Assalamu'alaikum.w.w. ... kita sambung yang kemarin ...
Begitulah sepanjang hayat seseorang tak selamat karena dilaknat oleh Allah swt. Karena kita tergolong orang-orang yang zhalim. Eee... kami tidak pernah berbuat zhalim, para pemimpin aja yang melakukannya, eee...jangan lupa, kamu yang memilih dan mengangkat mereka menjadi pemimpin. Kamu tergolong dalam "wala tarkanu illal ladzzi naa zhalamu, fatamassaa kumun naar" Hud(11:113) Jangan kamu cenderung kepada orang-orang yang zhalim, niscaya kamu disambar oleh api neraka. Rujuk tafsir tuan-tuan, "laa tarkanu illaladzii na zhalamu", jangan cenderung kepada orang-orang yang zhalim, jangan bekerja sama dengan orang-orang yang zhalim, dan jangan setuju dengan semua tindakan-tindakan orang-orang yang zhalim. Bila satu kali kita buat, kita yang bekerja sama dengan mereka, kita yang memilih dan mengangkat mereka, "fatamassaa kumun naaar". Kelak kamu akan disambar oleh api nereka. Inilah balasan Tuhan. Kita tidak tahu persis, dan kita tidak punya data yang akurat apa yang sudah terjadi di negeri kita, tapi Al-Qur-an mengatakan kepada kita, Allah akan hancurkan suatu negeri apabila kemewahan, yang kedua kemaksiatan, yang ketiga kezhaliman berlanjut terus dalam negeri kita. Saya membuka tafsir prof. Mahmud Yunus, untuk melengkapi keterangan bahwa kezhaliman adalah suatu perkara yang tidak boleh dibiarkan sama sekali, melainkan wajib kita menentangnya habis-habisan. Kalau tidak maka malapetaka akan menimpa seluruh penduduk negeri tersebut. Ayat ini, tuan-tuan sudah sering mendengar, Surat ke 8 ayat 25. "Wattaquu fitnatal laa tashiiban nalladziina zhaalamuu mingkum khaaashah, walamu annallaaha syadiidul iqaaab" Dan takutlah kamu kepada malapetaka yang bukan hanya menimpa orang-orang yang melakukan kezhaliman secara khusus, tetapi akan menimpa masyarakat umum, Ketahuilah siksaan Allah amat keras sekali. Kata Allah. Ini tafsir prof Mahmud Yunus, tak percaya coba buka. Oleh sebab itu apabila rakyat yang banyak ini membiarkan pembesar-pembesar negeri melakukan kezhaliman, maka bala bencana akan menimpa seluruh penduduk negeri tersebut. Tafsir Prof Mahmud Yunus, Surah ke 8 ayat 25. Ini dia tuan-tuan. Walau Banda Aceh dan Jogjakarta yang terkena, bukan tak mungkin sesudah itu propinsi lain. Menurut ipar saya, kota Padang saja sudah terkena 3500 kali gempa sampai sejauh ini. Bukan tidak mungkin akan tiba malapetaka yang lebih besar lagi. Sadarlah hendaknya kita tuan-tuan, kalau kezhaliman dibiarkan, tak dicegah, tak dihalangi....aaa sansai kita. Yang keempat, kata H. Zainuddin Hamidi. Diantara fakta-fakta yang menyebabkan hancurnya sebuah negeri ialah kedurhakaan. Mendurhakai Allah mengundang malapetaka. Allah swt. menyebut dalam surat al Muzammil ayat 16. Kisah Firaun. "faashaa firaunar rasuula fa akhaznaahu akhdaw wabiila". Maka Firaun sudah telah mendurhakai rasulnya, Musa dan Harun, sebagai balasan atas kedurhakaannya itu "fakahznaahu" maka Kami siksa firaun, "akhdaw wabiila", dengan siksaan yang berat. Ini kisah firaun tuan-tuan. Kita cerita tentang tsunami, tapi malapetaka Tuhan bermacam-macam tuan-tuan. Untuk membuktikan bahwa bukan tsunami saja mari kita lihat firmat Allah swt. dalam surah 29 Al-ankabut ayat 40. Ada 4 macam bala bencana Allah. "fakulla akhznaa... maka tiap-tiap mereka Kami sika, "bizambih", karena dosa-dosa yang mereka lakukan. Ada 4 golongan yang dicontohkan, 4 macam bala yang berbeda-beda. "Faminhum man arsalnaa alaihi haashiba" Maka