Anaknya Jadi Korban WTC, Keluarga Samadikun Hartono Berduka

Jakarta, KCM

Laporan: A. Tjahjo Sasongko, Heru Margianto

Pihak keluarga Samadikun Hartono, pimpinan Modern Group, mengeluarkan 
pernyataan resmi bahwa Eric Hartono (18), putra bungsu keluarga itu yang 
sedang menuntut ilmu di Amerika Serikat, memang menjadi salah satu korban 
pesawat yang menabrak Gedung World Trade Center, Selasa kemarin (11/9). 

"Kami mendapat konfirmasi dari United Airlines pukul 11.00 siang tadi," kata 
Maryana, sepupu korban yang memberikan keterangan kepada wartawan, usai acara 
kebaktian di kediaman Samadikun di Jalan Jambu nomor 88, Menteng, Jakarta. 
Menurut Maryana, saat kejadian tersebut Eric berada dalam pesawat dari Boston 
menuju Los Angeles. 

Sementara itu, Joseph, sepupu Eric yang lain menceritakan bahwa Eric yang 
kuliah di California State University, waktu itu sedang dalam perjalanan 
pulang ke Los Angeles (LA) setelah mengunjungi temannya di Boston. 

Joseph juga mengatakan keluarga Samadikun tidak punya firasat apa-apa. Hanya 
saja ketika mereka sedang melihat tayangan peristiwa itu di televisi, ada 
telpon dari salah seorang kerabat di AS yang mengatakan bahwa Eric belum 
sampai ke kediamannya di LA. Oleh sebab itu, keluarga segera 
mengkonfirmasikan keberadaan Eric ke United Airlines. Mereka akhirnya 
mendapat kepastian antara pukul 09.00 hingga 10.00 pagi ini bahwa Eric 
merupakan salah satu korban peristiwa WTC. 

Sedangkan mengenai jenazah Eric, dikatakan Maryana, pihak keluarga menyatakan 
mereka tidak tahu apakah masih bisa berharap dapat menerima jenasah putra 
Samadikun tersebut secara utuh. "Dalam kondisi seperti itu sulit kita katakan 
bahwa masih ada jenasah," ujar Maryana.

Lebih jauh Joseph mengatakan bahwa orang tua Eric saat ini dalam suasana duka 
sehingga tidak bisa memberikan keterangan langsung. Mereka juga sedang 
mempertimbangkan apakah perlu pergi ke AS atau tidak "Pihak keluarga sedang 
berduka, tidak bisa diganggu," ujar Joseph.

Eric Hartono adalah putra dari Samadikun Hartono, yang saat ini masih 
menghadapi proses hukum berkaitan dengan dugaan korupsi dalam kasus BLBI. 
Eric sudah berada di AS sejak berumur 15 tahun, dan pada saat kejadian ia 
pergi seorang diri. 

Sebelumnya, pagi tadi, redaksi Kompas Cyber Media menerima informasi dari 
seorang rekan Eric yang tidak bersedia disebut namanya. Dalam pemberitahuan 
lewat e-mail itu ia menyebutkan bahwa Eric telah beberapa kali menunda 
penerbangannya dari Boston ke LA karena beberapa hal. Namun akhirnya korban 
memutuskan untuk menumpang United Airlines dengan nomor penerbangan 175 yang 
berangkat dari Boston ke LA.

Selain itu, berita lain yang diterima KCM via e-mail menyebutkan ada seorang 
warga negara Indonesia lain yang menjadi korban peristiwa WTC. Ia adalah 
seorang pelajar di kota Boston, bernama Pintor Siahaan, dan beralamat di 
Arlington, VA. Namun berita tentang korban ini belum dapat dikonfirmasikan 
kebenarannya.

Sampai saat ini masih banyak pelayat yang mengunjungi kediaman Samadikun 
untuk menyatakan rasa bela sungkawa. Di rumah mewah itu terlihat pula 
karangan bunga dari United Airlines.(wsn)

Reply via email to