sorry yah, ngebales sekalian ngeluarin uneg2, jadinya rada melenceng kiri
kanan...:)).

------------------------------------------------------------

ya...ya...ya... yada...yada...yada....yada... dan
blah...blah...blah...blah...blah... Pointnya akan lebih parah kalau
mahasiswanya Demo terus... Apapun alasan-nya!!. Orang asing khan ngeliatnya,
"Gila ini negara engga' aman2, males ah invest kesini, mending ke Malaysia
deh". Yang paling menyebalkan itu, si ratusan sok tau itu, engga' ngasih
kesempatan kepada kabinet baru untuk bertindak. Gila... mentri2nya aja belom
dilantik, kok udah Demo. Itu dia makanya gue bilang mereka itu tolol!. Kasih
waktu dong... baru juga 1 minggu!!!

Ngomong2 soal "kedaulatan elite"...
1. seperti Emil Salim yang bekas mentri aja bilang "jabatan mentri itu jabatan
politik...". Jadi  engga' ngerti2 banget bidang engga' jadi soal. Emang mentri
kerja sendiri? dia khan ada pembantu2nya + staf2 ahlinya. Kalau mentri itu
menjabat sesuai dengan bidangnya, yang ada biasanya "sok tau", contohnya udah
ada tuh, Habibie.
2. Emang harus gitu, soalnya kalau engga' negara bisa pecah. Loe pilih mana?
punya mentri2 yang sesuai dengan keahliannya, tapi negara loe tinggal pulau
jawa, atau ,punya mentri yang tidak begitu sesuai (kompromi politik), tapi
negara loe masih punya 26 propinsi.
3. Yang gue bingung, mentri2 ini belum bertidak. kok loe semua udah pada
"ngejudge"?. Sok tau banget, liat dulu kerjaannya dia gimana. Anyway, udah
biasa tuh di pemerintahan, orang yang bidangnya apa... jabatannya apa... dan
ini terjadi diseluruh dunia!!!. Bukan bidangnya, bukan berarti mereka tolol
toh?. 

Sayangnya semua engga' sadar sih. Mentang2 di kasih bisa Demo, langsung
abring2-an Demo terus. Dasar ngelunjak... Ditungganginpun engga' sadar, yang
penting DEMO!!!. Dibiasain "civilized" dikit kek jadi manusia. Udah pada gede,
bukannya mature, otak di pake, ini malah seenak hatinya aja. 
Dasar anak2 kecil, sok tau, susah deh...

Sorry deh, mungkin mereka bukan males, cuma kapan lagi loe bisa keluar rumah
berhari2, sama temen2-nya, engga' ada kuliah,PR,tugas,Presentasi + bisa
pacaran bebas, atau sedikitnya cari jodoh...:). Dengan alasan Reformasi,
sambil menyelam minum air. Percaya engga' loe sama gue kalau banyak yang
"jadi" di tempat demo...:). Emang masyarakat kita demennya ngumpul/nongkrong
sih, jadi kaya' gini2an cepet...

Buat gue, perjuangan mahasiswa yang asli itu adalah yang pertama kali,
meskipun hasilnya anarki. Untuk itu gue angkat topi, gue salut, dan ikut
menangis unutk mahsiswa2 UTS yang meninggal dunia, mereka itulah pahlawan
reformasi yang sebenarnya. Tapi yang lain2 sesudah itu They can kiss my ***.
Demo UU PKB, BS, gue baca UU.PKB sampai 2 kali, engga' ada yang bisa di demo,
dan dibilang kalau itu menghambat reformasi. Demo Pencalonan Presiden, what a
freaking waste of human life. Sekarang Demo ini, ini  adalah engga' lain dari
perbuatan sebagian kecil orang, yang MEMANG tidak pingin keadaan negara kita
TENANG!!!. 

Loe harus ngakuin kalau engga' ada alasan yang kuat untuk mereka buat Demo,
dan loe juga harus ngakuin kalau banyak orang2 yang seperti gue, orang2 udah
sick and tired ngeliat kelakuan mereka ini. Kasihan perjuangan reformasi yang
sebenarnya karena di "abuse" oleh si keparat2 laknat ini

-man... panjang juga yah...-
ichal

Dani Gumilar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Memangnya anda tahu kalau mereka demo cuma karena males kuliah? Tidak bisa
dong anda langsung menilai seperti itu. Lihat dong alasan mereka untuk demo,
khan diantaranya memprotes kabinet GD yang dinilai menunjukkan 'kedaulatan
elite'. Pembentukan kabinet juga sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan
pasar (baca: masuknya investor asing)Bung.

