--- Mohammad Rosadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Efron wrote:
>
> >Bung Rosadi,
>
> >Lha jawaban Anda makin nggak mengena. Anda juga
> setuju kalo hanya >Tuhan
> >yang tahu apakah manusia itu baik atau buruk.
> Sekarang >bagaimana minta
> >info dari Tuhan siapa saja yang baik yang
> menjalankan >agama sesuai
> >kehendak-Nya.
>
> Saya rasa jawaban saya sudah jelas. Tanpa kita
> mintapun, Allah swt yang maha
> pengasih dan penyayang telah memberikan informasi
> dan petunjuk yang sangat
> lengkap dalam Al-qur'an tentang jalan menuju
> keislaman dan keimanan yang
> benar. Didalamnya juga diterangkan tentang sifat dan
> ciri orang yang benar
> keimanannya, maupun sifat dan ciri orang yang lemah
> imannya hingga yang
> munafiq sekalipun. Karena itu hanya dengan
> mempelajari dan memahami
> Al-qur'an secara benar saja, seorang muslim dapat
> mengetahui apa-apa yang
> disukai atau dibenci oleh Allah swt. Jadi
> STANDAR/PATOKAN yang dipakai oleh
> seorang muslim dalam menilai sesuatu atau seseorang
> itu baik atau tidak,
> adalah standar yang diberikan Allah dalam Al-qur'an,
> bukan berdasarkan
> pendapat,logika,atau hawa nafsu manusia belaka.
>
>
> Efron wrote:
> >Saya juga yakin Pak Harto (tak berlebihan saya ini)
> menjalankan >sesuai
> >Al-Quran dan Hadits. Ini terbukti MUI tak pernah
> memberi >teguran kepada
> >Pak Harto kalo Pak Harto melenceng dari "Aturan".
> >Bahkan MUI tak jarang
> >jadi corong Pak Harto (Anda juga tahu ini...).
>
>
> Nah beginilah bung efron, kalau kita menilai sesuatu
> atau seseorang
> berdasarkan akal dan hawa nafsu kita belaka. Kita
> akan cenderung
> menggeneralisir semua hal dan terlalu cepat
> menyimpulkan sesuatu
> (sampai-sampai mengatakan apa yang dikerjakan Pak
> Harto telah sesuai dengan
> Al-qur'an dan hadits). Jika orang/kelompok lain
> pernah berbuat suatu
> kesalahan, kita lantas cenderung menilai buruk semua
> perbuatannya. Rasa
> benci kita yg berlebihan telah membutakan mata hati
> dan pikiran kita,
> sehingga apapun kebaikan yang dilakukan
> orang/kelompok tsb selalu jelek di
> mata kita.
>
> Seorang muslim yang baik diperintahkan oleh Allah
> swt untuk hanya mengambil
> Al-qur'an dan hadits sebagai STANDAR/PATOKAN/RUJUKAN
> atas setiap masalah,
> termasuk dalam hal membenci dan menyukai sesuatu
> atau seseorang. Kalaupun ia
> suka pada sesuatu/seseorang, sukanya itu hanyalah
> karena sesuatu/seseorang
> itu tidak bertentangan dengan kehendak Allah (suka
> karena Allahs semata)
> seperti yang tercantum dalam Al-qur'an dan hadits.
> Demikian pula jika ia
> benci pada sesuatu/seseorang, maka bencinya itu
> karena sesuatu/seseorang itu
> tidak sesuai dengan kehendak Allah pula (benci
> karena Allah semata).
>
> Dalam kasus MUI, anda memang benar, ada beberapa
> OKNUM MUI dimasa orba dulu
> yang terlalu berpihak kepada rejim orba. Bahkan
> tidak jarang tindakan
> beberapa oknum MUI ini justru banyak merugikan
> kepentingan umat Islam
> sendiri. Namun dilain pihak, masih banyak sekali
> ulama-ulama MUI yang baik,
> yang tetap memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan
> keadilan, walaupun tidak
> dilakukan secara terang-terangan. Ini semata-mata
> karena situasi dan kondisi
> yang tidak memungkinkan pada masa rejim orba
> berkuasa dulu.
