Sebenarnya, inti yang ingin saya utarakan adalah sbb:
Bahwa, sebagai mana pun pintar nya Bung Karno, bermain politik + sekolah
+ dll (sama juga dengan Habibie), dari segi dia mensejahterakan rakyat
+ ngurusin negara biar maju, mereka sudah terbukti gagal.
Jadi ya ... mungkin kita perlu orang yang seperti Mega.
Kita mana tahu! kasih lah kesempatan.
Juga kalo dilihat presurre sekarang + calon-calon lainnya,
saya melihat Mega lah yang bisa, sedikitnya, mengasih dorongan
untuk kesejahteraan rakyat, melalui, contohnya, ekonomi yang akan
lebih diterima investor + dana-dana lainnya + keuntungan lainnya.
Kalo calon lainnya, yang "pintar", bener-bener bertujuan demi ke
sejahteraan rakyat, bisa untuk sementara membantu Mega memerintah.
Nanti kalo situasi sudah .. stabil. Ya .. nyalonin diri kek.
Pasti "rakyat", bakal milih yang paling "pinter". :)
igg


On Mon, 11 Oct 1999, Jeffrey Anjasmara wrote:

> Mas, yang namanya pintar  bukan di bidang sekolahan saja.
> Masalah Sukarno, anda tidak bisa bilang "presumed" lagi. Memang dia sudah
> dikenal bagus. Sebagai seorang engineer BK masih mempunyai beberapa disain
> bangunan artistik (yg masih bisa anda saksikan). Sebagai politisi juga sudah
> tangguh. Sayangnya hal spt ini bukan sesuatu yg dapat diturunkan. Megawati
> sangat lamban dalam bersikap. Dia selalu menunggu "WISIK" apa-apa yg mesti
> dilakukan dari Kwik, Sabam, dan para elite di sekeliling Mega. Dan ini juga
> sudah terbukti. Jadi kebodohan Mega, atau tepatnya "ketidakmampuan" Mega
> juga sudah terbukti. Jadi juga tidak bisa disebut "presumed" lagi.
>
>
> >From: Igg Adiwijaya <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: Takabur nih - Re: Pilih Presiden Yang Punya Integrity
> >Date: Mon, 11 Oct 1999 12:55:09 -0400
> >
> >Ah ... melihat diskusi di sini mengenai calon presiden, sepertinya
> >sudah me nilai presiden perempuan bakal nggak beres, sebelum dia
> >dikasi kesempatan kerja menjadi presiden. Wah .. kita takabur nih.
> >Banyak berpendapat bahwa Megawati kalau menjadi presiden, tak banyak
> >yang bisa diharapkan :(
> >Si Amien Rais lha yang musti jadi presiden .. inilah, itulah ....
> >Orang si Amien Rais nya aja nggak berani mencalonkan diri.
> >Sedangkan Gus Dur sudah mulai mikir mengundurkan diri. Dia nggak
> >sepenuh hati.
> >
> >Kalau dilihat dari sejarah Indonesia, kita sudah pernah punya
> >presiden yang "presumed" pintar notabene, ie. Sukarno (idola saya
> >pribadi no #1) dan Habibie (boss saya di BPPT). Apa jadinya negara
> >ditangan beliau? berantakan .. rakyat sengsara, kelaparan, dibohongi,
> >dll. :(  Ya.... mudah-mudahan orang pintar yang jadi presiden nanti
> >nggak kayak gini. Lebih mikirin rakyat dari pada "presumed" kepintarannya.
> >Nah ... kita khan belum pernah ada presiden yang langsung dari rakyat
> >jelata. Kasih kesempatan lha ... mungkin ini yang dibutuhkan rakyat
> >Indonesia. Kalo dilihat, jaman Orba dulu, banyak pimpinan politik yang
> >tadinya opposisi pemerintah pada membelot + ikut korupsi. Tapi tidak
> >Megawati. Dia sya rasa menjalani political experience yang lumayan pahit.
> >Daripada Habibie, yang sudah ketahuan gagal. Lebih baik cari yang lain.
> >
> >Kita seharusnya mengutamakan kepentingan rakyat, dari pada memikirkan
> >presiden pendidikannya musti di atas kita lah. Kita egois
> >kalo berpikiran seperti itu. Seenggak-enggaknya
> >beban economy kita (pinjaman dari luar) akan lebih baik kalo Mega
> >terpilih. Ya ... ini bagus untuk kepentingan rakyat, dan keuntungan
> >lainnya bagi rakyat.
> >Mungkin, nanti Amien Rais dan yang "presummed" orang pintar lainnya
> >bisa jadi presiden yang akan datang. Setidaknya, orang pintar bisa
> >membantu presiden yang akan datang lah. Orang Si Reagan "movie star"
> >aja bisa jadi salah satu presiden paling effective di America.