salam,
-Dani-



>From: Rizal Az <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: [Re: Demo terus]
>Date: Thu, 28 Oct 1999 07:31:50 PDT
>
>Bersyukur??? ini sih gara2 pada males kuliah aja???? atau mereka lupa kalau
>mahasiswa itu tugasnya belajar? dasar tolol, bukannya nunggu... emang
>kabinet
>superman, tunggu kek 3 bulan
>
>mahasiswa2 kritis... they can kiss my ***. Engga' tau apa kalau makin
>sering
>Demo, urusan negara makin engga' kelar? Investor asing makin engga' mau
>masuk???. Ini dia yang gue bilang mental melayu, di kasih ati,
>ngelunjak....
>
>ichal
>
>Dani Gumilar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>Bersyukurlah karena kita masih memiliki mahasiswa-mahasiswa kritis yang
>masih perduli dengan bangsanya.
>
>
>
>
> >From: Suhendri <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
> >To: [EMAIL PROTECTED]
> >Subject: Demo terus
> >Date: Thu, 28 Oct 1999 15:05:07 +0700
> >
> >Mau kuliah, males.
> >Mau ujian, belum belajar (baca : nggak bisa lulus)
> >Mau kerja, kuliah belum selesai.
> >Mau jadi wakil rakyat, nggak diakui rakyat.
> >Mau jadi menteri, SKS belum habis.
> >Mau jadi wakil mahasiswa, nggak diakui mahasiswa lain.
> >Mau terkenal (baca : sok sibuk dan nggak ada kerjaan lain), YA demo aja
> >terus sampe tua.
> >
> >Soe
> >
> >====================================================
> >Mahasiswa Berkumpul di Tugu Proklamasi
> >Gelar Mimbar Rakyat
> >Reporter: Djoko Tjiptono
> >
> >detikcom, Jakarta- Tugu Proklamasi tampaknya hanya ditinggalkan mahasiswa
> >selama sepuluh hari. Kamis (28/10/1999) pukul 14.00 WIB, ratusan
>mahasiswa
> >yang tergabung dalam Jaringan Kota meulai mengalir memenuhi pelataran
> >monumen tersebut. Rencananya mereka akan mulai menggelar ‘Mimbar Rakyat’
> >pukul 15.00 WIB.
> >
> >Jaringan Kota adalah kumpulan elemen-elemen aksi mahasiswa se-Jabotabek.
> >Belasan kesatuan aksi yang dikenal ‘radikal’ bergabung dalam Jaringan
>Kota.
> >Forum Kota (Forkot), Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan demokrasi
> >(Famred), Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti (Kamtri), Keluarga Besar
> >Universitas Indonesia (KBUI), Forum Bersama (Forbes), KM-Gunadharma dan
> >beberapa kesatuan aksi tergabung dalam jaringan ini,
> >
> >Menurut seorang aktivis Forkot, Jim Bong, mereka ingin menunjukkan bahwa
> >mahasiswa tetap bergerak. “Kita tidak mau terkesan puas dengan
>pemerintahan
> >sekarang,” ujar Jim kepada detikcom. Dia menilai kabinet Gus Dfur tidak
> >menunjukkan kedaulatan rakyat, tapi kedaulatan elit. “Kedaulatan rakyat
> >terkesan disalahgunakan,” kata Jim.
> >
> >Mahasiswa hingga berita ini diturunkan masih mempersiapkan acara ‘Mimbar
> >Rakyat’. Sebuah spanduk besar terpampang di belakang patung proklamator,
> >bertuliskan:
> >
> >Mahasiswa dan Rakyat bersatu tuntut:
> >- Bersihkan kabinet dari Orba dan militerisme
> >- Adili Soeharto dan kroni-kroninya
> >- Tegakkan demokrasi, HAM dan Supremasi Hukum
> >- Usut Tuntas kasus-kasus KKN
> >- Stop Isu SARA
> >- Cabut Dwi Fungsi TNI
> >- Cabut UU Penghambat Demokrasi (RUU PKB, UU 9/98, UU No.20/82)
> >
> >Perangkat sound system untuk berorasi juga sedang dipersiapkan. Jumlah
> >mahasiswa yang datang juga semakin banyak. Bakal rame.
> >
> >
> >
>
>----------------------------------------------------------------------------
> >----
> >
> >Copyright © 1998 - 1999 detikcom Digital Life. Hak Cipta dilindungi oleh
> >Undang-undang. Tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian
> >dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari detikcom
>Digital
> >Life.
> >Situs web ini dikelola dan dikembangkan oleh Agrakom
>
>______________________________________________________
>Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>
>
>____________________________________________________________________
>Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at
>http://webmail.netscape.com.

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com


____________________________________________________________________
Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.

Kirim email ke