Semoga saja Bung Ariston,
tapi saya belum bisa melihat hal itu kecuali dari tanggapan kawan2 yang
beragama Muslim sendiri...
Tapi memang saya percaya, dan banyak teman2 muslim saya yang dari ABRI,
Indokids, Freeport yang memang lebih mengutamakan persahabatan yang
sejati tanpa melihat asal-usul maupun agama....
Dan kita sebagai yang Kristen nya harus dapat terus menerus menunjukan
bahwa tidak ada intention dari golongan Kristen Indonesia untuk mengambil
kekuasaan, menekan kalangan mayoritas, karena kita semua melihat bahwa
semua golongan sudah berkorban demi berdirinya negera ini, mempertahankan
negara ini dan menjaga kelangsungan hidup negara ini. Kita tidak akan
mengkhianati rekan2 muslim, karena kakek moyang kita sama2 mendirikan
negara ini....Jika ini memang dilakukan...saya berarti sudah mengkhianati
perjuangan Moyang Buyut saya, Yakobus Pattiwael, Patih dari Negeri Tiow
dalam pengorbanan bersama Kapitan Besar Pattimura melawan VOC di Saparua
dulu, ataupun mengkhinati perjuangan moyang buyut saya di Perang Puputan
Minawanua I dan II, perang Masyarakat Sulawesi Utaran (Minahasa) melawan
penjajah Belanda. Ataupun mengkhianati keputusan Kakek saya yang menolak
untuk Ikut dengan Belanda thn 1950-an, dan telah dipenjarakan oleh Jepang
pada perang dunia II. Maaf, tidak bermaksud menyombong-nyombongkan...tapi
saya memang bangga bahwa keluarga saya merasa lebih Ke-Indonesiaan
daripada ke-belanda-belandaan....dan saya ingin anak cucu saya tetap
menjadi Orang Indonesia, instead menjadi negara lain.
Saya ingin Keluarga Pattiwael tetap Indonesia dan tidak harus mengungsi
ke tempat lain...dan tetap tinggal di tanah air yang saya sebut Indonesia
ini.

Saya berani bertaruh begitu juga dengan Bung Ariston, ingat perjuangan Si
Singamangaraja anda begitu terkenal dan berani, karena itu orang Batak
ditakuti oleh para penjajah. :)



Andrew Pattiwael



On Sat, 5 Jun 1999, Irwan Ariston Napitupulu wrote:

> Bung Andrew,
> saya punya keyakinan kalau phobia Kristen ini
> hanya berjangkit pada sebagian kecil rekan2 kita saja.
> Saya percaya mayoritas muslim Indonesia punya
> pemikiran yg luas dan jauh lebih maju dari pada
> pemikiran2 dari kelompok yg tampaknya bisa dikategorikan
> mengidap phobia Kristen.
>
> Mayoritas rakyat Indonesia tampaknya lebih ingin
> Indonesia maju bersama bergandengan tangan, ketimbang
> harus melakukan pengkotak2an karena adanya perbedaan
> agama. Paling tidak ini yg saya lihat dan simpulkan dari
> apa yg saya saksikan (walau dari media elektronik) pada
> kampanye PDI Perjuangan. Masyarakat tumpah ruah
> bersatu bergembira seolah2 terlupa akan beban hidup
> yg menyelimutinya selama ini. Tua dan muda, kaya dan
> miskin, manager dan buruh bahkan pengangguran,
> muslim dan non-muslim, jawa batak sunda tionghoa ambon
> irian, semua bersatu bergembira. Tidak ada sekat2 yg
> membatasi mereka karena mereka tampaknya memang
> sudah penat dikotak2in dan disekat2in. Terlebih lagi
> tampaknya mereka sadar bahwa pengkotak2an dan
> penyekat2an itu adalah teknik2 orba dalam hal ini Golkar.
> Mereka tidak ingin masuk perangkap yg sama untuk
> kedua kalinya.
>
> Saya menaruh keoptimisan saya pada rakyat Indonesia
> yg saya perhatikan tampaknya sudah jauh lebih maju
> dalam hal demokrasi dari sebelumnya ketimbang yg
> saya perkirakan semula. Masyarakt Indonesia tampaknya
> tergolong kelompok yg cepat belajar dalam mengejar
> ketinggalan.
>
> Hidup rakyat. Hidup Indonesia.
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu
>

Kirim email ke