ada diantara mereka yang kami kirimkan ..., apa dia tuan-tuan ?..... Hujan batu... ..aa.. hujan batu pak haji,... jangan dikira tsunami saja...hujan batupun bisa datang. Coba bayangkan hujan batu, mulai dari sebesar kedelai, sebesar tinju sampai sebesar kelapa, sebesar keledai dan yang lebih dari itu. Bila kena kepala ?. Kalau sebesar semangka apalagi ?... hancur. Kaum Ad, sehingga dibinasakan sama sekali sampai satu keturunanpun tak ada lagi. Allah berfirman dalam surat Al-Anam 6:45. Ada negeri yang Allah binasakan sampai satu keturunanpun tidak bersisa. "Maka Kami musnahkan semua kaum-kaum yang zhalim pada diri sendiri, tidak patuh pada perintah Kami, sampai ke akar-akarnya.". Habis semua. Kaum Ad dengan hujan batu. Tsunami Aceh dan gempa Jogja sepatutnya menjadi peringatan supaya kita kembali kepada Allah swt. Kemudian "Wa minhum man akhazat-hu shaihah" Ada pula yang Kami timpakan pada mereka petir dan halilintar. Itu dia tuan-tuan Kaum Tsamud, habis licin. Aceh Jogja masih tinggal banyak, tak habis. Saya pernah mendengar sebuah hadits yang menyebut bala Allah itu tertunda apabila ada salah satu diantara 3 perkara ini, Allah tidak akan menghancurkan suatu kaum itu sebagai ummat terdahulu. Yang pertama : selama masih ada bayi-bayi yang menyusu pada ibunya. Makanya jangan takut beranak. Yang kedua : Selagi ada binatang-binatang yang memakan rumput-rumput (makanan). Binatang ternyata ada faedah tuan-tuan. Tapi kita jarang mikir yang beginian karena sudah ada mobil mewah, tak peduli anjing.. kucing ditabrak saja. Dulu di Sum-Bar ketika saya kecil-kecl masih ada juga rasa hormat pada kucing, entah karena tahayul atau apa, bila tertabrak kucing, mereka akan kuburkan, baru kemudian berjalan. Tapi sekarang, sudah sering kita lihat, kalau anjing mungkin orang nggak peduli betul, tapi ini kucing tergeletak di tengah jalan, kemudian hancur lebur sampai lumat. Kita betul-betul sudah berubah. Tuan-tuan, binatang tahu malapetaka yang akan menimpa, sebelum tsunami dan gempa datang mereka sudah lari. Tapi kita menganggap mereka pengganggu saja. Dan hadits ini menyatakan bahwa mereka berfaedah untuk kita. Yang ketiga : selagi ada hamba-hamba-Ku yang bangun malam.... bukan buang air kecil...tapi sembahyang tahajud. Makanya kita harus hormati orang-orang tua yang rajin ke surau yang biasanya bangun malam bertahajud. Memang masyarakat kita sudah sangat jauh berubah, penghormatan pada orang tua sudah tak ada lagi. Dahulu, ketika saya masih kecil-kecil, bila ada mereka-mereka yang main domino di kedai, kemudian pak gaek surau itu ternampak saja oleh mereka, serta merta mereka berhenti. Bila mendekati mereka, mereka lari lintang pukang. Tapi sekarang, ustadz sudah mendatangi mereka untuk melarang mereka, apa kata mereka "Kok ka badawah di surau ustadz, jan di siko". (Kalau mau berda'wah di surau ustadz, jangan di sini). Ini kejadian betul,.. tak usah disebut nama kampungnya yang jelas dalam lingkungan kab. Padang Pariaman. Alaaa.... Mereka ndak tau orang tua itulah yang menyebabkan hidup mereka senang dapat bermain-main begitu terlepas dari malapetaka Allah swt. Ini hendaknya kita sadari tuan-tuan, dan katakan pada yang muda-muda, atau kawan sejawat, hormati orang tua, mereka bertuah yang kita tak dapat bayangkan. Kalau dilarangnya berhentilah. .... aaa lah panjang pula... besok kita sambung... Wabillahil hidayah wat taufiq Wassalam St. Sinaro __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================