Tolong dibaca aturan di footer dibawah --------------------------------------
Nurul Huda Akhiri Amukan Tanah Lilin Minggu, 17-Desember-2006, Seiring masuknya waktu sholat Subuh, Tuhan memberikan ujian ke umatnya. Air bercampur tanah, tanpa tertahan menuruni bukit, menghujam memporakporandakan jorong Sarasah Koto Baru, Kenagarian Aia dingin Kecamatan Lembah Gumati, Kabupaten Solok. 18 orang Tewas tertimbun saat subuh di Masjid Nurul Huda. Daerah kecamatan Lembah Gumanti, tempat terjadinya bencana alam longsor Jum'at subuh dini hari (15/12), memang sangat labil dan rawan. Tanah yang disebut masyarakat dengan tanah lilin" (tanah liat ringan berkerikil) itu mudah sekali terpengaruh air hujan.. Bila hujan turun dengan intensitas dan durasi lama, maka peluang untuk terjadinya longsor pun sangat tinggi. Kawasan labil tersebut, juga diperparah kegiatan penambangan bahan galian C sehinga mengerus tanah-tanah perbukitan. Beberapa kali kejadian sering material longsoran menutupi badan jalan dan memutuskan hubungan Aia Dingin Lembah Gumanti- Surian Pantai Cermin. Sayangnya, hingga hari ini, kegiatan penggalian terus berlangsung, dan berderet angkutan truk parkir setiap harinya menati muatan untuk dibawa. Padahal, potensi sektor pertanian sangat besar pada tanah lilin terebut hingga kenagarian ini bisa di bilang sangat subur. Artinya, masyarakat sebetulnya bisa berusaha tani (dalam arti luas) dan memperoleh penghasilan layak tanpa harus menambang pasir yang sangat beresiko. Bahkan, sejumlah kegiatan proyek pertanian yang memperkenalkan macam teknologi ramah lingkungan dari berbagai sumber dialokasikan ke Koto Baru (Aia Dingin) setiap tahunnya. Buktinya satu hari sebelum bencana terjadi ada Temu Lapang dan Tanam Perdana Bibit Kentang Granola pada kebun percontohan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Prima Usaha Kawasan Prima Tani, Kamis (14/12). Sejalan dengan ini, lembaga Prima Tani juga membentuk Klinik Agribisnis Memang, jalan jorong/nagari Koto Baru Aia Dingin mulai dari gang masuk hingga ujung jalan mencapai puncak Baronggang terbilang parah. Badan jalan yang beraspal non hotmix sepanjang 5 Km, kebanyakan berlubang besar dan terkelupas/terban sehingga terlihat tanah dasarnya. Tokoh Masyarakat setempat yang juga mantan Kepala Desa Koto Baru, Eri, memaparkan rapuhnya tanah lilin yang kaya tersebut. Peristiwa saat ini sudah yang kedua kalinya. Pertama, terjadi pada Tahun 2002 ketika itu kita masih Kades, menewaskan satu orang warga", ungkapnya. Pemkab Solok melalui Bupatinya, Gusmal berjanji segera menindaklanjuti rencana relokasi pemukiman warga pada lokasi yang sama. Data menunjukkan masih tersisa sekitar 25 KK yang tinggal disekitar TKP. Namun, dia menggariskan rencana relokasi tetap harus dibicarakan dari bawah dengan Wali Nagari dan Camat. (*) * Penemuan Korban Terakhir ** Sujud Terakhir Muslim di Nurul Huda Sungguh besar kekuasaan Tuhan, ditengah longsor sang pencipta menunjukan kekuasaannya. Korban terakhir garin Masjid Nurul Huda Muslim (60) berhasil ditemukan, dalam posisi seperti sujud. Seluruh keluarga yang tingal di dekat masjid tersebut, juga ikut tewas bersama aliran lumpur. Diperkirakan Muslim dipanggil penciptaNYA ketika sholat Subuh. Ratusan orang masih sibuk melakukan pencarian. Diperkirakan masih ada satu warga lagi yang belum ditemukan. Warga tersebut biasa menjadi Garin di Masjid Nurul Huda. Masjid yang masih berdiri, walaupun longsor telah merusak beberapa bagiannya. Namun tim pencari dibantu alat berat, akhir terkejut, ketika menemukan tubuh lelaki tua baik hati itu seperti posisi sujud dalam sholat. Semua pencari sontak terkejut, mereka mengucapkan pengakuan atas kebesaran Allah SWT. Korban terakhir menyadarkan bahwa Muslim dipanggil ketika sedang melaksanakan sholat Subuh. Ketika pengangkatan tubuh Muslim, tidak ada satupun anggota keluarganya yang menangisi lagi. Tidak ada satupun anggota keluarga Muslim yang tersisa. Dua orang anaknya, Yunin dan Ade Nurasyid serta istrinya Yusni juga ditemukan tewas. Bocah Kecil Selamat Lain yang terjadi pada Muslim, lain juga terjadi pada korban lain. Termasuk pada Dori (8) yang berhasil selamat dari bencana, masih terlelap tidur tergulung tikar tempat tidur. Walaupun sempat terseret longsoran, hingga diselamatkan. Ketika wartawan koran ini mencoba menelusuri hal itu ditemukan Dori (8), sedang kebingunan di tempat pengungsian. Kebingungannya sangat kontras terlihat pada anak kecil itu ketika ditemui di Musholla Nurul Ikhwan sebagai tempat pengungsian sementara. Jusnidar, ibunya menuturkan dirinya bersama suami dan kelima anggota keluarganya yang lain saat terjadi bencana, Jumat subuh dinihari (15/12), tengah tertidur pulas. Makanya, tak banyak yang bisa diperbuat untuk menyelamatkan diri, karena air bah bercampur tanah dan material lainnya tiba-tiba saja menghantam, menghancurkan dan menerobos masuk ke rumahnya. Semua anggota keluarganya akhirnya bisa diselamatkan. Namun satu orang lagi, anak tertuanya Riki (12), gagal. Di tengah kegalauan dan kesedihan, anaknya yang lain Dori (8) nyaris luput dari perhatian. Saat itu, Dori telah digulung tikar tempat tidurnya- kebetulan tidur terpisah. Serta merta, Jusnidar dan suaminya berusaha menolong, namun tidak tuntas lantaran air bah mengejar keduanya. Dalam siatuasi kritis, Linda tetangga dekat rumah mereka ikut turun tangan, menarik sekuat tenaga anak usia SD yang telah sempat direndam dan dibalur air bah berlumpur. Atas izin dan berkat Kekuasaan Tuhan YME, Dori pun selamat! (ero) -------------------------------------------------------------- Website: http://www.rantaunet.org ========================================================= * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -------------------------------------------------------------- UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika: 1. Email ukuran besar dari >100KB. 2. Email dengan attachment. 3. Email dikirim untuk banyak penerima. ================================================