fyi

-----Original Message-----
Subject: [FKMMI] FW: Hikmah di balik Merapi dan Himpitan Lempeng Benua
Importance: High



 Hikmah di balik Merapi dan Himpitan Lempeng Benua 

Dr.-Ing. Fahmi Amhar 
Peneliti Utama Geodesi, Bakosurtanal 

Merapi akhirnya meletus Senin (15/5/2006) pagi.  Meski 
sudah cukup merepotkan dan sempat membuat jenuh pengungsi 
dan pemerintah yang mengurusinya, letusan ini agak 
"melegakan".  Ibarat orang kebelet tapi belum bisa kentut (MAAF) , 
sekarang kentutnya sudah keluar. 

Namun tentu tidak begitu bagi para ilmuwan yang terkait 
gunung api.  Karena aktivitas Merapi ini ternyata "diikuti 
kawan-kawannya", yaitu Marapi dan Talang di Sumatera 
Barat, Anak Krakatau di Selat Sunda, Gede dan Pangrango di 
Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, Semeru dan Kelud di Jawa 
Timur, Tambora di Nusa Tenggara Barat, Lokon, Soputan dan 
Karangetang di Sulawesi Utara, dan Awu di Sangir Talaud. 
Secara fisik, magma dalam tiap gunung api tersebut tidak 
selalu berhubungan langsung.  Namun gunung-gunung tersebut 
berada pada satu lempeng benua yang saling bergerak.  Para 
ahli geodesi telah memonitor pergerakan ini dengan cara 
sebagai berikut: 

Pertama, mereka menentukan titik-titik pada batuan yang 
dianggap stabil di sejumlah tempat.  Di atas titik-titik 
itu dipasang alat ukur posisi yang amat teliti dengan 
perangkat Global Positioning System (GPS).  Pengukuran ini 
memakan waktu setidaknya tiga kali 24 jam dan harus 
dilakukan serentak.  Dengan pengukuran teliti ini, 
didapatkan koordinat yang kesalahan relatifnya kurang dari 
5 milimeter. 

Beberapa tahun kemudian, dilakukan pengukuran ulang di 
tempat yang sama dengan metode serupa.  Dari dua koordinat 
beda waktu ini, didapatkan data adanya pergerakan lempeng 
benua beberapa centimeter per tahun. 

Kemudian pada pengukuran ketiga, didapatkan arah dan 
kecepatan gerakan lempeng benua tadi.  Karena penelitian 
geodinamika ini dilakukan di seluruh dunia, maka 
didapatkanlah peta pergerakan lempeng benua.  Lempeng ini 
bergerak beserta seluruh mahluk di atasnya, termasuk 
gunung-gunung.  Dalam Qur'an tertulis: 
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di 
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.(QS 
27 - an-Naml:88). 

Lempeng-lempeng ini memiliki ketebalan kurang-lebih 20-30 
km.  Karena besarnya massa lempeng ini (bayangkan batu 
seluas benua setebal 20-30 km), maka meski geraknya hanya 
5-10 cm pertahun, energi kinetiknya sangat dahsyat. 
Terkadang energi ini tertahan bertahun-tahun.  Artinya, 
ketika geodinamika mencatat pergerakan yang melambat, atau 
bahkan terhenti, maka kita justru harus curiga.  Ketika 
elastisitas material di dalam bumi tidak sanggup lagi 
menampung energi yang tertahan ini, dia bisa "ejakulasi" 
dalam bentuk gempa seismik mendadak yang sangat berbahaya 
(apalagi bila terjadi di laut dan menyebabkan tsunami), 
atau dalam bentuk muntahan material (magma) lewat 
gunung-gunung berapi di perbatasan lempeng.  Kalau 
teratur, muntahan itu bisa dikendalikan dalam bentuk 
energi panas bumi, namun sebagian besar keluar tak 
terkendali dalam bentuk awan panas, lava pijar atau hujan 
abu. 