>
> Rasanya kurang bijaksana jika kita menunding MUI
> sebagai "corongnya" rejim
> orba dulu hanya lantaran kesalahan yang diperbuat
> oleh beberapa orang
> anggotanya. Kita tentu tidak bisa "memukul rata"
> semua ulama MUI sebagai
> "ulama" pendukung rejim orba. Kalau kita mau jujur,
> bukan MUI saja yang
> waktu kurang berani memberikan terguran kepada pak
> Harto dkk, tapi juga
> lembaga-lembaga keagamaan non muslim, seperti Dewan
> Gereja Indonesia,
> Parisada Hindu Dharma Putera,dsb. Singkatnya, pada
> waktu itu tidak saja
> OKNUM ulama yang menjadi "corong" pemerintah Orba,
> melainkan juga oknum
> pendeta, pastur,dan lain sebagainya.
>
> Bagi seorang muslim, inilah salah satu kegunaan
> belajar Al-qur'an dan hadits
> secara benar. Ia menilai manusia itu baik atau buruk
> berdasarkan petunjuk
> Allah dan rasulNya (al-qur'an dan hadits), sehingga
> penilaiannya selau
> kritis dan objektif. Ia tidak akan segan-segan
> mencegah,menegur,atau
> menunjukkan sikap tidak senang jika melihat orang
> lain berbuat yang
> melanggar larangan Allah swt, sekalipun orang tsb
> dikenal sebagai pejabat
> tinggi atau bahkan ulama besar. Sebaliknya, walaupun
> suatu kebaikan itu
> dilakukan oleh orang yang jahat atau bahkan seorang
> gembel miskin, maka
> seorang muslim yang baik akan dengan sungguh-sungguh
> mengakui dan mendukung
> kebaikan tsb.
>
> Efron wrote:
>
> >Jadi dengan ini tetap saja "mentok" siapa yang
> berhak menilai manusia >itu
> >baik atau buruk untuk melaju ke gedung DPR/MPR kalo
> alasannya >kehidupan
> >beragama.
>
> Bagi muslim yang berusaha menjadi muslim yang baik,
> Insya Allah tidak teralu
> sulit untuk menilai kualitas caleg-caleg yang akan
> melaju ke gedung DPR/MPR.
> Semua kriteria tentang orang-orang yang harus
> dipilih sebagai wakil/pemimpin
> oleh umat Islam telah tersaji lengkap dalam
> Al-qur'an dan hadits. Tinggal
> sekarang, mau apa tidak umat Islam mematuhinya. Itu
> saja !
>
> Efron wrote:
>
> >Saya tahu untuk menjadi >seorang presiden AS
> syaratnya hanya satu yaitu
> >"Bermoral Baik". Syarat lainnya hanya embel-embel
> saja, karena orang tahu
> >untuk menjadi presiden AS tentulah mesti pintar.
>
> Sebenarnya semua orang juga menyadari kalau
> caleg-caleg Islam yang diajukan
> pada pemilu 1999 ini tidak hanya baik keIslamannya,
> tapi juga tinggi
> kualitas intelektualnya dan peduli serta tanggap
> atas kesulitan yg dihadapi
> rakyat banyak. Hanya saja mungkin tidak semua orang
> mengakui hal ini, dan
> lebih banyak menganggap caleg-caleg Islam hanya
> mengandalkan "predikat"
> islam-nya semata.
>
>
> Efron wrote:
>
> >Memang Anda maklum pada saya yang Kristen. Namun
> perlu Anda ketahui jika
> >saya disuruh memilih (nyoblos) PAN atau PKB, saya
> dengan mantap akan
> >nyoblos "PKB". Lho? Memang kita semua tahu PKB
> adalah partai dengan basis
> >Islam. Namun dalam berkampanye saya tidak menjumpai
> seperti yang dilakukan
> >oleh PK, >PBB, PPP, dan sejenisnya yang kelihatan
> "minder". Minder? Yah,
> >saya bilang
> >minder karena mereka "ngompori" orang Islam untuk
> memilih caleg-caleg Islam
> >saja.
>
> Soal anda memilih PKB, itu adalah hak anda. Kalau
> anda menilai PKB itu baik
> dan bukan tukang 'ngomporin' itu juga hak anda. Saya
> hanya mau mengatakan
> bahwa pandangan anda keliru sekali jika menganggap
> PK,PBB,PPP atau partai
> Islam lainnya kelihatan "minder" karena 'ngomporin'
> orang Islam untuk
> memilih caleg-caleg Islam. Apa yang dilakukan oleh
> PK,PBB, PPP, dan
> partai-partai Islam lainnya ini tak lain hanyalah
> menyampaikan
=== message truncated ===

_________________________________________________________
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com

Kirim email ke