Ayah yang baik dan berhasil

Seorang ayah yang sukses, adalah mereka yang
memberikan kepercayaan pada anak-anaknya semenjak
kecil lagi. Janganlah kita sebagai ortu memberikan
perasaan ragu terhadap anak-anak kita akan
kemampuannya. Karena percaya diri akan melahirkan
percaya diri pula. Biarkanlah anak berkembang sesuai
dengan bakatnya, tetapi diarahkan pada yang baik.
Jangan pula kelihatan bakat anak suka mencuri,
dikembangkan pula, kelak bakal jadi pencuri kelas
kakap pula ia. Bukan..bukan itu maksudnya.

Misalkan seorang anak, coba kita usahakan dengan
memberi kepercayaan pada mereka untuk bisa mandiri,
jangan segala sesuatu kita kerjakan, biasakan anak
belajar berani, belajar mengerjakan sendiri. Dan coba
diusahakan, jangan memarahi anak bila mendapat nilai
jelek dalam kelasnya. Kita usahakan menghargai anak
sesuai dengan kemampuan otaknya. Bisa jadi anak tidak
pintar dalam bidang Matematika, tetapi disisi lain ia
pintar dalam bahasa atau sebaliknya. Bukankah sudah
dikatakan : “ Likulli syaiin maziyyah”( segala sesuatu
itu punya kelebihan masing-masing). Belum tentu anak
yang pintar bidang IPA akan berhasil kelaknya, bisa
jadi anak yang hebat dalam IPS, Agama, yang akan
menjadi orang berhasil.

Betapa banyak diantara kita yang lupa akan kewajiban
ortu, yang memelihara diri dan keluarganya dari api
neraka. Banyak yang menduga dengan material, maka
lepaslah sudah tanggung jawabnya terhadap anak.
Tidak,.bukan demikian. Seorang ayah bertanggung jawab
dalam pendidikan akhlaq, agama anak-anaknya.

Beberapa cirri khas ayah yang berhasil :

1). Ayah itu menjadi qudwah(contoh tauladan), bagi
anak-anaknya.

Seorang ayah tidak akan mungkin berhasil didalam
pendidikan anak-anaknya, apabila ia tidak dapat
menjadi contoh tauladan yang baik bagi mereka, baik
dalam segi akhlak, ataupun ilmu dan agamanya. Suatu
hal yang sangat mustahil sekali, apabila seorang ayah
melarang agar anaknya jangan berdusta, sementara ia
sendiri berdusta didepan mata anaknya.

Allah SWT berfirman : “ Sesungguhnya sudah ada bagi
kamu didalam diri rasulullah SAW contoh tauladan yang
baik…..”.
Sesungguhnya perbuatan jauh lebih utama ketimbang
hanya sebuah perkataan. Banyak diantara para ortu yang
banyak bicara, sedikit perbuatannya. Adapula yang
sedikit bicara, banyak perbuatannya. Ada yang banyak
bicara, dan banyak pula perbuatan baiknya.

Seorang anak, hendaklah semenjak dari kecil lagi
dibiasakan lidahnya agar dapat membaca AlQuran dengan
fasih. “Alah biasa karena terbiasa.”. Janganlah kita
menjadikan rumah kita bagaikan kuburan yang gelap, tak
ada bacaan shalat didalamnya, bagai orang mati sebelum
ia mati. Jadikanlah rumah kita bagai masjid yang setip
ruangan disinari cahaya bacaan AlQuran kita dan
anak-anak kita. Hiasi rumah kita dengan shalat fardhu
dan shalat-shalat sunah.

Rasulullah SAW bersabda : “ Sebaik-baik shalat seorang
hamba adalah shalatnya didalam rumahnya, kecuali
shalat fardhu.(maksudnya shalat sunnat, bukan shalat
fardhu, karena ada beberapa hadist yang menjelaskan
bahwa shalat fardhu dikerjakan berjamaah dimasjid,
sementara shalat sunnah dikerjakan didalam rumah ).

Seorang ayah yang melarang anaknya agar jangan
merokok, sangatlah tidak etis, sementara ia sendiri
merokok. Seorang ibu melarang anaknya berpakaian
“Telanjang”, sementara ia sendiri berpakaian
“telanjang”. Perlihatkanlah pada anak pakaian kita,
yang menutupi aurat itu, bukan yang serba you can see.
Anak akan mencontoh pakaian ibunya.

Seorang ayah menjadi contoh tauladan bagi anaknya
dalam hal aqidah, ketawakkalan, tidak percaya akan
mistik-mistik dan kongsi, atau konco-konconya mistik,
sundel bolonglah, perilah, entah apalagi.

Seorang ayah menjadi contoh tauladan bagi anaknya
dalam melaksanakan hokum-hukum islam, karena dalam
sebuah hadist : “ yang halal itu jelas, yang haram itu
juga jelas, apa-apa yang ada diantara keduanya adalah
masalah syubhat, maka barang siapa yang memelihara
diri dari hal-hal yang syubhat, maka sesungguhnya
telah terpelirada agamanya dan kehormatannya, dan
barang siapa yang jatuh pada hal-hal syubhat,
sesungguhnya ia telah jatuh pada yang haram, ….” (H.R
Bukhari dan Muslim).

Seorang ayah menjadi contoh tauladan bagi
anak-anaknya, maka janganlah ia berdusta, menipu,
mencuri, mencari-cari kesalahan orang lain,
bergunjing, tidak aniaya pada siapapun, karena hal ini
akan menjadi pusat perhatian anak-anak, dan akan
menjadi contoh baginya.



                
__________________________________ 
Yahoo! Mail Mobile 
Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. 
http://mobile.yahoo.com/learn/mail 

_____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke