Saya yang kurang intelektual ini mengerti dengan kata - kata bung Irwan yang
sederhana.  Saya memang pernah kirim mail ke mbak MS, tetapi sayang tidak
dibalas. Saya harap kritikan itu dapat memposisikan Saya sebagai oposan ,
mungkin kurang berarti, dalam warga PDI-P agar jalannya partai ini
diharapkan berada pada relnya.
-----Original Message-----
From: Irwan Ariston Napitupulu <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, April 29, 1999 10:35 PM
Subject: Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list


>In a message dated 4/29/99 7:03:03 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
>writes:
>
>> Salam!
>>  Saya masih belum mengerti apa yang "ngeri" dari perdebatan soal Mega.
Yang
>>  pasti dari kubu PDI-P sangat  reaktif. Cenderung mencari pembenaran
>>  dibandingkan kekuatan argumen.
>
>Irwan:
>Hanya ingin mendapatkan konfirmasi dari anda, apakah
>kalimat terakhir ditujukan pada posting2 saya akhir2 ini.
>Saya melihat justru rekan2 lainnya telah mengajukan
>argumen2 kuat. Mudah2an anda cukup jeli melihatnya.
>
>Pohan:
>>  Saya sama sekali belum menemukan jawaban
>>  analitis ataupun argumen yang berbobot dari kubu PDI-P. Semuanya seperti
>>  "fanatik bongkokan". fanatisme membabi-buta yang sangat amat mengibakan.
>
>Irwan:
>Pendapat orang bisa berbeda2, standar orang bisa berbeda,
>ini wajar menurut saya. Tapi menggunakan standar pribadi
>untuk mengukur orang lain ini yg saya sayangkan.
>Semoga hal ini bisa disadari dari awal.
>
>Pohan:
>>  Ini
>>  mental budak yang harus diberangus. Sebagai seorang pengagum
nasionalisme
>>  Bung Karno, saya menyesalkan munculnya "kecengengan" dan fanatisme yang
>>  buta-naif di kubu PDI-P di milis tersayang ini.
>
>Irwan:
>Mungkin apa yg anda khawatirkan memang ada pada beberapa
>orang, tapi saya merasa akan terlalu ceroboh bila kita mengambil
>suatu kesimpulan hanya dari beberapa orang saja.
>Saya tidak ingin menilai tulisan sendiri, karenanya saya ingin
>komentar anda apakah menurut anda saya termasuk dalam
>kategori yg anda sebutkan di atas?
>
>Pohan:
>> Ketidakdekatan Mega dengan
>>  mahasiswa atau intelektual di perkotaan, misalnya, ini khan menarik
>diangkat
>>  ke permukaan. Kenapa orang di sekeliling Mega tak menyadarkan Mega?
>
>Irwan:
>Bagaimana dengan tulisan saya yg membahas tentang
>apa yg mungkin menjadi prioritas perjuangan PDI-P?
>Seperti dalam posting saya terdahulu, saya memperkirakan
>PDI-P sebagai partai lebih melihat bahwa saat ini hal yg
>perlu diprioritaskan untuk dibela adalah kelompok masyarakat
>yg kurang beruntung yaitu rakyat kecil yg sayangnya saat
>ini merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat kita.
>Misi yg sedang diperjuangkan oleh PDI-P ini saya yakini
>juga akan menggugah kelompok mahasiswa dan para
>pengusaha yg menyadari bahwa memang seharusnya
>kita bisa maju sama2. Saya berikan gambaran dari sudut
>ekonominya saja, bila kehidupan rakyat kecil bisa meningkat
>atau diperbaiki, maka secara pemikiran ekonomi diharapkan
>belanja dari orang tersebut meningkat seiring dengan
>meningkatnya kebutuhannya. Hal ini akan meningkatkan
>permintaan di pasaran. Peningkatan permintaan dipasaran
>akan barang2 tentunya ditangkap para pengusaha sebagai
>peluang untuk menaikkan suplai. Untuk menaikan suplai,
>maka salah satunya dengan cara peningkatan kapasitas
>produksi yg buntutnya akan membutuhkan tenaga kerja tambahan.
