Golkar Baru dengan Paradigma Baru:
Golkar Baru dengan Tokoh Baru

Ini yang sebenarnya harus disadari oleh Akbar Tanjung dan Habibie,
dimana Pemimpin Lama seharusnya sudah mengantung Sarung Tinjunya dan
hanya duduk sebagai Simpatisan bukan sebagai Organisatoris dan
Fungsionaris lagi. Penetapan Bung Rudy sebagai 'Sales Product' dari
Partai Golkar sendiri, saya nilai sebagai suatu kesalahan fatal dari
program Pemilu Golkar sendiri. Bung Akbar sudah seharusnya menyadari
bahwa untuk menjual suatu produk yang akan masuk daftar pilihan para
potential customer (Pemilih) tidak dapat kembali menjual 'Produk
Usang' yang hanya dipermak dengan Cat atau Dempul Baru. Apalagi selama
30 tahun dibawah Orde Baru, Golkar hanya menjual Produk-produk itu-itu
saja.

Golkar sudah memberikan pernyataan maafnya atas keterlibatan selama
Orde Baru ini, Golkar sudah berjanji akan ikut mendukung program
Reformasi. Namun kalau hanya mengganti Sarung Doank sih sama saja
Bohong kan. Ibarat Kupu-kupu, lahir kembali dari kepongpong tapi tetap
bersayap dan berkulit Warna yang sudah usang dan tidak menyinarkan
keindahan lagi.

Dengan kata lain, Akbar dan Habibie harus segera menurunkan diri dengan
sikap terhormat dari fungsi Kepartaian, langkah ini juga harus diikuti
oleh para 'Bekas' anggota lainnya yang sudah kadaluarsa dan harus diafkir.
Ini tentu akan menjadi suatu hal yang luar biasa bagi Partai Golkar
sendiri. Mengganti darah lama dengan darah baru dan tentu dengan sistim
yang baru. Akan kah ini terjadi? Akan kah Orang-orang lama Golkar
bersedia untuk mengundurkan diri dan menyerahkan Partai kepada Para
Orang-orang Baru ( Golongan Muda ) ?

Kemungkinan besar = Tidak atau Sulit Terjadi.

Kecuali bila dari Keanggotaan akhirnya mempunyai kebranian untuk
mengganti pemimpin Tua dan orang-orang lamanya. Dengan kata lain, harus
ada Pemberontakan dari dalam tubuh partai sendiri, yang bisa disertai
juga dengan kekerasan seperti yang terjadi pada tubuh PDI saat dipimpin
oleh Megawati Soekarnoputri. Tapi ini bukannya mustahilkan? Jikalau
Mayoritas Anggota Partai sendiri yang melihat bahwa Golkar Harus segera
bertindak sebelum terlambat....

Mungkin anggota Golkar yang seia-sekata dengan Perjuangan Reformasi dapat
tersadar dengan segala perubahan ini, dan melihat bahwa Golkar tidak
harus berada dibelakang Bung Habibie dan Bung Akbar lagi.

Andrew Pattiwael



On Mon, 14 Jun 1999, bRidWaN wrote:

> Saya setuju dengan pemikiran ini, tetapi dengan catatan bahwa
> 'Golkar Baru dengan Paradigma Baru' harus benar benar dijalankan,
> bukan hanya dimulut saja. Contoh yang paling ekstrim adalah
> Golkar harus mengganti Pemimpin dan Tokohnya dengan Orang Baru.
> Ini part yang tersulit saya rasa.
>
> Tanpa action ini, akan sulit bagi Golkar untuk tampil kembali,
> paling tidak membutuhkan waktu untuk membuktikan bahwa Golkar
> yang ini adalah beda dengan Golkar yang dulu.
>
>
> Salam,
> bRidWaN
>

Kirim email ke