“Dan serulah manusia untuk melakukan haji. Mereka akan datang
    kepadamu dengan bertelanjang-kaki atau dengan menunggang unta yang
    sudah lemah dan mereka akan datang kepadamu dari setiap padang pasir
    yang jauh letaknya”; Al Qur’an, 22:27


Dan seperti terekam dalam sejumlah hadis, ketika ditanyakan kepada 
Rasulullah mengenai Jihad Akbar, Nabi yang mulia itu menjawab, “haji 
mabrur”.

Pada waktu ini, sekitar 200.000 umat Islam Indonesia sedang bersiap-siap 
UTK berangkat ke Tanah Suci untuk memenuhi panggilan Nabi Ibrahim a.s. 
Kloter pertama Insya Allah akan diberangkatkan tanggal 8 bulan ini, dan 
semuanya tentunya berharap mendapat haji yang mabrur.

Belakangan ini banyak kritik dialamtkan terhadap ibadah haji dan 
pelaksanaan oleh Pemerintah cq Departemen Agama. Ada yang menuding bahwa 
yang dianggap sebagai pemborosan, utamanya pada saat babgsa ini sedang 
mengalami keterpurukan sosial sedangkan hasilnya terhadap perbaikan 
moral bangsa tidak tampak, sementara pelaksanaan oleh Departemen Agama 
sarat dengan korupsi.

Kalau melihat kenyataan yang tampak pada permukaan, kritik-kritik 
tersebut bukannya tidak berdasar, tetapi tentu saja bukannya tidak bisa 
dibantah, termasuk jika dikatakan sebagai “pemborosan”. Dalam banyak 
kasus berhaji malahan menjadi insentif bagi para petani dan pedagang 
untuk bekerja giat. Dan menjalankan perintah agama juga merupakan hak 
pribadi seseorang yang tidak saja dilindungi oleh konstitusi negara, 
tetapi juga merupakan hak asasi manusia yang harus dihormati seperti 
yang dikemukakan dalam pasal 18 Declaration of the Human Rights.

Namun sikap yang terbaik tentunya tidak menjawab kritik-kritik tersebut 
secara verbal, tetapi menjadikannya sebagai cambuk agar setiap jemaah 
dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan sebaik-baiknya dan berusaha 
sepulangnya berusaha untuk menjadi haji mabrur sampai di akhir hayat. 
Seorang yang hajinya mabrur pasti akan memberikan nilai tambah bagi 
lingkungannya, tidak sebaliknya.

Setibanya di Bandara King Abdul Azis, Jedah ketika saya dan isteri 
menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun 2003 yang lalu, kepada 
setiap jemaah dibagikan buku kecil mengenai ibadah haji berbahasa 
Indonesia yang ditulis oleh Mufti Kerajaan Arab Saudi. Dalam buku 
tersebut antara lain dikemukakan, bahwa berdasarkan Al Qur'an dan Hadis 
Nabi SAW ada tiga syarat utama sahnya haji: Niatnya hanya karena Allah 
semata, dibiayai dengan rezeki yang halal, dan manasik tatacaranya harus 
sesuai dengan sunah Nabi SAW.

Jadi isu untuk masalah haji adalah di sini, bagaimana agar pelaksanaan 
ibadah haji memenuhi ketiga hal tersebut, terutama landasan yang pertama 
niat hanya karena Allah semata (….Berbekallah, dan sesungguhnya 
sebaik-baik bekal adalah taqwa, Dan bertaqwalah kepadaKu hai orang yang 
berakal; QS 2:197).

Implikasi dari niat haji karena Allah tersebut tentu saja bahwa 
ibadah-ibadah lainnya seperti shalat, puasa dan berzakat sudah dilakukan 
dengan genah.

Memahami manasik haji juga tidak kalah penting. Kalau anda bukan 
penghapal yang baik, jangan habiskan waktu anda untuk menghapal doa 
seperti yang tercantum dalam buku kecil bertali dari Depag tersebut. 
Hapal yang sangat-sangat pokok saja, seperti apa yang dibaca ketika 
bertawaf. Banyak hal yang lebih penting yang perlu diketahui para calhaj 
agar ibadah haji dapat terlaksana dengan baik. Ibadah haji, sebagaimana 
halnya iabadah-ibadah lainnya seperti shalat dan puasa sebenarnya bukan 
ibadah yang rumit. hanya sebagian manusia saja yang suka 
memperumit-rumitnya. Hal lain yang perlu diingat, tujuan ibadah pada 
dasrnya buat kebaikan manusia sendiri baik sebagai pribadi maupun 
kelompok. Jangan dibalik.

Buku Kecil yang saya sebut di atas juga mengemukakan dengan jelas pada 
ibadah haji mana yang wajib, mana yang sunnah dan mana yang bukan. Buku 
ini secara khusus menyoroti kebiasaan yang dilakukan sebagian jemaah 
haji, termasuk yang dari Indonesia, yaitu berumrah sunnah 
berkali-kali---yang tidak ada contohnya dari Nabi dan para 
sahabat-sahabat beliau---yang selain membuat tempat-tempat peribadatan 
jadi penuh sesak, juga bisa menyebabkan jemaah kecapekan dan jatuh sakit 
sehingga bisa mengganggu pelaksanaan rukun dan wajib hajinya sendiri.

Jemaah haji gelombang pertama ini akan langsung ke mudah yang pada saat 
musim dingin di Saudi seperti saat ini suhunya di malam hari bisa di 
bawah 0 derajat Celcius, yang bisa menyebabkan darah keluar dari hidung, 
jika tidak memakai pakaian yang sesuai serta tidak berhati-hati 
mengedalikan aktivitas di luar pemondokan atau masjid. Bahaya lain yang 
sering diabaikan ialah terik matahari di siang hari di kawasan yang 
kelembaban udaranya sangat rendah bisa menyebabkan jemaah mengalami 
dehidrasi kalau kuang mendapat asupan cairan. Minum yang banyak serta 
mengkonsumsi buah-buahan segar merupakan sesuatu yang tidak dapat 
ditawar-tawar.

Menjaga kesehatan dan keselamatan diri, harta benda dan “kehormatan” 
terutama bagi jemaah haji perempuan sangat wajib diperhatiakan. 
Orang-orang Arab sama saja dengan kita. Ada yang baik dan ada yang 
jahat. Jemaah perempuan sama sekali tidak dianjurkan untuk berada atau 
ke mana-mana sendirian, termasuk ke toilet di Masjidil Haram dan Masjid 
Nabawi (!)

Kembali kepada Hadis Nabi SAW yang saya kutip di awal tulisan, begitu 
sering melencengnya jihad diartikan, dan betapa mulianya haji yang mabrur.

Kepada para anggota milis ini yang akan menunaikan haji semoga mendapat 
haji yang mabrur. Ibadah haji itu berat dan banyak cobaannya, baik 
sebelum, ketika melaksanakan dan bahkan sesudahnya. Tetapi jika niat 
landasannya taqwa, semua ujian-ujian tersebut Insya Allah akan bisa 
diliwati dengan baik.

Tetapi seperti disabdakan Rasul, haji mabrur itu tidak lain imbalannya 
kecuali syurga.

Dan kita tahu bahwa haji mabrur itu adalah sebuah proses, sebuah proses 
yang terus menerus selama hayat dikandung badan, yang dari hari ke hari 
merupakan peningkatan dan bukan sebaliknya

Wassalam, Darwin



--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
Berhenti, berhenti sementara dan konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke