Assalamu'alaikum.w.w. ... kita sambung yang kemaren .....
Ada satu lagi ayat, dengan jelas menyebut orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, confirm ahli neraka. Surah Al Maidah di pertengahan ayat 72. Sesungguhnya kata Allah, orang-orang yang mempersekutukan Aku dengan sesuatu itu, maka sesungguhnya diharamkan bagi mereka surga dan tempat tinggal mereka ialah neraka. ... Nah ini dia syirik tuan-tuan. Untuk apa gunanya kita pergi ke Mekah, kalang kabut mau pergi ke Mekah dalam seminggu ini, sudah booking tiket suami isteri mau pergi. "Bapak mau kemana ?", "Alaa ustadz booking tiket mau pergi umrah, mau berpuasa, mau sambut ramadhan di bumi Mekah, ... manalah tahu ustaadz dapat untung mati di Mekah". "Alaaa paak, Abu Lahab mampus di Mekah", dia pun tidak menerima undang-udang Nabi, dia ahli surga kah ?. Dia lebih hebat, tinggal di Mekah 40 tahun, tapi orang yang paling kuat menentang Nabi. Apa yang mau dibanggakan mati di Mekah ?, kalau menolak undang-undang Allah ... Kafirlah. Tidak boleh, ... manusia tiada hak membuat undang-undang sendiri. Kita dicipta oleh Allah swt., Allah tahu undang-undang yang baik dan yang buruk untuk kita, kita ikut sudahlah. Undang-undang yang kita pakai dari mula undang-undang penjajah, undang-undang yang dicipta BPUPKI lalu disakralkan, dan beberapa produk undang-udang buatan manusia juga yang bernama MPR. Apakah sesuai ?, kerancuan yang terjadi telah meletakkan dua penguasa pertama bertindak sekehendak hatinya. Sesuai kah ?, amandemen sana amandemen sini. Hanya undang-undang Allah yang sesuai disegala tempat dan di segala zaman. Kan tadi kita baca tafsiran suratul haj ayat 67 bahwa undang-undang Allah sesuai disegala tempat dan disegala zaman ?. Sampai kiamat tetap relevan. Tafsiran para ulama muktabar tuan-tuan, kita siapa ?, berani menolak tafsiran ini, kita siapa ?. ... syirik. Tuan-tuan syirik ini amat berbahaya, kita tak sadar. Kita menerima dan memakai peraturan-peraturan, undang-undang yang digubah oleh manusia,.... Syirik. Kita telah membuat tandingan-tandingan untuk Allah swt. Termasuk syirik dalam surat Al-Ankabut ayat 41. Contoh-contoh syirik. "masalul ladziii nat takhazu min duunillah auliyaa-a kamasalil ankabuut ittakhadzat baita, wa inna an hamal buyuti labaitulankabuut lau kaanu yalamuun". Syirik ini amat berbahaya. Kalau sesorang hebat dengan ibadah sunatnya, sebanyak apapun, kalau dia mempersekutukan Allah seperti ayat 41. Dia bergantung kepada Tuhan, dia menganggap ada makhluk lain yang dapat memberi pertolongan, dapat memberi perlindungan, batal imannya... Aaa... Makhluk tak hebat. Makhluk seperti kita, adakalanya kita sehat adakalanya kita sakit. Kita tidak boleh bergantung kepada makhluk, syirik perbuatannya. Seperti dulu, semua bergantung kepada orang tua itu, tiap sebentar berkata "menurut petunjuk bapak presiden". "kalau lah tak ada dia, tentu tidak ada pembangunan, saya tidak bersekolah", macam-macam. Sekarang dia sudah tidak berkuasa, mau bergantung kepada siapa pula ?. Inilah syirik, bergantung kepada makhluk, berhala kah, benda-benda kah, cincin kah, atau apa saja yang bernama makhluk, hal seperti ini syirik. Bagaimana mau mati dalam Islam ?, kalau asyik bergantung kepada makhluk ?. Itu sebabnya kita tak perlu khawatir, serahkan semuanya pada Allah, Allah akan menjaga semuanya. Itu yang pertama, ulama membahas, kalau mau mati dalam Islam, mentauhidkan Allah, jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu, jangan menganggap ada makhluk lain yang setanding, yang setaraf yang menyamai kuasa Allah.Tidak ada. Ada banyak ayat yang menerangkan hal ini, diantaranya Al-Baqarah 165. "waminan naas, may yatakhizu min duunillah andaadau, yuhibbuu nahum ka hubbillaah". ... yang mereka cinta kepada makhluk sebagaimana mereka cinta kepada Allah. Kenapa ?, karena mereka menganggap makhluk ini hebat. Kalau bukan karena makhluk ini kita hidup susaah ... aaa... Mujur nasib baik dia yang memerintah, kalau tidak bangsa Indonesia ini apa yang ada ? ...Alaaa tuan-tuan, tanah, areal pertanian, jalan-jalan tol, perusahan-perusahan besar dikuasai anak-anaknya sampai hari ini nggak bisa diganggu, ndak bisa direbut. Pemimpin yang sesudahnya berebut-rebut pula. Menetapkan undang-undang untuk memberi uang 20 milliar kepada mantan presiden yang baru turun, dikejarkan membuat undang-undang itu, sementara rakyat menderita kelaparan. Orang Indonesia ini tidak sadar-sadar, sudah lah mempersekutkan Allah. Tuhan malukan kita, Tuhan aibkan kita, Tuhan hinakan kita di tanah air kita sendiri tuan-tuan. Tolong sadarlah. Ditimpa bala bencana tsunami yang sampai hari ini masih menakutkan. Tolong sadarlah, mari kita kembali kepada undang-undang Allah, undang-undang yang memang adil. Yang kedua, kalau kita mau mati sebagai seorang Islam, disebutkan bahwa hendaklah kita menunaikan segala suruhan-suruhan Allah. Kita tidak mau mengambil contoh yang lain, kita ambil surat an-Namlu ayat 90 (16:90). Esok khutbah jumat, di khutbah yang kedua, setelah khatib berdoa "Allahumaghfirlil muslimiina wal muslimat dst . Rabbana aatina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqinaa adzabannaaar. "Ibadallah...." ini dia, "Inallaaha yamurukum bil adli wal ihsaan, wa-iitaa idzil qurba.....wal bargh". (16:90). ... lah panjang pula ... beresok kita sambung. Wabillahil hidayah wat taufiq St. Sinaro __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =========================================================