2005" Yunasril Anga di Denpasar, Kamis (12/5) kemarin. Hal ini disampaikannya setelah memimpin langsung persiapan pameran di Singapura beberapa hari lalu. "Semuanya sudah oke. Target peserta memang hanya dicapai 60%, namun ini merupakan awal yang baik," tandas Anga. Lebih jauh Anga menjelaskan, dari 30 kali berpameran di bawah bendera Solindo yang diselenggara-kan di Singapura, hasilnya cukup memuaskan. Kedekatan geografis antara negeri Singa dengan Indonesia juga membawa keuntungan tersendiri. Mudah dikunjungi dengan biaya yang relatif rendah. Dengan penurunan kurs rupiah dengan berbagai valuta asing, menjadikan produk Indonesia berdaya saing tinggi. Dipilihnya Singapura sebagai lokasi pameran, lanjut Anga, bukan tanpa alasan. Posisi Singapura dalam konteks marketing internasional sangat strategis. Selain masyarakatnya dikenal memiliki daya beli potensial, Singapura juga menjadi pusat perdagangan dunia dan menjadi "pintu gerbang" ekspor ke banyak negara di kawasan Asia, Pasifik dan Australia bahkan kawasan Eropa dan Amerika. Mengingat respons peserta cukup baik, pihaknya sudah memutuskan untuk melanjutkan "Bali Expo 2005" ini ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dijadwalkan berlangsung pada 28 September - 2 Oktober 2005 di Mad Valey -- mall terbesar di Kuala Lumpur. Waktunya sengaja ditentukan demikian karena bertepatan dengan konfrensi PATA di Kuala Lumpur yang digelar 27 - 30 September 2005. Selaku penyelenggara, Anga mengatakan Bali Expo 2005 di Singapura dan Malaysia sesungguhnya merupakan momentum yang baik bagi pelaku usaha dan pemerintah di Bali. Respons dari kalangan industri yang bergerak di sejumlah sektor cukup tinggi. Sayangnya respons dari pemerintah daerah, baik propinsi maupun kabupaten di Bali masih minim. Padahal penyelenggara tidak memungut bayaran. "Peserta dari Pemda cukup mengongkosi sendiri pamerannya," tandas Yunasril Anga. (056) --------------------------------- Yahoo! Mail Stay connected, organized, and protected. Take the tour _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________