Amien Rais Capreskan Gus Dur 
Reporter Nurul Hidayati 

detikcom, Jakarta. Ketua Umum PAN Amien Rais yang juga Capres partai
berlambang matahari itu mengatakan bahwa dia sepakat adanya presiden
alternatif di luar Megawati dan BJ Habibie, yakni KH Abdurrahman Wahid
alias Gus Dur. 

Pernyataan Amien yang tak terduga itu diungkapkan usai mengikuti seminar
membangun masa depan bangsa melalui pendekatan pengembangan kualitas ibu
dan anak di hotel Mulia Senayan, Selasa (20/7/1999) pukul 13.00 WIB. Konsep
yang ditawarkan untuk memuluskan Gus Dur adalah Poros Tengah, yakni
kelompok yang tidak mengumpul di kubu Megawati dan Habibie. 

Pernyataan itu tentu mengagetkan. Tapi bagi Amien biasa saja. Dan ketika
ditanya, bagaimana Anda sendiri, apakah tidak siap menjadi Presiden
sehingga harus menjagokan Gus Dur? "Saya tahu diri, sebab PAN cuma dapat
7,8 % suara, masa mau jadi presiden," kata Amien. 

Ketika dikonfirmasi bahwa sejumlah Parpol Islam mencalonkannya, Amien
mengaku tak tahu. Sebab, secara resmi ia belum dapat dukungan itu. Ketika
ditanya apakah dirinya tak siap, Amien mengatakan bahwa dirinya siap saja.
"Siap-sih siap tapi tahu diri. Siap dan hasil [pemilu] kan lain," katanya. 

Amien menggambarkan bahwa kalau dalam dunia karate, PAN itu masih sabuk
biru sedang PKB atau partai lain seperti PDI Perjuangan dan Golkar sabuk
hitam. Dan memang perolehan suara PAN (35 kursi) kalah dengan PKB (51 kursi). 

Konsep poros tengah yang dimaksud Amien adalah kumpulan parpol di luar PDI
Perjuangan dan Golkar. Misalnya PKB, PPP, PAN, PK, dan PBB bergabung, kata
Amien suaranya bisa melebihi PDI Perjuangan, yakni 164 : 159). Dan ini bisa
dijadikan modal untuk maju sendiri menggolkan Capres alternatif. Ia
melihat, elit politik non Golkar dan PDI Perjuangan mengarahnya ke Gus Dur. 

Di balik pernyataan itu, Amien buka rahasia bahwa dirinya pada Sabtu
(17/7/1999) pekan lalu memang sudah bertemu dengan Gus Dur di sela acara
Taman Siswa di Yogya. "Supaya jangan retak hanya karena persoalan Capres
yang telah banyak ditafsirkan sebegitu rupa sehingga berkesan kalangan
bawah saling berhadapan antara kubu Mega dan Habibie. Karena itu kita
sepakat untuk mencari presiden alternatif berbangsa untuk menanggulangin
keretakan bangsa." 

Gus Dur, katanya, sudah sepakat untuk menyusun kekuatan reformasi sejati
dan beberapa tokoh parpol juga sepakat adanya capres alternatif. Jangan
sampai mengelompok pada Mega dan Habibie saja. 

"Anak bangsa saat ini tak bisa diarah-arahkan hanya pada dua kubu, jadi
pertemuan antara dia dengan Gus Dur itu penting. Maka nantinya akan
mengundang teman yang lain untuk membicarakan kemungkinan yang lebih baik
untuk negeri ini." 

Dalam pertemuan itu, Gus Dur bilang dirinya tak bisa jadi orang kedua.
Menurut Amien, 'topi' Gus Dur topinya sudah banyak. "Dia guru bangsa, dia
pembaharu, dan dia wali dari kaum nahdliyyin. Kita akan menunggu reaksi
Mega terhadap adanya poros tengah ini," katanya. Yang jelas, Amien
mengatakan bahwa dirinya tidak ada bagi-bagi kekuasaan dengan Gus Dur. 

Hak Cipta © detikcom Digital Life 1999

Kirim email ke