Jangan lupa juga bung,

Mayoritas tidak boleh melupakan Minoritas
Minoritas tidak boleh melupakan Mayoritas

Esensi dari kalimat diatas adalah saling menghormati dan saling kerjasama
antar kedua belah pihak.

Dan kepada golongan Agamis (MUI, PGI/KWI, Walubi, Hindu)
Jangan menjadi 'Corong Pemerintah' lagi, tetapi jadilah 'Corong Umat'
Pemerintah tidak boleh mencampuri lagi urusan keagamaan.


Andrew Pattiwael


On Sun, 13 Jun 1999, Nasrullah Idris wrote:

>      Harus diakui bahwa kelompok Nasionalis dan kelompok Agamis di Indonesia
> merupakan kekuatan real. Mengabaikan yang satu oleh yang lain hanya akan
> menghambat pembangunan/pemerintahan. Dalam menghadapi era globalisasi,
> kondisi ini akan membuat bangsa kita terperosok pada kemisikinan, yang
> gilirannya memancing bangsa asing bersikap leluasa terhadap kita. Meskipun
> bukan dalam bentuk penguasaan teritorial, namun esensi imperalisme sudah
> terbentuk.
>      Karakteristik khas dari partai di Indonesia yang berlandaskan
> nasionalis maupun
> berlandaskan agamis masing-masing adalah di dalamnya kenyataan banyak tokoh
> yang
> agamis dan nasionalis.
>      Sejarah sudah membuktikannya. Bagaimana pengabaian pihak yang satu oleh
> pihak lain di Indonesia hanya menghasilkan rentetan ketegangan.
>      Hendaknya jangan diulangi lagi.
>
>
> Salam,
>
> Nasrullah Idris
>

Kirim email ke