>Hal ini akan memberi dampak pada penekanan tingkat pengangguran.
>Orang yg tadinya nganggur jadi bisa kerja dan dapat penghasilan
>yg wajar, maka akan lahir permintaan/demand yg baru.
>Hal ini akan berdampak juga pada keingingan untuk meningkatkan
>suplai dari produsen. Terus berulang sehingga mencapai suatu
>kondisi dimana kesejahteraan masyarakat meningkat dan
>kesejahteraan pengusaha juga meningkat. Bila orang tua
>kita punya penghasilan yg cukup maka makanan yg disediakan
>juga bisa yg cukup gizi sehingga akan melahirkan anak2 yg
>punya potensi bagus. Orang tua tersebut juga mampu
>menyekolahkan anaknya bahkan sampai bangku kuliah
>bila diinginkan. Dengan kata lain ini akan baik untuk kehidupan
>mahasiswa juga. Mahasiswa yg sedang kuliah pun juga punya
>harapan yg baik bahwa setelah lulus nanti akan tersedia lapangan
>kerja dengan taraf gaji yg wajar. Nah, bukankah misi PDI-P yg
>berfokus pada rakyat kecil sebenarnya secara tidak langsung
>akan memberikan dampak positif pada kehidupan mahasiswa
>dan juga pengusaha baik desa maupun kota?
>Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
>Mudah2an kini anda bisa melihat visi tersebut lebih jauh lagi.
>
>
>Pohan:
>>  Saya bisa menyusun sekian potensi kekuatan PDI-P, sebaliknya juga
sederet
>>  kelemahannya. Tetapi saya masih terpaku pada fungsi netral saya--
sebagai
>>  'swinging voter'-- di milis ini. Siapa yang menang, pasti akan dapat
satu
>>  suara dari saya. Ayo dong, mana argumen dahsyat kalian?  Tunjukkan bahwa
>>  kalian orang-orang pilihan dari PDI-P dan pembahas jempolan anti-Mega.
>
>Irwan:
>Waduh, anda ini gimana sih? Anda ini bagian dari bangsa
>atau penonton bangsa?...:)
>Mudah2an anda tidak menganggap begitu penting dan mahalnya
>suara anda sehingga anda merasa suara anda perlu diperebutkan
>oleh partai2 yg ada, paling tidak simpatisannya di milis ini.
>
>Misi saya pribadi di milis ini tidak sedang memperebutkan suara
>agar para anggota milis permias memilih PDI-P. Tidak sama sekali
>tidak. Saya hanya ingin menyampaikan permasalahan apa yg
>menurut saya sedang bangsa Indonesia hadapi dan perlu
>mendapat kepedulian kita.
>
>Saya mencoba menggugah kepedulian rekan2 disini agar
>mau berpartisipasi aktif dalam pemilu mendatang mengingat
>saya melihat bahayanya Golkar cs menang kembali bila
>terlalu banyak yg apatis terhadap pemilu sehingga tidak
>mencoblos atau jadi golput. Itu saja koq.
>Silahkan rekan2 pilih partai yg sesuai dengan aspirasi masing2.
>
>Pohan:
>>  Tak ada yang menakutkan dari perdebatan. Selama tidak ada  pemasungan
>>  gagasan, mari terus berolah pikiran.  Ejakulasi dini politik mesti
>>  dihindarkan jauh-jauh dari milis ini, menurut saya. Belum apa-apa kok
sudah
>>  puas-- eh "keluarnya" malah ketakutan segala.
>
>Irwan:
>Hehehe, tampaknya anda ini tipe perangsang....:)
>Dari pada hanya merangsang2, gimana kalau anda saya
>tantang untuk menyampaikan gagasan, opini, pendapat
>anda seputar topik yg coba saya angkat soal pemilu,
>soal MPR & Presiden, soal pengangkatan sebagian
>anggota MPR, soal proses pemilihan presiden?
>
>Ayo bung Pohan, saya yakin anda punya gagasan
>yg layak disampaikan di milis permias ini....:)
>
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu
>(pemilih PDI-P, no urut 11).

Kirim email ke