Wah .. bosen deh. Lagi-lagi tangisan dibawa-bawa.
Jadi pengen ikut nanggis nih :)
Kalo boleh ngasih usul nih, carilah point yang lebih subtantive.
Kalo mau kritik PDIP atau PKB,diskusi lah kelemahan yang laennya.

Kemudian, satu lagi ... tingkat pendidikan dibawa-bawa lagi.
Mengukur seseorang akan sukses nggak hanya melalui pendidikan.
Habibie yang PhD Cumlaude aja bikin negara tambah parah.
Amien Rais yang PhD juga, kok bisa kalah telak di pemilu.
Just to be fair with PDI-P, berapa banyak lagi bukti-bukti yang
musti PDI-P Megawati proof, bahwa dia mampu dan bisa diterima
the so-called Indonesian intellectuals?

Kalo boleh ngasih usul satu lagi aja, bagusnya kita berpijak
pada visi + plan mendatang apa yang di punyai tiap fraksi
kalo mereka memerintah. Sayangnya nggak ada satu fraksi pun
yang membeberkan visi mendatang mereka untuk Indonesia.
Jadi ya ... pihak-pihakan kita akan fraksi-fraksi + njelek-njelekin
fraksi tanpa mikir, hanya berdasarkan personal preference.
Tidak berdasarkan analisa yang bagus.
igg


On Mon, 18 Oct 1999, Jeffrey Anjasmara wrote:

> Lho Matori nangis berjam-jam setelah kalah ya?
> Jadinya mirip dengan majikannya dong?
> Memang perlu suatu wadah untuk memberi terapi
> bagi orang yang tuna sabar. Sebagai politisi
> dilarang untuk terlalu larut dalam emosinya.
> Baik emosi menangis, marah, sedih, gembira,
> sombong (karena dapat 35%), maupun emosi jiwa-nya
> Yana Julio tidak boleh diperagakan di depan khalayak ramai.
> Apalagi bila dipertontonkan kepada pengikut yang
> juga memiliki emosi tak kurang tingginya.
>
> Setelah membuka weather channel, saya melihat Mega berubah
> menjadi mendung, dan akhirnya berubah menjadi hujan tangis
> lebat diiringi guntur dan Guruh.
>
> --------------------
> >From: Nasrul Indroyono <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: If Gus Dur Prez !
> >Date: Mon, 18 Oct 1999 18:45:22 PDT
> >
> >Salut buat Gus Dur !
> >
> >Kalau Megawati jadi Presiden rakyat bentrok. Golkar akan Sabotase.
> >Ulama/santri menangis karena kemungkinan Megawati tidak bisa
> >mengontrol pengikutnya yang kebanyakan emosional dan siap
> >membantai ulama/santri.
> >
> >Kalau Mega tidak jadi Presiden, Banser siap maju bersama TNI dan Rakyat
> >mengamankan PDI-P yang emosional seperti Jacob Tobing,
> >dll spt Forkot dan Famred. Saya juga siap mengamankan PDI-P
> >yang macam macam...kalau yang baik sih tentu dikasih kesempatan.
> >
> >Kalau Gus Dur jadi Presiden. Banyak PDI-P yang dapat kesempatan
> >maju terutama yang berpedidikan dan berdesikasi seperti Kwik Kian Gie, dan
> >Megawati mendapat tempat yang layak sesuai dengan
> >jenjang pendidikannya serta sesuai dengan popularitasnya
> >dirakyat bawah.
> >
> >Gus sudah punya "Marshall Plan" sedangkan Megawati tidak jelas
> >mau ngapain kalau jadi Presiden. Masak cuma mau nangis berjam-
> >jam seperti abis Matori kalah ?
> >
> >Dengan bersatunya Muhamadiyah dan NU akan mengamankan negara.
> >Seusai dengan ramalan Lao Tse dari cina daratan:
> >"If a country is in a chaos, Loyal Ministers will raise up"
> >Maksudnya tokoh-tokoh agama dari Muhamadiyah dan NU telah terbukti
> >dalam sejarah bangsa kita sejak jaman Belanda dan Sukarno,
> >bahwa Muhamadiyah dan NU secara konsisten mementingkan
> >rakyat banyak dan kemajuan bangsa dan loyalitasnya sulit untuk
> >di pungkiri. Kematangan/kualitas organisasi Muhamadiyah dan NU sangat
> >jauh dibandingkan organisasi massa/parpol lainnya seperti ICMI, PP,
> >Forkot, KNPI, PDIP, GOlkar...Belum ada bukti nyata kseuksesan mereka dalam
> >sejarah Indonesia!! ormas/parpol tsb kebanyakan terjebak dalam perebutan
> >kekuasaan dan untuk kepentingan terlalu sempit para oknumnya karena belum
> >adanya kematangan organisasi itu sendiri.
> >
> >Nasruli.
> >------------------------------------------
> >10 Prioritas Utama Bila Gus Dur Terpilih Menjadi Presiden
> >source www.pikiranrakyat.com
> >
> >1. Mencegah disintegrasi teritorial Indonesia. Untuk itu saya ingin
> >   merekatkannya.
> >2. Memecahkan masalah yang cukup berat yakni masalah pangan.
> >3. Menyusun pemerintahan yang visibel yang memperhatikan
> >   keseimbangan pusat dan daerah secara benar. Yaitu bahwa kita
> >   menumbuhkan tradisi baru untuk berdemokrasi dalam kehidupan kita.
> >   Untuk itu gubernur tidak ditentukan dari atas tapi dipilih DPRD
> >yang bersangkutan, begitu juga bupati dipilih DPRD Tk II yang
> >bersangkutan.
> >4. Fair Revenue Sharing (Pembagian pendapatan yang seimbang antara
> >   Pusat dan Daerah)
> >5. Lembaga yudikatif akan lebih realistis dan lebih fair karena tidak
> >   tunduk ke badan legislatif ataupun eksekutif. Dengan kata lain
> >Trias Politika akan kembali menguasai pemerintahan.
> >6. Pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan akan lebih mendapat tempat
> >   dibanding masa lalu, sedangkan pertimbangan politik nomor dua.
> >7. Penekanan yang lebih besar pada sektor pembangunan maritim karena
> >   negara yang luas ini ternyata hanya 5 persen saja lautnya dikuasai
> >kita. Karena itu AL akan mendapat pembiayaan besar pertama kali       agar
> >dapat mengejar pelanggar yang seenaknya masuk ke wilayah       Indonesia.
> >8. Peningkatan pada ekspor pertanian karena faktor mineral yang selama
> >   ini diagungkan ternyata jumlahnya kecil saja. Kita bisa belajar
> >pada India, Cina Daratan, dll.
> >9. Tetap berada dalam perdagangan dunia yang bebas, namun tidak bodoh
> >   seperti dulu yang selalu manut dengan IMF dan lembaga lainnya tapi
> >harus bisa membantah.
> >10. Kabinet yang disusun didasarkan pada kemampuan bukan pada afiliasi
> >    politik. Maka dari itu NU hanya minta tiga kursi saja yakni
> >Menteri Luar Negeri, Pendidikan Nasional dan Menteri Agama.***
> >
> >______________________________________________________
> >Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>
> ______________________________________________________
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

Kirim email ke