Setahun sudah, para pemoeda dan pemoedi Indonesia berhasil menegakkan
kedaulatan rakyat, menjatuhkan rejim otoriter yang telah berkuasa selama
30 tahun dibawah pimpinan Presiden Soeharto. Pemuda/Pemudi Indonesia
memang selalu berada dibarisan terdepan dalam memperjuangkan keadilan
bangsa.

Tahun 1908, tahun 1928, tahun 1945, tahun 1966, Akhir 70-an dan permulaan
80-an, dan Tahun 1998 ini.

Selalu saja darah para remaja, pemuda dan pemudi Indonesia harus
menjadi taruhannya untuk merubah nasib bangsa. Selalu saja ada
martir-martir muda seperti mahasiswa dari trisakti, mahasiswa tahun 66,
para pejuang kemerdekaan, dan para intelektual muda sebelum kemerdekaan
yang merelakan hidupnya dibuang dan diasingkan oleh pemerintah Hindia
Belanda.

Dan saya percaya bahwa generasi 98 sekarang akan terus dikenang dalam
lembaran sejarah bangsa yang akan terus dikenang oleh generasi-generasi
penerus dan adik-adik kita.

Pantang mundur, tegakkan keadilan, bela kaum-kaum yang tidak punya, didik
lah masyarakat ttg Pemilu ini, keraslah bersuara thd kekeliruan yang
selama ini diambil dan dijalankan oleh generasi tua kita, katakan pada
mereka, walau kita, generasi muda masih bersekolah dan masih hijau
umurnya, namun kita juga bisa berbicara dan membela bangsa.

Didik masyarakat kita ttg pemilu, ceritakan kejujuran mengenai Presiden
Soeharto dan partai Golkar, tanpa ada yang dikurangkan ataupun ditambahkan.
Pastikan masyarakat memilih pemerintah yang benar-benar committed untuk
kemajuan bangsa dan kemakmuran rakyat-rakyat kecil.

Pemuda Indonesia, Pemuda Bangsa dan Harapan Negara

Andrew Pattiwael

Kirim email ke