Yang jelas, mekanisme ini sepertinya memang sengaja 
didesain untuk menjaga stabilitas energi geodinamik. 
Dalam Qur'an tertulis: 
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu 
tidak goncang bersama kamu . (QS 16 - an-Nahl: 15). 

Indonesia "beruntung" berada di perbatasan tiga lempeng 
utama, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia 
(termasuk Samudra Hindia) dan lempeng Eurasia.  Dari data 
seismik dan vulkanik ratusan tahun, dunia juga mencatat 
adanya dua "cincin api" yang terbentang mengelilingi 
Samudra Pasifik dan mengikat dari Nusa Tenggara ke 
Himalaya sampai kawasan Mediterania di Eropa.  90% gempa 
dan 81% gempa terbesar dicatat di cincin api ini. 
Hebatnya lagi: dua cincin api ini bertemu di Indonesia. 
Kita memang berada di kawasan terpilih! 

Dengan memahami cincin api ini, kita tak perlu heran 
ketika gunung Lascar di Chile, dan Ubinas di Peru juga 
"ikut-ikutan demo" bersama Merapi dan sejumlah gunung lain 
di Indonesia. 

Banyak teori yang dilontarkan tentang penyebab pergerakan 
benua.  Ada yang mencoba mengaitkan dengan aktivitas 
kosmik (revolusi bulan mengelilingi bumi, padahal 
distribusi massa kedua benda ini tidak merata; atau juga 
munculnya bintik di matahari atau "sunspots").  Teori lain 
menganggap itu adalah sisa energi dari proses pembentukan 
bumi berjuta tahun yang lalu, yang semula adalah gas dan 
kemudian mendingin, namun di dalamnya masih bergolak 
dengan api.  Teori lain menganggap aktivitas itu karena 
proses peluruhan nuklir di dalam bumi. 

Apapun penyebabnya, fakta kita di Indonesia harus hidup 
bersama 129 gunung api.  Sebagian ahli vulkanologi 
meyakini, bahwa di masa lalu bisa jadi pernah terjadi 
letusan gunung api maha dahsyat (Supervolcano).  Letusan 
itulah yang barangkali pernah menciptakan danau Toba - 
atau mungkin juga kaldera "Segorowedi" di gunung Bromo. 
Bahkan ada teori yang menduga bahwa punahnya dinosaurus 
jutaan tahun yang lalu bisa jadi bukan karena asteroid 
yang menabrak bumi, namun lebih karena Supervolcano ini. 
Yach di dunia ini serba mungkin. 

Yang jelas, fenomena gempa (termasuk tsunami) dan gunung 
api ini adalah bagian dari mekanisme yang diberikan Allah 
untuk mendaur ulang material-material di dalam bumi. 
Dengan mekanisme ini, ada mineral seperti emas atau besi 
yang dinaikkan ke dekat permukaan bumi sehingga lebih 
mudah ditambang, atau sampah organik akan dihimpit dengan 
suatu tekanan sehingga nantinya menjadi tambang 
hidrokarbon (migas, batubara), atau juga setidaknya abu 
vulkanik ini akan memberi mineral tambahan bagi para 
petani di sekitar gunung api tersebut. 

Mungkin juga, bagi bangsa yang sudah sangat terkutuk, 
mekanisme ini jugalah yang dipakai Allah untuk "mendaur 
ulang" mereka. 
Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan 
mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). 
(Qs. 35 - al-Faatir:16) 

Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk bertobat. 
Dan potensi alam yang begitu besar di negeri ini dapat 
kita jadikan gardu epos untuk membaktikan potensi tersebut 
sebagai rahmat ke seluruh semesta.
 
--------------------------------------------------------

This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or 
trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not 
copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete 
this message and inform the sender immediately.
--------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
=========================================================
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan,
silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
* Posting dan membaca email lewat web di
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
dengan tetap harus terdaftar di sini.
--------------------------------------------------------------
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply
- Besar posting maksimum 100 KB
- Mengirim attachment ditolak oleh sistem
=========================================================

Kirim email ke