Bukan hanya sok kaya.....tapi mereka terkena fatamorgana kehidupan karena
nggak punya iman apalagi akhlak, sebenarnya mereka harus berterima kasih
dengan keadaan seperti sekarang, sehingga bisa mengingatkan mereka bahwa
harta bukanlah segala-galanya.
> ----------
> From:         Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     Indonesian Students in the US
> Sent:         Thursday, May 27, 1999 9:05 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR
>
> Saya juga nggak mihak kok. Terlepas apa di balik misi AS itu...saya lebih
> mengapresiasi AS ketimbang para pengusaha yang sok kaya tapi bisanya
> nggembosi brankas negara. Memang di satu sisi pola AS ini seperti menyuap
> rakyat kecil. Untuk sementara ini, kalau saya, biarkan saja. Toh rakyat
> kecil juga yang dapat duitnya. Lagipula saya yakin Pemilu kali ini Golkar
> plus sempalannya bakal terhempas.
>
> -----Original Message-----
> From:   Eko Ridho Ruwyanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:   Thursday, 27 May, 1999 8:55 AM
> To:     [EMAIL PROTECTED]
> Subject:        Re: [Waspada] Wardah Hafidz tolak tawaran damai PDR
>
> lha sejak bergulirnya issue-isue seperti itu...dia kemana...... dia nggak
> pernah ambil bagian mas, bahkan untuk kepentingan rakyat miskin di
> perkotaan
> yang jadi basis perjuangannya,.......kan seharusnya.....dia..mengerti
> betul
> aarti  kata Kemiskinan Struktural,
> sekarang banyak yang.....lagi pada stress mas.....tapi  banyak juga yang
> menaruh harapan.....dengan adanya program ekonomi kerakyatan, terus terang
> saya bukan memihak PDR atau Adi Sasono, kalau mereka salah ya harus
> diadili,
> tapi saya sedih kalau LSM yang katanya pro rakyat itu menghambat gerakan
> Ekonomi Kerakyatan.
>

Kirim email ke