> >Presiden Philipina juga Movie Star. Tenang-tenang aja tuh Philipina.
> >
> >Kalo dilihat poling-poling yang di adakan di kota-kota + desa-desa
> >di Indonesia, mereka dengan jelas minta Megawati jadi presiden
> >dari pada yang lainnya.
> >(red: check poling-poling di majalah, surat-kabar, study , dll).
> >
> >Menganggap perempuan dibawah laki-laki, menurut saya, mentaliti yang
> >perlu di jauhi. Perempuan sudah susah dapat kesempatan, selagi punya,
> >, sudah dianggap nggak beres sebelum dicoba. Dunia sudah
> >berubah, banyak sudah wanita yang jadi pemimpin jempolan di dunia.
> >igg
> >
> > > In a message dated 10/11/99 2:16:43 PM !!!First Boot!!!,
> > > [EMAIL PROTECTED] writes:
> > >
> > > << Sinyalemen "Sukarno doyan wanita, Suharto takut wanita, dan Habibie
> >kayak
> > >  wanita" sangat ramai di milis-milis tempo hari. Sekarang terbukti bahwa
> > >  memang Habibie tidak mempunyai kapasitas sebagai pemimpin. Sikap tegas
> >bukan
> > >  merupakan ciri dari kepemimpinan BJH ini. Tugas kepresidenan di masa
> > >  mendatang mengharuskan sikap yang tidak ambivalen, cepat bertindak, dan
> > >  berkemampuan cukup. Berbagai issue masalah Timtim, Aceh, dan Ambon
> >tidak
> > >  sanggup ditanggapi oleh Habibie dengan baik. Terbukti mempunyai
> >kemampuan di
> > >  bidang teknologi bukan berarti mempunyai kemampuan di bidang politik
> >dan
> > >  leadership.
> > >
> > >  Kesanggupan presiden perempuan pertama RI ini hanyalah pemberian
> >opsike-2
> > >  yang kontroversial. Integritas Habibie patut dipertanyakan. Bagaimana
> > >  mungkin tanpa bertanya ke MPR sanggup mengeluarkan opsi ke-2, tetapi
> >saat
> > >  ini tidak sanggup bereaksi menunjukkan impotensi kepemimpinan untuk
> > >  menghadapi tekanan dari luar negeri.
> > >
> > >  Dengan berbagai tantangan di masa mendatang seperti kemungkinan
> >tuntutan
> > >  referendum dari GAM yang tiap hari sudah membunuhi tentara dan pegawai
> > >  negeri yg ngotot masuk kerja, kejadian Ambon yg tidak berkesudahan, dan
> > >  infiltrasi LN di Irja, maka saya menempatkan pilihan presiden RI ke-4
> >jangan
> > >  sampai dipegang wanita. Jangan Habibie yang berkelakuan wanita, dan
> >jangan
> > >  pula Megawati yang wanita tulen yang tak segan mengobral air mata
> >politik.
> > >
> > >  Dalam hal ketegasan, Dus Durpun belum teruji. Sampai saat ini ketiga
> >calon
> > >  presiden juga tidak memberi komentar sepatah katapun tentang kasus
> >Timtim.
> > >  Megawati saat ini sibuk menghapal pidato visi kepresidenan, dengan
> >tutor
> > >  Kwik Gian Gie dan Sabam Sirait. Gus Dur sedang sibuk sujud untuk
> >memikirkan
> > >  apakah mau terus atau mau membuat Megawati menjadi presiden. Sementara
> >itu
> > >  Habibie sibuk manikur untuk mempermanis kuku-kukunya di salah satu
> >salon di
> > >  bilangan Blok M, ditemani oleh Wiranto yang mencari cara bagaimana
> >memasang
> > >  sanggul di rambutnya yg pendek itu. Juga Kapuspen Sudrajat mendadak
> >kena
> > >  penyakit bisu dan harus berlatih vokal dg bimbingan kelompok Elfas.
> > >
> > >  Mestinya memang Amien Rais yang pantas jadi presiden. Sayang sungguh
> >sayang.
> > >
> > >  Jeffrey Anjasmara
> > >   >>
> > > Ada satu figur pemimpin yang mantap, namanya Jose Alexandre Gusmao,
> >sering
> > > dipanggil  "Xanana" alias Kay Ralla. Setiap mengingat nama ini, saya
> >selalu
> > > terbayang  Che Guevara-- gerilyawan legendaris Argentina sekaligus mitra
> > > Fidel Castro memerintah Havana, yang wafat misterius di Bolivia.
> > >
> > > Tapi, gimana dong, sekarang Xanana sudah bukan orang Indonesia lagi.
> >Sayang
> > > sungguh sayang.
> > >
> > > salam,
> > > ramadhan pohan
> > > (penyimak pinggiran)
> > >
>
> ______________________________________________________
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

Kirim email ke