Sebetulnya saya tidak bermaksud melucu tuh. Saya melihat para perumus
menteri itu tidak ada yg paham hal teknis ke-PU-an. Coba saja sebutkan
Wiranto, Akbar Tanjung, Amien Rais, KKG, Megawati, Ginanjar.
Aduh.....bener-bener nggak kompeten. Paling pengertian mereka PU = aspal.
That's it.

Flaw yg lain adalah pemasangan ahli pertanian sebagai menteri kehutanan, dan
sebaliknya yang lulusan kehutanan dijadikan menteri pertanian. Apa nggak
tobat tuh.

Masih ada flaw lain, yaitu pemasangan AS Hikam yg lulusan Sastra dan doktor
di bidang politik menjadi menristek. Kan ini makin bikin tobat-tobatan. Kita
ini mau mengejar teknologi yg tertinggal kok dipimpin seorang ahli sastra.
Ybs merasa tidak asing dengan dunia riset lagi....:). Teknologi itu sifatnya
sangat spesifik. Seharusnya semua bidang yang bersifat teknis harusnya diisi
oleh teknokrat, bukan oleh orang-orang partai.

Tobaaaattt. Bikin kabinet kok ditarget seminggu. Ngapain sih buru-buru.
Sudah pada kebelet pengen naik Volvo jadinya ya kayak gini ini. Saya heran
dg Akbar Tanjung yg bikin deadline seenaknya sendiri. Jaman Suharto saja
rasanya perlu 2 minggu deh.


Jeffrey Anjasmara

'--------------------------
>From: Diah Parahita <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: "Indonesian Development Studies --
>http://web.syr.edu/~suisa/ids/" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Kabinet baru
>Date: Wed, 27 Oct 1999 13:30:59 +0700
>
>-----Original Message-----
>From: Jeffrey Anjasmara <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Wednesday, October 27, 1999 12:31 PM
>Subject: Re: Kabinet baru
>
>
> >Rosik Sucipto ini adalah bekas dirjen PU Departemen Pertambangan dan
>Energi.
> >Mungkin karena ada huruf PU lalu ditaruh di Departemen PU.
>
>He..........he..............lucu juga analisa kamu. Apa iya ada hubungannya
>sich?
> >
> >

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke