Apa yg ane kawatirkan sudah mulai terjadi. Pendirian UBK yang nasibnya
terkatung-katung oleh kekonyolan Suharto dan pejabatnya dimanfaatkan
oleh Rachmawati sebagai modal jualan.

Dengan kemenangan PDI-P yang di ambang pintu maka Rachmawati
sudah berani nembak agar peresmian UBK diselenggarakan di istana
negara. Hopo tumon peresmian universitas kok di istana negara.

Kalo alasannya berkaitan dengan nama founding father, ya sudah mbesok
ane mau mendirikan usaha bengkel tambal ban dengan nama UD. Tambal
Ban Penggemar Bung Karno. Masak ane ndak boleh pake nama Bung Karno
untuk usaha tambal ban ane ya? Kalo ndak boleh sebaiknya buru-buru
dimintain copyright, eh, trade mark. Lho kok jadi urusan dagang dan dapur
gitu?

Nah, berhubung ane punya usaha tambal ban dengan tujuan yang mulia yaitu
membantu para pengendara yg apes bannya kempes, dan membantu
lancarnya lalin, maka mestinya BJH harus meluluskan permintaan ane untuk
meresmikan usaha dagang ane di istana negara.

BJH sendiri di saat ini memang tidak punya bargaining power untuk melawan
ato menolak permintaan seperti ini. Saat ini BJH bakal mau melakukan apa
saja agar tidak dicap sebagai anti reformasi. In return, kalopun turun tahta
BJH tidak akan diutik-utik.....

Yak usaha jualan yg bahkan di masa ORBA-pun tidak menyentuh halaman
istana sudah dimulai bahkan sebelum kemenangan mutlak di tangan.
Prihatin...prihatin.... siap-siap aja menikmati orde reformasi yg bakal seumur
jagung. Saya rasa mahasiswa akan tergerak lagi setelah 2 tahun berlalu.
Mari kita lihat...



'-----------------------------
                                                Selasa, 15 Juni 1999

                                                 Rachmawati Bertemu Presiden BJ Habibie
                                                 Universitas Bung Karno Dapat Ijin
                                                 Reporter: Nurul Hidayati

                                                 detikcom, Jakarta - Setelah 16 tahun 
terkatung-katung,
                                                 Universitas Bung Karno (UBK) akhirnya 
mengantongi ijin
                                                 pendirian. Ijin tersebut dikeluarkan 
Mendikbud 11 Juni 1999.
                                                 Itulah yang disampaikan Rachmawati 
Soekarnoputri usai
                                                 bertemu Presiden Habibie di Istana 
Merdeka, Jakarta, Selasa
                                                 (15/06/1999).

                                                 Dalam pertemuan itu mendikbud Juwono 
Sudarsono ikut
                                                 mendampingi Habibie. "Apa yang kami 
upayakan sejak 1983,
                                                 pada 11 Juni 1999 ini menjadi 
kenyataan dengan diijinkannya
                                                 UBK berdiri kembali,"kata Rachmawati, 
adik kandung Ketua
                                                 Umum PDI Perjuangan, Megawati.

                                                 Menurut Rachmawati, di samping 
mengucapkan terima kasih
                                                 kepada Pemerintah, khususnya kepada 
Habibie, Rachmawati
                                                 juga meminta kesediaan Presiden 
Habibie untuk meresmikan
                                                 UBK yang dijadwalkan akan 
diselenggarakan pada 25 Juni
                                                 1999 mendatang.

                                                 Habibie menurut Rachmawati, 
menyatakan Insya Allah akan
                                                 hadir. "Dan tanggal itu bertepatan 
dengan hari ulang tahun
                                                 Pak Habibie,"kata Rachmawati. Di mana 
peresmian UKB?
                                                 "Mengingat universitas ini berkaitan 
dengan nama founding
                                                 father dan proklamator sekaligus 
Presiden RI Pertama, saya
                                                 mengusulkan peresmiannya dilakukan di 
sini, di Istana
                                                 Negara,"kata Rachmawati.

                                                 Dalam pertemuan itu, menurut 
Rachmawati, Presiden Habibie
                                                 menyatakan, bagaimana pun juga UBK 
ini berakiatan dengan
                                                 nama The Founding Father, yakni Bung 
Karno sebagai
                                                 proklamator sekaligus Presiden RI 
yang pertama. Karena
                                                 itulah pemerintah akan memberikan 
perhatian terhadap UBK.
                                                 "Dalam arti kata ini bukan membedakan 
dengan memberikan
                                                 perlakuan khusus,"kata Rachmawati.

                                                 Secara pribadi pula, kata Rachmawati, 
Habibie juga
                                                 menyampaikan bahwa Bung Karno itu 
adalah idolanya.
                                                 Bahkan pada jaman dulu, saat Habibie 
dilitsus, untuk
                                                 menjawab pertanyaan siapa tokoh 
idolanya, Habibie
                                                 menuliskan nama Bung Karno. Habibie 
kemudian
                                                 menceritakan bagaimana pada 1954, 
dalam pertemuan
                                                 Habibie yang pertama dengan Bung 
Karno, Bung Karno
                                                 berpesan kepada Habibie agar 
mendirikan industri pesawat
                                                 terbang.

                                                 Tentang UBK sendiri, menurut 
Rachmawati, saat ini
                                                 berkampus di Jl.Kimia No.20 Jakarta 
Pusat. Kampus ini
                                                 dulunya adalah gedung Depdikbud, 
tepat bekasnya
                                                 Direktorat Kesenian. Pada tahap 
pertama UBK akan
                                                 membuka 6 fakultas, yakni Teknik, 
Hukum, Ekonomi, Fisip,
                                                 Pertanian dan peternakan. Sedangkan 
Rektor UBK tak lain
                                                 adalah Ir.Sukirno Ramelan. Pembantu 
Rektor I dijabat
                                                 Ir.Sukadi, Pembantu Rektor II Vincent 
T.Radja.

                                                 "Pada tahun ini UBK akan membuka 
pendaftaran untuk
                                                 sekitar 2.000 mahasiswa,"kata 
Rachmawati. UBK sendiri
                                                 menurut Rachmawati mengupayakan agar 
biaya kuliah bisa
                                                 terjangkau dengan kemampuan di jaman 
sekarang ini.
                                                 "Sebab biaya tinggi nampaknya menjadi 
faktor di mana
                                                 generasi muda sulit menikmati 
pendidikan tinggi,"kata
                                                 Rachmawati.

--
Salam,
Jaya


--> I disapprove of what you say, but I will
    defend to death your right to say it. - Voltaire

               \\\|///
             \\  - -  //
              (  @ @  )
------------oOOo-(_)-oOOo-----------
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
--------------------Oooo------------
           oooO     (   )
          (   )      ) /
           \ (      (_/
            \_)

Kirim email ke