Salam PERMIAS,
Ehm, ternyata nurani seorang wanita tidak dapat lepas dari goresan pena
yang dituangkan oleh daeng Ida, padahal daeng Ida sudah berusaha untuk
'melanggar pakem' tsb. lewat puisi "Tanpa Judul' nya.
Daeng Ida, "ketakutan akan kehilangan nafasmu", ternyata mengingatkan saya
akan puisi anda dahulu "THE REAL GOING AWAY PARTY" yang sangat memukau
rekan2 lama di PERMIAS, khususnya saya, dan jiwa tulisan itu ternyata
tetap masih setia mengikuti anda...;-)
Well, daeng Ida, mohon maaf sebelumnya, saya tidak ada banyak waktu untuk
mengomentari puisi-puisi anda, tapi "ingin aku memasukkan diriku" adalah
suatu bentuk keputus asaan, padahal daeng Ida yang saya kenal memiliki
semangat baja seperti puisi "No SARA!!" anda yang dahulu.
Senang berjumpa virtual lagi dengan anda, daeng Ida, dan jangan lupa,
........
daeng ida,
aku pernah berjanji
'tuk mendendangkan epik tentang "Barb City"
di persimpangan highway 23 dan 38
lewati egyptian theatre
dan masuki gurler house
tapi aku tak pernah hadir
........
(Dharma Datubara, 8 Agustus 1998)
Salam hangat dari Pantai Selatan Florida,
M. Dharma Datubara
On Sat, 30 Oct 1999, Notrida Mandica wrote:
> Hello dear,
>
> Kita santai dikit ya.. tidak apa kan saya minta waktu netters yang berharga.
>
> Coba check page kumpulan puisi berikut dan let me know what you think.
>
> URL:
> http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Puisi/Default.htm
>
> thanks,
>
> ida