sebenarnya SEMUA-nya lah yang harus berteriak menyuarakan penderitaan
muslim ambon yang sedang terancam hidupnya. Bukankah hidup kita selalu
bergantung satu sama lainnya? Muslim ambon terancam, serta merta kristen
ambon pun terancam keberadaannya....penderitaan dan kesakitan akibat
kerusuhan ini bukan hanya diderita oleh anda dan para kaum muslim saja,
tetapi oleh kita semua, yang kristennya juga.
jangan pernah memonopoli rasa kebersamaan yang telah dibina selama ini.

BUKTI JELAS, SEMUA MASYARAKAT AMBON, BAIK MUSLIM MAUPUN KRISTEN MENDERITA
tidak ada yang menanggung beban penderitaan yang lebih, tidak ada yang
menanggung beban yang kurang. Jangan mengatasnamakan penderitaan hanya
untuk satu golongan.

Anda sudah dapat rasa prihatin kami yang nasraninya, SEKALI LAGI SAYA
UCAPKAN DISINI, KAMI, YANG KRISTEN PRIHATIN ATAS KEJADIAN YANG TELAH
MENIMPA SAUDARA-SAUDARA MUSLIMIN di AMBON, dan saya secara pribadi,
MENYESALKAN KEJADIAN INI MENIMPA SAUDARA-SAUDARA SEDARAH DAN SEPULAU.

Anda orang ambon, sekarang saya tanya? kalau saya mau SELFISH kaya anda,
saya bisa bilang, HANYA ORANG DARI AMBON ATAU MALUKU YANG BOLEH MERATAPI
DAN MENGUTUK PENDERITAAN KAMI INI.
Berdasarkan nama PATTIWAEL saya dan keberasalan saya dari pulau saparua.
Atas kebiadapan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang menganiyaya
saudara-saudara saya yang Islam maupun Kristen. (Saudara-saudara saya
termasuk juga yang bugis-makassar-buton yang hidup, lahir dan mencintai
Maluku sebagai tempat hidupnya)

Wah ketahuan anda yang salah komunikasi nih...

Saya membaca tulisan anda yang menuduh kami tidak PEDULI dengan keadaan
yang menimpa saudara-saudara di ambon (Penggunaan kata saudara untuk
lebih menjelaskan kerikatan kami atau saya secara pribadi thd para
muslimin yg tinggal maluku)

Saya (kami) tidak BUTA, bung hadeer, Kami lihat, merasakan dan ikut sesak
atas penderitaan para muslimin ambon.

Penjelasan yang harus dibuktikan lagi adalah APAKAH KAMI MEMANG SEPERTI
YANG ANDA TUDUHKAN ITU, BAHWA KAMI TIDAK MELIHAT/BUTA/PURA-PURA
BODOH/TIDAK PERCAYA/ MEMANG BODOH atas kejadian yang menimpa para
muslimin ambon. yang anda tuduhkan adalah yang diatas ini kan....
Anda sendiri tidak tahu perasaan kami, eh sudah sembarangan main tuduh...

maaf, simpati bukanlah kata yang tepat lagi untuk melukiskan perasaan
kami yang merasa penderitaan bagi para muslimin di ambon, yang ada adalah
kata IKUT MENDERITA dan MINTA KEADILAN bagi para muslimin di Ambon.

Makanya, jangan menanggung penderitaan sendiri saja, tanggunglah bersama,
bagi rasa penderitaan mu itu kepada kami, sebab kami sudah merasakannya
dari dahulu, hanya saja kalian tidak tahu atau tidak mau tahu.

Tanpa anda minta, pasti kami pun akan merasakannya...hanya anda yang
bebal tidak mau melihat atau percaya bahwa kami juga merasakannya.



andrew pattiwael

NB: Lain kali jangan asal main tuduh, Tanya dulu perasaan kami, baru
setelah lihat kami mencoba berkelit, berpura-pura, bersikap masa bodoh,
baru bilang kalau kami MEMANG BODOH..



On Wed, 3 Mar 1999, Hadeer wrote:

>
> Sebenarnya sayalah yang HARUS nya lebih keras berteriak disini menyuarakan
> muslim ambon yang sedang terancam jiwanya.
>
> Bukti dan Fakta yang sangat jelas didepan mata adalah ribuan orang Bugis,
> Makassar, Buton keluar dari pulau Ambon dengan kapal laut. Terlihat jelas
> di berita-berita TV.
>
> Bukti dan Fakta jelas orang sedang shalat shubuh diserang oleh massa yang
> tidak jelas asalnya.
>
> Bukti dan Fakta jelas adalah muslim Ambon yang PALING menderita.
>
> Bukti dan Fakta jelas ada media seperti Kompas dan Suara Pembaruan yang
> BIAS dalam berita nya soal Ambon.
>
> Saya hanya mengharapkan ada rekan-rekan nasrani di sini yang dapat melihat
> hal tersebut diatas, dan ikut merasa prihatin setidak-tidaknya ikut
> menyuarakan penderitaan mereka.
>
> Bukan malah merasa sebagai tertuduh pelaku dan sibuk ikut teriak-teriak
> membela diri dengan segala macam penjelasan yang mesti dibuktikan lagi.
> Yang sudah jelas didepan mata masih mau dipungkiri bahwa muslim Ambon
> sedang menderita.
>
> Saya tidak pernah menyatakan bahwa nasrani ambon pelakunya. Kenapa Bang
> Andrew merasa bahwa saya menuduh nasrani ambon pelakunya ???
>
> Saya hanya mengharapkan simpati anda semua.
> Saya hanya mengharapkan ketika Bang Andrew membaca Kompas atau Suara
> Pembaruan, kemudian berkata lantang : INI TIDAK BENAR......hanya itu
> saja.....
>
> Hadeer
>
>
> ----------
> From: Hadeer <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Catur
> Date: 03 Maret 1999 9:31
>
> Bang Andrew...
>
> Tulisan saya akan terasa sekali memojokkan jika dan hanya jika si pembaca
> "agak bodoh dan atau pura-pura bodoh dalam melihat berita dan fakta"
>
> Si pembaca akan merasakan kebenaran terhadap apa yang saya tuliskan.
>
> Nah....semuanya kembali kepada pembacanya :-)
>
> Hadeer
>
>
>
>
>

Kirim email ke